Infaq, sedekah dan membantu orang yang membutuhkan memiliki porsi yang cukup banyak dalam Al-Qur’an. Berbagai metode telah disampaikan untuk merangsang manusia agar mau berbagi dan membantu orang yang membutuhkan.
Hingga pada puncaknya Allah swt menggunakan kata “Pinjamilah Aku !” sebagai jaminan bahwa setiap harta yang kau berikan kepada orang lain pasti akan diganti oleh Allah swt.
Namun demikian, sedekah dan infaq juga memiliki syarat dan ketentuan yang perlu kita perhatikan. Jika tidak, sedekah itu akan berakhir sia-sia bahkan bisa berbalik menjadi dosa.
Perhatikan poin-poin berikut ini :
(1) Pilihlah sesuatu yang layak untuk diberikan kepada orang lain.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَنفِقُواْ مِن طَيِّبَٰتِ مَا كَسَبۡتُمۡ وَمِمَّآ أَخۡرَجۡنَا لَكُم مِّنَ ٱلۡأَرۡضِۖ وَلَا تَيَمَّمُواْ ٱلۡخَبِيثَ مِنۡهُ تُنفِقُونَ وَلَسۡتُم بِـَٔاخِذِيهِ إِلَّآ أَن تُغۡمِضُواْ فِيهِۚ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji.” (QS.Al-Baqarah:267)
(2) Berikan sesuatu yang juga menjadi kebutuhanmu, maka nilainya akan jauh lebih tinggi dari memberi seuatu yang tak berharga bagimu. Berikan pula sesuatu yang kau sukai.
وَيُؤۡثِرُونَ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ وَلَوۡ كَانَ بِهِمۡ خَصَاصَة
“Dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan.” (QS.Al-Hasyr:9)
لَن تَنَالُواْ ٱلۡبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَ
“Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai.” (QS.Ali ‘Imran:92)
(3) Berikan kepada orang yang paling membutuhkan terlebih dahulu.
لِلۡفُقَرَآءِ ٱلَّذِينَ أُحۡصِرُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ
“(Apa yang kamu infakkan) adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah.” (QS.Al-Baqarah:273)
(4) Usahakan untuk memberi dengan diam-diam tanpa diketahui oleh orang lain. Itu jauh lebih utama.
وَإِن تُخۡفُوهَا وَتُؤۡتُوهَا ٱلۡفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۚ
“Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu.” (QS.Al-Baqarah:271)
(5) Jangan sampai sedekahmu disertai dengan mengungkit-ungkit atau menyakiti hari si penerima.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُبۡطِلُواْ صَدَقَٰتِكُم بِٱلۡمَنِّ وَٱلۡأَذَىٰ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima).” (QS.Al-Baqarah:264)
(6) Ikhlaskan hatimu hanya untuk meraih kerelaan Allah swt.
يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمُ ٱبۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِ ٱللَّهِ
“Orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari ridha Allah.” (QS.Al-Baqarah:265)
(7) Jangan pernah menganggapa pemberian itu dari dirimu. Engkau hanya tukang pos yang menjadi perantara rezeki antara Allah dengan hamba-Nya.
وَأَنفِقُواْ مِمَّا جَعَلَكُم مُّسۡتَخۡلَفِينَ فِيهِ
“Dan infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah).” (QS.Al-Hadid:7)
(8) Jagalah sedekahmu hanya dari sesuatu yang halal, karena Allah hanya menerima sesuatu yang halal.
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa.” (QS.Al-Ma’idah:27)
Semoga bermanfaat…