Petinju Jarrell Miller Menyataan Diri Masuk Islam sebelum Naik Ring

Petinju Jarrell Miller Menyataan Diri Masuk Islam sebelum Naik Ring

Petinju kelas berat terkenal Jarrell Miller mengumumkan dirinya masuk Islam beberapa hari sebelum pertandingan melawan Daniel Dubois yang sangat dinantikan.

Berita ini telah menimbulkan kejutan di komunitas tinju.Para penggemar dan kritikus berspekulasi mengenai dampak potensial dari transformasi pribadi terhadap karier dan citra Jarrell Miller di mata publik.

Miller mengucapkan dua kalimat syahadat di Riyadh, Arab Saudi, bersama sepupunya Kevin dan asisten pelatihnya, Jose Guzman. Ia  secara terbuka menyatakan masuk Islam selama dia tinggal di Arab Saudi,  sebelum akan mengambil bagian pergelaran tinju bertajuk ‘Judgment Day’  (Hari Penghakiman) di Riyadh.

Pernyataan syahadat ini telah dibagikan oleh saluran berita Saudi ‘Al Ekhbariya’ di platform media sosial ‘X’, dalam konferensi pers yang diadakan sebelum acara yang sangat dinantikan tersebut.

Deklarasi Publik Miller

Dalam video yang dibagikan, Miller mengungkapkan rasa syukurnya dengan mengucapkan ‘Alhamdulillah’, menandakan masuk Islam. Meski mengungkapkan kelelahannya menghadapi petinju lain sepanjang minggu, Miller menegaskan kesiapannya untuk berkompetisi, menyoroti apresiasinya terhadap tinju sebagai ‘berkah luar biasa’ yang diberikan kepada mereka.

 ‘Judgement Day’ merupakan bagian integral dari Riyadh Season 2023, yang menampilkan beberapa juara tinju internasional ternama dalam serangkaian pertandingan.

Juara tinju profesional yang berpartisipasi termasuk Anthony Joshua dari Inggris, Otto Wallin dari Swedia, Joseph Parker dari Selandia Baru, Deontay Wilder dari Amerika, Filip Hrgovic dari Kroasia, Mark de Mori dari Australia, Dmitry Bivol dari Rusia, Lyndon Arthur dari Inggris, Jai Opetaia dari Australia, Ellis Zorro dari Inggris, Arslanbek Makhmudov dari Dagestan , Jet Kapaia, Daniel Dubois dari Inggris, Jarrell Miller dari Amerika yang baru bertobat, Frank Sanchez dari Kuba, dan Fa Junior dari Selandia Baru.

Terpengaruh Pelatih

Sebelum memeluk Islam, hidup Jarrell Miller diwarnai dengan kesulitan dan tantangan berat. Ia sering mendapat sorotan karena sifatnya yang blak-blakan bahkan pernah tersangkut skandal doping sebelumnya.  

Miller lahir dari ibu Karibia dan ayah Amerika Latin pada tanggal 15 Juli 1988 di lingkungan Bedford-Stuyvesant di Brooklyn, New York. Saat tumbuh dewasa, atlet kelas berat Amerika hidup berpindah-pindah.

Dalam wawancara baru-baru ini pria yang dipanggil  ‘Big Baby’ mengungkapkan bahwa kakek dari pihak ibunya adalah orang Irlandia. Dia bahkan menyatakan ayahnya adalah keturunan Dominika.

“Kakek saya dari pihak ibu saya adalah orang Irlandia, seorang pria kulit putih! Seorang pria Irlandia, dia juga seorang sopir truk di Belize. Ayah saya adalah orang Haiti dengan keturunan Dominika juga,” kata Miller kepada Boxing Social.

Miller pindah dari Brooklyn setelah dua tahun di kota tersebut menuju  Belize di Amerika Tengah, tempat dia tinggal selama lima tahun bersama anggota keluarga lainnya.

Dibesarkan di jalanan yang sulit di Brooklyn, New York, Jarrell Miller telah menghadapi banyak mengalami kesulitan sepanjang hidupnya. Dalam sebuah video yang dibuat oleh Boxing King Media, ia menceritakan perjuangan yang ia hadapi saat tumbuh dewasa dan bagaimana tantangan tersebut telah membentuk dirinya saat ini.

Miller mulai tertarik Islam memberikan bukti perjalanan hidupnya yang penuh gejolak. Ia mengatakan “bahwa Islam telah memberinya rasa ketenangan dan kedamaian di tengah gejolak hidupnya”.

Perpindahan  ini bukan hanya menjadi kebangkitan rohani bagi Miller namun juga dibingkai sebagai titik balik dalam usaha penebusan dan pertumbuhan pribadinya.

Miller diperkenalkan pada Islam oleh pelatihnya sendiri, setelah hanya mendengar hal-hal hebat tentang agama ini. “Dia biasa membangunkan saya pada jam 5 pagi untuk lari pagi, dan saya dulu membencinya. Namun dia selalu menyampaikan kata-kata positif di telinga saya sejak awal,” kata Miller kepada Boxing King Media.

Miller selalu diingatkan pelatihnya untuk tidak lupa berdoa, hampir setiap pagi sebelum memulai berangkat lari.

Miller yang tak terkalahkan mengenang saat dia mengalami gejolak dalam hubungannya dan mengunjungi pengadilan keluarga bersama seorang sopir.

Saat itu sopirnya meminta izin untuk memainkan sesuatu.  “Bolehkah saya memainkan sesuatu untuk Anda?”

Miller yang ketika itu  mengakui bahwa energinya sedang melemah dan depresi mendengar sopir tersebut mulai melantunkan Al-Quran. Dan tak menyangka, sebuah keajaiban terjadi padanya.

“Mmata saya mulai berkaca-kaca. Aku menangis, menangis,” ujar Miller.

“Dia berbalik dan menatapku dan berkata ‘saudara, kamu diberkati’.”

Miller percaya bahwa Islam telah memberinya semangat positif dalam beberapa tahun terakhir ketika dia paling membutuhkannya dan selama minggu terpenting dalam karirnya. Dan tak lama ia kemudian memutuskan untuk masuk Islam.

Jarrell Miller yakin Islam telah mengangkat kehidupannya, dan itulah sebabnya dia memantapkan dirinya menyatakan dirinya telah menjadi seorang Muslim sebelum bertanding.

Dalam pertandingan memenangkan gelar juara dunia kelas berat WBA ‘Reguler’ hari Sabtu di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi ini Jarrell Miller harus kalah KO dari Daniel Dubois di ronde 10.*

HIDAYATULLAH