Allah Swt Berfirman :
وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأۡتِيَكَ ٱلۡيَقِينُ
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu.” (QS.Al-Hijr:99)
Ayat singkat ini sebenarnya adalah peta bagi kehidupan seorang muslim. Sebuah petunjuk jalan yang harus selalu menjadi pegangan agar bisa menerangi perjalanannya hingga mencapai tujuan.
Dari ayat itu kita belajar bahwa :
(1). Setiap muslim memiliki satu tujuan yang jelas, yang telah di tentukan oleh Allah Swt dalam Firman-Nya :
وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ
“Dan sembahlah Tuhanmu…”
Dalam ayat lain Allah Swt Berfirman :
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS.Adz-Dzariyat:56)
(2). Tiada amalan yang bernilai kecuali ada unsur ibadah di dalamnya. Karenanya setiap muslim harus menjadikan seluruh gerak-gerik dalam hidupnya untuk beribadah kepada Allah Swt.
قُلۡ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحۡيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS.Al-An’am:162)
(3). Ibadah tidak bisa dilakukan semau kita, ibadah harus dilakukan sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh Allah Swt dalam Al-Qur’an dan sesuai dengan ajaran suci Nabi Muhammad saw.
وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمۡ عَنۡهُ فَٱنتَهُواْۚ
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah.” (QS.Al-Hasyr:7)
(4). Seorang muslim harus selalu menyadari bahwa tujuan utama dalam hidupnya adalah menyembah Allah Swt sepanjang hidupnya. Artinya tiada batas waktu dalam menyembah Allah hingga jatah waktu kita hidup di dunia ini telah habis.
حَتَّىٰ يَأۡتِيَكَ ٱلۡيَقِينُ
“.. sampai yakin (ajal) datang kepadamu.” (QS.Al-Hijr:99)
(5). Dan poin yang terakhir, setiap muslim harus memahami bahwa keyakinan itu seringkali naik dan turun. Ketakwaan itu kadang bertambah dan kadang berkurang. Setiap orang memiliki kadarnya masing-masing dan semua itu tidak akan di raih tanpa Jihadun Nafs (melawan hawa nafsu) dan kesabaran yang tinggi.
أَمۡ حَسِبۡتُمۡ أَن تَدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ وَلَمَّا يَعۡلَمِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ جَٰهَدُواْ مِنكُمۡ وَيَعۡلَمَ ٱلصَّابِرِينَ
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS.Ali ‘Imran:142)
Dari beberapa poin di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa peta kehidupan seorang muslim yang harus ia jalani ada dalam Firman Allah Swt :
قُلۡ هَٰذِهِۦ سَبِيلِيٓ أَدۡعُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِيۖ وَسُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ
Katakanlah (Muhammad), “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.” (QS.Yusuf:108)
Semoga Bermanfaat…