Kisah Mualaf: Islam Menjadikan Saya ‘Yahudi’ yang Lebih Baik

Kali ini kami akan membagikan kisah mualaf seorang wanita mantan penganut Yahudi yang bahkan sangat pro terhadap Zionis ‘Israel’ yang akhirnya masuk Islam.

Melalui akun Youtubenya @Alhamddd, mualaf wanita bercerita dirinya lahir di Montreal, Kanada.

Sampai berusia empat tahun, Alhamdd dibesarkan dalam keluarga Yahudi Hasidic.

Hal itu terjadi karena kedua orang tuanya beragama Yahudi.

Sang ayah adalah Yahudi Ashkenazi yang berasal dari Eropa utara. Sementara sang ibu adalah Yahudi Mizrahi yang berasal dari Maroko.

Meski beragama Yahudi, sang ibu sebenarnya lahir di wilayah Palestina yang diduduki atau yang kini disebut ‘Israel’. Jadi bisa disebut bahwa Alhamdd adalah Yahudi baik secara agama maupun etnis.

Selama remaja dia jarang sekali mengenal orang selain Yahudi, karena saat menginjak bangku SMP maupun SMA, dia belajar di sekolah Yahudi.

Bahkan kala itu, Alhamdd merupakan pendukung kuat Zionis yang mengklaim Palestina adalah tanah yang dijanjikan untuk Bangsa Ibrani.

Semua berubah saat Alhamdd lulus SMA dan dia pun mulai bertemu orang-orang non Yahudi. Banyak dari mereka bertanya tentang ajaran Yudaisme kepadanya.

Seringkali Alhamdd berhasil menjawab pertanyaan mereka. Namun, tak jarang pula dia gagal.

Sehingga ia sendiri pun mulai mempertanyakan ajaran Yudaisme dan mulai menjauhi agama yang dianutnya.

Keraguan terhadap Yahudi, membuat Alhamdd berani melanggar ajaran agamanya dengan bermain ponsel saat Shabbat.

Padahal pada Shabbat, atau hari Sabtu, orang Yahudi dilarang menyentuh ponsel dan akan beristirahat dari semua kegiatan. Keadaan ini terjadi selama beberapa bulan.

Hingga suatu saat, Alhamdd merasa hatinya hampa tanpa agama dan merasa harus kembali mendekatkan diri kepada Tuhan.

Diapun mulai membaca salah satu kitab Yahudi, yaitu kitab Mazmur yang ditulis Raja Daud dengan harapan hal tersebut dapat meningkatkan keimanannya.

Dalam kitab itu, Alhamdd menemukan ada satu kata yang terus menerus diulang oleh Raja Daud yaitu kata “sujud” dan “menyembah” Tuhan.

“Lantas mengapa Yahudi tidak sujud saat beribadah?” tanya Alhamdd dalam hati.

Ia lantas melakukan berbagai cara untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut

Mulai dari google, membaca buku Yahudi hingga bertanya kepada Rabi.

Hingga akhirnya Alhamdd menemukan sebuah jawaban, yaitu bahwa ajaran Yudaisme yang dianut orang Yahudi saat ini berasal dari penafsiran para Rabi terdahulu terhadap Taurat.

Bahkan ada sejumlah larangan dan aturan yang ada dalam ajaran Yahudi padahal dalam kitab Taurat tidak ada.

Setelah itu, menurut Alhamdd, semua pertanyaan yang ada benaknya mulai terjawab satu per satu.

Ia pun mulai beralih mempelajari Islam, agama yang menurutnya paling dekat dengan Yahudi.

“Mereka (Muslim) meyakini Taurat, mereka meyakini Injil, mereka percaya para Nabi Yudaisme yang juga dipercayai orang Yahudi,” ujar Alhamdd dalam video Youtubenya.

Yang membedakan dari orang Yahudi, orang Islam meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah penutup para Nabi dan Al-Quran adalah wahyu Tuhan yang diturunkan untuk melengkapi kitab-kitab suci sebelumnya.

Dulu ia heran mengapa ajaran Islam meniru ajaran Yahudi. Ternyata itu bukanlah meniru, melainkan “update” atau pembaruan terhadap ajaran-ajaran Yahudi dan Kristen.

Alhamdd kembali teringat bahwa cara beribadah yang disebutkan dalam kitab Taurat adalah dengan “bersujud”, seperti yang dilakukan umat Islam.

Menurut Alhamdd, dalam Taurat juga dikisahkan bahwa Moses atau Nabi Musa diperintahkan untuk melepas alas kakinya saat menyembah Tuhan, itu seperti yang dilakukan umat Islam saat mereka beribadah di Masjid, mereka melepas alas kaki mereka saat sholat.

Hal-hal kecil itulah yang membuat Alhamdd semakin sadar dan meyakini bahwa Islam adalah agama yang masuk akal dan sempurna.

Meski meyakini Islam, Alhamdd belum berani berpindah agama. Hal tersebut lantaran ia merasa belum siap untuk benar-benar meninggalkan semua budaya dan tradisi yang selama ini ia yakini. Karena semua itu telah menjadi bagian dari diri dan identitasnya.

Namun, akhirnya Alhamdd menyadari bahwa dengan masuk Islam dia sebenarnya tidak meninggalkan ajaran Yudaisme. Malahan, menurut Alhamdd, memeluk Islam dan menjadi Muslim membuatnya menjadi seorang “Yahudi” yang lebih baik.

“(Dengan masuk Islam) saya tidak meninggalkan ajaran Yudaisme. Itu (Islam dan Yahudi) menyembah Tuhan yang sama,” kata Alhamdd.

Alhamdd pun akhirnya bersyahadat dan masuk Islam pada bulan suci Ramadhan tahun 2017.

Tak seperti orang dari agama lain, Alhamdd telah terbiasa berpuasa saat perayaan Yahudi, Yom Kippur sehingga ia tak merasa kesulitan mengerjakan salah satu rukun Iman tersebut.

Alhamdd mengaku, Allah SWT banyak memberinya kemudahan dalam hidupnya. Seperti saat ia belajar untuk sholat. Alhamdd tak pernah belajar bahasa Arab, namun ia dengan cepat dapat menghafal bacaan sholat.

Mari kita doakan semoga Allah SWT terus menguatkan iman Alhamdd yang kini bercadar, Amiiiin.*

HIDYATULLAH

Bersyahadat tanpa Paksaan, Mualaf Julianne Froyseth: Islam Agama yang Rasional

Julianne Froyseth masuk Islam setelah lama belajar agama ini

Julianne Froyseth (26 tahun) wanita yang berasal dari Norwegia ini berkenalan dengan suami Muslimnya 10 tahun lalu. 

Namun memutuskan menjadi seorang Muslim dan menikah dengannya adalah keputusan pribadi tanpa paksaan siapapun.

Sebelum memeluk Islam lima tahun lalu Froyseth mempelajari Islam selama sembilan bulan. Sumber utama yang penting bagi dia untuk mempelajari agama adalah kitab suci, yakni Alquran.

Dalam akun youtube pribadinya, Froyseth berbagi kisah perjalanannya menjadi seorang Muslim. Dia mengakui butuh waktu untuk meyakini diri bahwa Islam adalah agama yang benar.

Kedua orang tuanya merupakan penganut agama yang taat. Meski demikian, tidak seperti penganut agama lainnya, dia dan keluarga terpaksa tidak melaksanakan ibadah di rumah ibadah.

Ayahnya adalah seorang tentara yang harus bertugas untuk penyelamatan. Sehingga dia harus bermukim di asrama khusus tentara.

“Aku hanya bisa mempelajari agama ketika sekolah Minggu,”ujar dia.

Saat masih anak-anak pernah satu ketika dia mempelajari kitab suci pada agama terdahulu. Bahwa dalam kitab itu disebutkan bahwa Nabi Isa berdoa dengan tersungkur (bersujud).

“Aku sempat berpikir mengapa kini agamaku tidak mengajarkan cara ibadah yang sama dengan Isa sesuai dalam kitab suci, hanya saja pemikiran ini tak sempat saya pertanyakan kepada siapapun,” tutur dia.

Pemikiran itupun terbawa hingga dia dewasa. Baru setelah bertemu pria yang kini menjadi suaminya, dia sering bertukar pikiran. 

Sehingga Froyseth pun banyak membaca Alquran terutama kisah-kisah para Nabi Allah SWT. Lagi-lagi dia pun membandingkan antara kisah nabi dalam kitab suci agamanya terdahulu dengan Alquran. 

Beberapa kisah yang menurutnya tidak masuk akal. Beberapa kisah nabi di agama lampaunya menggambarkan sosok yang melakukan banyak dosa.

Sebutlah Nabi Dawud, di agama lamanya disebutkan bahwa sebelum bertaubat, dia pernah memperkosa dan membunuh seorang wanita. 

Demikian juga Nabi Nuh akibat anaknya durhaka dan tenggelam, dia pun mabuk-mabukkan dengan alkohol.

Padahal jelas di dalam kitab suci, bahwa minum alkohol itu diharamkan. Berbeda saat membaca Alquran, seluruh Nabi yang dikisahkan memiliki perangai mulia. 

Contohlah Nabi Dawud yang sepanjang hidupnya terus melantunkan zikir kepada Allah SWT. Sehingga kitab Zabur yang diturunkan padanya pun banyak berisi tentang puji-pujian untuk Allah SWT. 

Selama sembilan bulan lamanya dia memperdalam pemahamannya tentang Islam. Dan dia meyakini bahwa Islam adalah agama yang logis.

Bahwa semua kisah dalam Alquran dapat dijadikan pelajaran dan masuk akal. Ini karena banyaknya pertanyaan tentang kehidupan, mampu Alquran jawab meski dia tidak bertanya kepada ulama.

Tepat pada 8 September 2018, Froyseth memeluk Islam di Swedia. Dan satu bulan kemudian dia mengenakan jilbab sebagai salah satu kewajiban seorang muslimah.

Satu tahun kemudian, Froyseth pun menikah dengan pria yang berasal dari Malaysia. Ujian pun tiba, dia diharuskan  tinggal berjauhan dengan sang suami karena pandemi Covid-19.

Froyseth yang berprofesi sebagai konten kreator bersama sang suami pun berpisah setahun lamanya. Aturan di Norwegia cukup sulit untuk mengurus warga negara asing menetap sementara meski telah menikah dengan warga negaranya. 

Sehingga di tahun pertamanya menjalankan puasa Ramadhan pun seorang diri. Berpuasa memiliki kesulitannya sendiri karena di Norwegia dia harus berpuasa selama 18 hingga 20 jam.

Demikian juga ketika belajar shalat. Di dua tahun pertama menjadi seorang muslim, dia belum berani untuk shalat di masjid. 

Selain itu, masjid yang ada di kota tempat tinggalnya berada cukup jauh dengan rumahnya. Sehingga akan menghabiskan banyak waktu jika ingin menjalankan shalat lima waktu untuk shalat.

“Saya juga tidak merasa percaya diri untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid,” tutur dia.

Diakui oleh Froyseth, komunitas muslim di Norwegia sangat minim. Sehingga untuk mempelajari Islam dan mempraktikkannya pun dia seorang diri. “Saya merasa kesepian, karena sulit menemukan komunitas Muslim di negara ini,”ujar dia.

Apalagi media di negaranya terlalu membesar-besarkan isu Islamofobia. Padahal faktanya kehidupan Muslim di negara itu tidak masalah.

Hanya saja sebagai negara minoritas Muslim tentu perayaan Muslim sangat minim. Mereka lebih banyak merayakan budaya non Muslim.

Berbeda dengan Oslo misalnya, negara yang pernah dikunjunginya. Disana banyak Muslim, sehingga suasana akhir tahun tidaklah terlalu berbeda dibandingkan bulan-bulan lainnya.

KHAZANAH REPUBLIKA

Robert Bauer, Pesepakbola Peraih Medali Perak Olimpiade Masuk Islam

Robert Bauer menjadi pesepakbola terbaru yang memeluk agama Islam. Mualaf asal Jerman itu mengumumkan keputusan tersebut di akun Instagram resminya.

Robert Bauer, yang berposisi sebagai pemain bertahan yang saat ini bermain untuk klub Arab Saudi, Al-Tai FC. Dia mengunggah fotonya saat sedang shalat dan mengungkapkan bahwa ia masuk Islam melalui istri dan keluarganya, Free Press Journal melaporkan (14/09/2023).

Melalui akun Instagram resminya, Bauer menulis:

“Untuk semua orang yang mengirimi saya pesan hari ini. Saya masuk Islam melalui istri dan keluarganya. Sudah bertahun-tahun dan saya berterima kasih kepada kalian semua yang telah membantu saya dan mendorong saya dalam perjalanan saya.”

Unggahan lain dari Bauer membagikan sebuah ayat Al-Qur’an yang berbunyi, “dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.” (Al-Qur’an 57:4)

Sebelum pindah ke Saudi, Bauer bermain untuk beberapa klub Bundesliga, termasuk Werder Bremen dan 1. FC Nürnberg. Dia juga bermain di liga Rusia dan Belgia.

Bauer mewakili Jerman di Piala Dunia FIFA U-20 di Selandia Baru pada tahun 2015 dan menjadi bagian dari skuat untuk Olimpiade Musim Panas 2016, yang membawa Jerman meraih medali perak.

Islam adalah agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan jumlah Muslim yang akan tumbuh lebih dari dua kali lipat dari jumlah populasi dunia secara keseluruhan antara tahun 2015 dan 2060, menurut Pew Research Center.

Awal tahun ini, Rodtang Jitmuangnon, sang juara bertahan divisi flyweight Muay Thai ONE Championship, menjadi mualaf.

Juga di bulan Februari, Pastor Hilarion Heagy, seorang pendeta Kristen Timur terkemuka yang berbasis di California, Amerika Serikat, memeluk Islam, menurut berbagai sumber.*

HIDAYATULLAH

Kisah Mualaf: Satu Persatu Anggota Keluarganya Masuk Islam

Perkenalan seorang penganut Kristen Katolik bernama Bella dengan Islam terjadi beberapa tahun yang lalu. Bella adalah seorang ibu beretnis Hispanik dengan dua putra.

Kala itu, hubungan Bella dengan kedua putranya berada di titik terendah. Kedua putranya juga selalu menyebabkan masalah.

Salah satunya putus sekolah dan menghabiskan harinya dengan tidur dan malamnya dengan mabuk dan berbuat onar di jalanan. Yang satu lagi terlibat masalah besar dan sedang menjalani hukuman dua tahun penjara.

Bella tidak tahu apa yang harus dilakukan. Lima belas tahun yang lalu dia meninggalkan Kolumbia menuju Amerika Serikat dengan harapan kehidupan yang lebih baik.

Sejak itu Bella berusaha keras untuk mewujudkan mimpinya dan rela menjalani beberapa pekerjaan sekaligus.

Semua itu dilakukan Bella demi anak-anaknya.

Suatu hari, Jorge salah satu putranya yang doyan minum-minuman keras dan mabuk pulang ke rumah. Namun, raut wajah Jorge tidak seperti biasa. Ada sesuatu yang telah terjadi.

Awal Mula Perubahan

“Ketika Jorge pulang ke rumah pagi itu dia terlihat berbeda. Dia tampak lelah seperti biasanya. Tercium bau alkohol dan rokok, seperti biasanya. Tetapi ada sesuatu yang aneh,” kenang Bella.

Tapi Jorge tidak melihat ke arah ibunya. Dia membuat telur orak-arik, mandi dan kemudian masuk kamarnya. Bella mengikutinya. Sebelumnya, Bela tidak pernah mengganggu anaknya, tetapi pagi ini berbeda.

Ia mengetuk pintu kamarnya dan masuk. Jorge duduk di tempat tidurnya, tampak berpikir. Bella menanyainya apakah semuanya baik-baik saja, dan dia menjawab iya.

Tapi dia terus menunjukkan ekspresi aneh di wajahnya. Bella lantas duduk di sampingnya dan menyentuh punggungnya. Kemudian Jorge berkata bahwa dirinya harus berhenti minum. Itu kebiasaan yang tidak baik.

Ucapan sang anak membuat Bella tersentak kaget.

Selama ini, Bella selalu mendoakan agar anaknya berhenti maksiat dan mabuk-mabukan. Dengan hati yang berseri-seri Bella pun menjawab bahwa itu adalah ide yang bagus.

Ia lantas meninggalkan kamar sang anak. Namun, yang ia tak tahu. Peristiwa itu adalah awal dari sebuah perubahan besar dari anaknya.

Teman Baru

Sejak pagi itu, Jorge tidak minum-minuman keras dan mabuk lagi. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di kamarnya. Terkadang ia pergi keluar dengan seorang teman yang menjemputnya.

Kepada situs About Islam, Bella menjelaskan bahwa teman baru Jorge bersikap sangat sopan.

“Dia selalu mengenakan pakaian putih cerah dan kopiah kecil. Dan ketika dia tersenyum, saya merasa ada cahaya yang memancar darinya.”

Suatu hari, Bella mengundang teman baru Jorge untuk makan malam di rumah mereka. Kedua pemuda itu mulai berbicara tentang Allah, Yesus dan Bunda Maria. Percakapan tersebut cukup mengejutkan bagi Bella.

Karena selama ini putranya tidak pernah berbicara tentang Tuhan dan agama. Meski tidak relijius, Bella sendiri setiap malam selalu berdoa di kamarnya kepada Bunda Maria, Allah dan Yesus.

Saya Benar-Benar Terkejut

Bella masih santai ketika putranya dan temannya berbicara tentang Allah dan Yesus. Tetapi kemudian Jorge mengungkapkan kepada ibunya bahwa ia sudah menjadi seorang Muslim dan mualaf.

Bella sangat terkejut. “Bukankah orang Muslim itu teroris? tanyanya.

Bingung dan tak bisa berkata-kata, Bella lantas membersihkan meja dan menyuruh mereka keluar dari rumahnya.

“Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya masuk ke kamar saya dan duduk di depan altar kecil saya.

Saya berdoa. Rasanya sangat aneh. Dan untuk pertama kalinya saya merasa berbicara langsung dengan Tuhan dan meminta bantuan-Nya,” ujar Bella.

Islam Mengubah Putra Saya

Berjam-jam Bella duduk bersimpuh di dalam kamarnya. Berdoa kepada Tuhan untuk membantu keluarga dan kedua putranya.

Usai diusir ibunya, Jorge tidak pulang. Hal itu membuat pikiran Bella tak karuan. Dia khawatir putra kembali ke kebiasaan lamanya yaitu mabuk-mabukan.

Dalam kesendiriannya, Bella merenungi perubahan anaknya. Jorge tidak lagi meminum minuman keras. Jorge tidak lagi keluar malam. Jorge tidak lagi terlibat perkelahian. Bella penasaran, apakah ini semua karena dia menjadi Muslim?

Bella mengaku dia punya banyak teman beragama Kristen yang relijius, namun mereka masih melakukan kebiasaan buruk seperti mabuk-mabukan.

Sedangkan agama yang disebut Islam ini telah mengubah anaknya menjadi orang yang baik.

Sekeluarga Masuk Islam

Setelah lebih dari dua minggu, Jorge pun pulang. Wajahnya bersinar dan dia memeluk sang ibu seperti dia tidak pernah memeluknya. Bella sangat bahagia. Penuh dengan sukacita dan harapan.

Jorge menyempatkan diri untuk duduk bersama ibunya. Keduanya berbincang-bincang dan berdiskusi panjang lebar. Jorge mengatakan kepada ibunya tentang Keesaan Allah dan bahwa Yesus adalah Nabi dan bukan anak Tuhan. Sang ibu bisa menerima hal itu.

Jorge juga bercerita tentang shalat lima waktu dan hal-hal penting lainnya dalam Islam.
Sang ibu mendengar secara seksama penuturan putranya.

Bella bisa menerima putranya menjadi seorang Muslim sekarang.

Tetapi ketika ditanya apakah dia ingin menerima Islam dan menjadi mualaf, Bella mengatakan dia butuh waktu.

Setelah sekitar setengah tahun, Bella masuk Islam di tangan anaknya. Itu adalah momen yang indah. Alhamdulilah.

Ketika putra Bella yang lain dibebaskan dari penjara, tidak butuh waktu lama dan dia juga menerima Islam dan menjadi mualaf. Dan sejak saat itu ia menjauhi masalah.

Melalui Islam, Allah mengembalikan kedua putra Bella yang luar biasa. Dia menyelamatkan mereka dari kekerasan dan kehancuran di jalanan.

Allahu akbar, Kita doakan semoga Allah terus memperkuat keimanan Bella sekeluarga. Amiin.*

HIDAYATULLAH

Kisah Mualaf: “Surat Maryam Buat Saya Yakin Islam Agama yang Benar”

Kita tidak tahu kapan, di mana, dan kepada siapa hidayah Allah SWT datang.Namun yang kita tahu, Allah telah memberi hidayah kepada para mualaf hingga akhirnya mereka menemukan kebenaran Islam.

Seringkali, hidayah tersebut baru datang setelah pencarian yang begitu panjang. Seperti yang dialami Laticia, seorang mualaf wanita Hispanik asal Amerika Serikat.

Meski kedua orang tuanya berasal dari Meksiko, Laticia dibesarkan di sebuah desa kecil di Santa Barbara, California dan tumbuh di lingkungan keluarga yang menganut agama Kristen Katolik.

Meskipun begitu, sejak usia 13 Laticia telah meninggalkan ajaran Katolik karena menurutnya agama Katolik tidak masuk akal.

Simak perjalanan hidup Laticia hingga akhirnya menjadi mualaf dan masuk Islam di sini

HIDAYATULLAH

Viral, Seorang Mualaf Perempuan Mesir Dipaksa Kembali Kristen

Seorang perempuan Mesir yang secara terbuka memeluk agama Islam dan beberapa hari kemudian tampak bersama keluarganya berdoa di dalam Gereja telah menimbulkan kontroversi di media sosial, di tengah-tengah laporan bahwa ia dipaksa untuk kembali memeluk agama Kristen.

Situs-situs media lokal mengidentifikasi wanita muda tersebut sebagai Maryam Samir Fayez, seorang asisten peneliti di Universitas Arish.

Menurut situs-situs tersebut, keluarga perempuan muda itu kehilangan kontak dengannya pada 30 Juli setelah dia mengatakan kepada mereka bahwa dia sibuk. Kemudian, ia muncul dalam sebuah video di YouTube di mana ia mengumumkan bahwa ia telah mualaf dan menunjukkan sertifikat masuk Islam yang secara resmi ditandatangani oleh Al-Azhar, Mesir.

Dalam video tersebut, Maryam menekankan bahwa ia tidak diculik, dan keputusannya adalah atas keinginannya sendiri.

Keluarga wanita muda itu melaporkan bahwa dia telah diculik dan mengatakan bahwa pihak Keamanan Negara telah mengembalikannya ke gereja melalui seseorang bernama Naguib Gabriel.

Gabriel muncul dalam sebuah klip video, bersama dengan wanita muda itu dan keluarganya ketika mereka berdoa di dalam gereja.

Namun, para pengguna media sosial mengatakan bahwa wanita muda itu dipaksa kembali ke agama Kristen.

Selama beberapa tahun terakhir, isu perpindahan agama dari Koptik Mesir ke Islam telah memicu kontroversi yang meluas, di tengah tuduhan bahwa gereja menculik mereka yang mengambil langkah ini, dan memaksa mereka kembali ke agama Kristen.

Para pengguna media sosial juga mengkritik apa yang mereka gambarkan sebagai “kebungkaman Al-Azhar” dalam isu-isu seperti itu, dan kegagalan negara melindungi mereka yang ingin jadi Muslim.*

HIDAYATULLAH

Kisah Mualaf: ‘Alhamdulillah Saya Dibangkrutkan Allah’

Sekilas, sebagian orang yang melihat penampilan perempuan Chinese ini tak akan menyangka bahwa wanita tersebut seorang mualaf.

Bernama lengkap Marcelia Yovian Djong, perempuan yang akrab dipanggil Cici Marcy ini pertama kali membagikan kisah perjalanan hidupnya hingga masuk Islam di akun TikTok pribadinya @marceliayovian.

Meski sudah mualaf dan menjadi seorang muslim, wanita yang berprofesi sebagai tenaga medis dan terapis ini pada awalnya belum melaksanakan kewajibannya seperti salat.

Hal tersebut lantaran keyakinan dirinya terhadap Islam belum kuat. untuk memperkuat keyakinannya kepada Islam, dia mencoba membuktikan kekuasaan Allah, yang Maha Pemberi dengan meminta sesuatu yang menurutnya mustahil.

Apa permintaan Marcy? Bagaimana awal mula Marcelia Yovian Djong hingga akhirnya jadi mualaf?


Tonton selengkapnya di sini.

HIDAYATULLAH

Mualaf Inggris Meninggal 24 Jam Usai Masuk Islam, Netizen: Akhir yang Bahagia

Mualaf beruntung itu adalah Anthony, seorang karyawan di sebuah supermarket di Birmingham, Inggris yang telah bekerja di sana selama bertahun-tahun. Dia tidak memiliki satupun keluarga, namun karyawan Muslim yang bekerja di supermarket yang sama memperlakukannya seperti keluarga.

Dia didiagnosa mengidap kanker dan dirawat di rumah sakit. Mengetahui bahwa perjalanan hidupnya akan segera berakhir, Anthony berwasiat dia ingin pemakamannya digelar di masjid.

Saudara Muslimnya menyebutkan bahwa wasiat Anthony tak bisa dipenuhi jika dirinya tidak mengucapkan 2 kalimat syahadat dan masuk Islam. Anthony lantas meminta agar dia dituntun mengucapkan syahadat.

Dengan nafas yang terenggah-enggah dan dibantu alat pernafasan, Anthony pun dituntun mengucapkan syahadat. “Saya bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi tidak Muhammad SAW adalah utusan Allah,” ucapnya disambut ucapan takbir, dalam video yang diunggah Ilmfeed pada Ahad (30/07/2023).

Hanya 24 jam kemudian, di hari Jumat yang mulia, Anthony menghembuskan nafas terakhirnya di usia 60 tahun. Pemakamannya dihadiri puluhan umat Islam di Green Lane.

“Ini menunjukkan bahwa tidak ada yang tahu seperti apa akhir hidup seseorang. Semoga Allah menjaga kita teguh dalam Islam dan membiarkan kita mati dengan iman dengan syahadat di bibir kita,” tulis Ilmfeed di Twitter.

Kolom komentar unggahan tersebut dipenuhi doa dan komentar para netizen.

“Akhir hidup yang bahagia dan semoga Allah menempatkannya di surga. MashaAllah,” ujar @FHadi92.

“Masya Allah… Dia sangat beruntung…” timpal @goldenboyz87.

“Jadi pada dasarnya dia mati semurni bayi. Hanya dosa 1 hari (kalau ada) seumur hidupnya. Semoga Allah memberinya Jannah,” ujar netizen lain.

Semoga kita semua dapat mengakhiri perjalanan hidup kita dengan keimanan dan Islam. Amiin.

HIDAYATULLAH

Kisah Atlet Rugbi Australia Menemukan Hidayah

Blake Ferguson memeluk Islam sejak tahun 2013 lalu.

Perkenalan pemain liga rugbi asal Australia Blake Ferguson dengan Islam membuatnya menemukan kembali tujuan hidup. Setelah menjalani kehidupan yang penuh duri, kemunduran, dan kecemasan, atlet kelahiran 20 Maret 1990 ini merasakan kedamaian menjalani agama Allah SWT.

Ferguson ialah atlet rugbi yang bermain untuk Sydney Roosters, Cronulla-Sutherland Sharks, dan Canberra Raiders dari NRL–liga rugbi Australia. Kariernya cukup gemilang sejak 2009.

Bahkan, pada 2012 pria yang akrab disapa Fergo ini memiliki musim terbaiknya di lapangan. Ia mewakili Tim Liga Rugby New South Wales dan memperkuat skuat nasional Tim Liga Rugby Australia. Kesuksesan demi kesuksesan mewarnai kariernya hingga pensiun pada 2021 lalu.

Namun, puncak ketenaran pada masa-masa jayanya itu justru membuatnya terbuai popularitas. Bukannya mempertahankan prestasi, malahan ia melakukan beberapa pelanggaran yang memicu kemunduran kariernya.

Puncak ketenaran pada masa-masa jayanya itu justru membuatnya terbuai popularitas.

Pelanggaran disiplin muncul pada akhir 2012. Ia dipecat dari posisi pemain bintang Canbera oleh Raiders kehidupannya di luar lapangan. Pada November 2012, Fergo digiring oleh staf keamanan VIP setelah adanya laporan bahwa ia meludahi penonton dalam acara festival musik. Raiders menolak berkomentar terkait insiden tersebut. Namun, mereka menyadari insiden itu bentuk pelanggaran disiplin internal.

Pelanggaran disiplin Fergo tak berhenti sampai di situ. Pada 17 Juni 2013 ia ditangkap dan didakwa polisi atas tindakan tidak senonoh terhadap seorang perempuan di Klub Malam Sutherland Shire. Kasus ini sempat menyeret Fergo ke pengadilan.

Namun, Fergo membantah tudingan tersebut. Ia mengatakan keliru menghampiri perempuan yang ingin ia temui. Akibat banyaknya pelanggaran disipilin internal ini, Fergo dipecat oleh Canberra Raiders pada 6 September 2013. Fergo juga terungkap memiliki ketergantungan dengan alkohol dan obat-obatan dan melakukan pelanggaran dalam mengemudi kendaraan.

Diselamatkan

Pelanggaran demi pelanggaran membuat kariernya sempat terpuruk. Ia dipecat oleh timnya. Pada saat yang sama, media semakin memperburuk citranya dengan mengatakan bahwa Fergo tidak pantas menggunakan jersey dan bermain untuk skuat New South Wales (NSW). Ia merasa kehidupannya hancur.

Begitu ia dijatuhkan dari skuat NSW, sepupu sekaligus sahabat Fergo, Anthony Mundine, yang merupakan juara petinju Australia tidak membuang waktu dan bergegas membantu Fergo. Mundine segera menemui Fergo dan berjanji untuk tinggal di sisinya sampai hal-hal menjadi lebih baik.

Mudine menolak tuduhan yang menyebutkan saudaranya tersebut sebagai seorang pecandu alkohol. Ia hanya mengatakan bahwa ia akan membantu Fergo melewati masa-masa sulit dalam hidupnya.

Melalui Mudine itulah, pria kelahiran Bankstown Australia ini mengenal Islam. Mudine membimbing Fergo dengan pola kesederhanaan, kebaikan, dan kasih sayang. Mudine adalah orang yang sangat religius dan sosok yang benar-benar peduli dengan cobaan hidup dan masa-masa sulit yang dihadapi Ferguson. Ia ingin membantu Ferguson menyadari potensi besar yang kian terkubur akibat deraan hidup yang menghampirinya.

“Ia hanya melihat ke depan untuk mengubah arah hidupnya. Saat ini, ia dalam keadaan yang baik, tidak minum, dan tidak ada obat,” ujar Mundine, seperti dilansir Islam for Christans.

Akhirnya, setelah melewati sekian proses, pria berusia 25 tahun itu memutuskan menjadi Muslim pada 8 November 2013. Ia bersyahadat di Masjid Zetland, Sydney.

photo

Menjadi lebih baik

Setelah memeluk Islam, Ferguson mengaku menjalani kehidupan dengan lebih baik. Ia menyadari kesalahan masa lalu dan berusaha memperbaikinya. Fergo memilih tidak banyak berkomentar terkait keputusannya menjadi mualaf. Baginya, masalah agama merupakan kehidupan pribadinya dan tidak untuk khalayak banyak.

Beberapa sahabat terdekat mendukung keputusan Fergo memeluk Islam. Mereka bahkan memberikan semangat agar Fergo dapat kembali mencapai puncak kariernya. Sahabat terdekatnya meyakini bahwa Ferguson akan menjadi atlet rugbi terbaik dengan keyakinan baru yang ia anut saat ini.

Pada Mei 2014 Ferguson menandatangani kontrak dengan Tim Sydney Roosters. Pada 2016, Fergo menjadi pemain bek di tim ini menggantikan Roger Tuivasa-Sheck.

Berkat jasanya, Tim Sydney Roosters berhasil mengalahkan South Sydney Rabbitohs. Kini, ia merupakan salah satu mantan bintang NRL atau liga rugbi Australia yang paling dikenang.

REPUBLIKA

Kisah Tsumamah Masuk Islam Terpesona Akhlak Rasulullah

Artikel ini akan mengulik kisah Tsumamah masuk Islam karena terpesona akhlak Rasulullah. Ia adalah seorang yang terpikat akan budi pekerti dan tata cara dakwah Rasulullah yang sangat elok dan baik.

Suatu hari diceritakan dalam majelis taklim bahwa seorang murid bertanya dan mengadu kepada gurunya;

“wahai guruku, berikan aku satu kitab sehingga aku bisa berpegang padanya untuk dibaca. Bertahun-tahun saya mengaji dengan engkau, akan tetapi tidak ada kitab tertentu yang aku baca.” Sang guru pun tak kunjung menjawab, sehingga pertanyaan dan pernyataan si murid itu dibiarkan begitu saja oleh sang guru.

Merasa muridnya berada dalam kebingungan, akhirnya sang guru berkata kepada si murid, “Wahai muridku, jika benar keinginanmu untuk belajar kitab, maka belajarlah kamu untuk membaca saya. Sebagaimana para sahabat Rasulullah, mereka adalah orang-orang yang pandai membaca Nabi Muhammad Saw.” 

Kisah Tsumamah Masuk Islam 

Syahdan, dikisahkan juga ada seorang sahabat yang bernama Tsumamah bin Utsal tengah ditangkap oleh pasukan sahabat kemudian dibawa untuk menghadap Rasulullah di Madinah. Mengetahui hal itu, Rasulullah pada saat itu tersenyum dan berkata;

“wahai sahabat, apakah kalian tau dari golongan manakah dan siapakah orang yang kalian bawa ini?”. Para sahabat kemudian menjawab, “tidak ada satupun dari mereka yang mengetahuinya atau bahkan mengenalnya.”

Kemudian Rasulullah menjelaskan kepada para sahabatnya bahwa, “orang itu adalah kepala suku yang selalu memerangi kita namanya Tsumamah dari Sayyid bani Hanif.” Spontan para sahabat terkejut. “Jadi inilah buronan yang banyak mengganggu umat Islam di Madinah,” jawab para sahabat.

Pertanyaanya adalah, apakah nabi memberikan hukuman yang sangat berat setelah mengetahui yang sebenarnya? Rupanya tidak! Justru nabi memanggilnya dan bertanya, “wahai Tsumamah! Apakah kamu mau masuk Islam, atau adakah keinginan kamu untuk masuk Islam?”. Dengan tegas Tsumamah menjawab, “tidak. Saya tidak mau.” Kemudian Rasulullah berkata:

إن تقتل تقتل ذا دم، وإن تنعم تنعم على شاكر

Artinya: “Jika kamu membunuhku berarti kamu telah menumpahkan darah, namun jika kamu membebaskanku, berarti kamu telah membebaskan orang yang pandai berterima kasih.”

Akhirnya, Rasulullah kemudian dengan hikmahnya mengatakan, “kurunglah dia di dalam masjid, ikat dan jangan sampai dia bisa lolos menemukan jalan keluar.” Tentu saja, perintah nabi ini bertujuan agar Tsumamah bisa melihat kegiatan dan aktifitas Rasulullah dan para sahabatnya dari segi bersosial dengan cara mengedepankan akhlak, dakwah dengan ilmu, mendengarkan orang-orang bergerombol melantunkan ayat-ayat al-Qur’an yang langsung dipandu oleh Rasulullah.

Keesokan harinya, Tsumamah dipanggil dan ditawarkan kembali oleh Rasulullah, “wahai Tsumamah apakah kamu sudah ada niat dan keinginan untuk masuk Islam?”. Ternyata Tsumamah masih tidak ada niat untuk masuk Islam. Dengan tegasnya, ia menjawab, “tidak!”. Di hari ketiga Rasulullah mendatanginya lagi dan bertanya dengan pertanyaan yang sama, namun Tsumamah masih dengan jawaban yang sama. Akhirnya nabi kemudian membebaskannya, “baiklah hari ini kamu aku bebaskan”. 

Di hari itu Tsumamah bebas dalam keadaan belum Islam. Yang menarik, meski bebas dalam keadaan belum Islam, namun Tsumamah akhirnya mencari air untuk mandi dan membersihkan sekujur tubuhnya. Lalu ia kembali menuju ke masjid untuk menemui Rasulullah, dan mengulurkan tangannya seraya berkata: 

يارسول الله أمدد يدك فإني أشهد أن لا إله إلا الله وأنك محمد رسول الله 

Artinya: “Ya Rasulullah, ulurkan tanganmu saya sekarang masuk Islam. Dan saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan engkau Muhammad adalah utusan Allah.”

Setelah bersyahadah, Tsumamah kemudian berkata lagi, “ya Rasulullah, dulu dimuka bumi ini tidak ada wajah yang lebih saya benci dari pada wajahmu. Sekarang wajahmulah yang paling saya cintai. Dan, dulu dimuka bumi ini tidak ada kawanan yang saya benci melebihi sahabat-sahabatmu, tetapi sekarang sahabat-sahabatmu lah orang yang saya cintai.”

Pilihan untuk berserah diri ini bukanlah sebuah paksaan atau ancaman yang berakibat menghilangkan nyawa. Akan tetapi, ini benar-benar yang Islam ajarkan. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa Tsumamah tidak dari awal saja masuk Islam ketika berada dalam penjara?

Bahkan, justru sebaliknya, ia masuk Islam karena semenjak di penjara sering melihat akhlak dan cara Rasulullah berdakwah serta membumikan Islam di tanah Madinah. Inilah sebenarnya Islam, iman, dan mahabbah (cinta) yang tidak bisa terpisahkan. 

Bahkan, seringkali mahabbah akan semakin bertambah jika iman seseorang itu bertambah. Semakin sempurna jiwa seseorang, maka cintanya akan semakin bertambah. Dan semakin besar cinta yang dimilikinya, maka kebahagiaan dan kenikmatan yang dirasakannya akan semakin banyak.

Oleh karena itu, akhlak seseorang dapat diketahui dengan mengetahui para sahabat dan teman duduknya. Seorang penyair sufi mengatakan:

“Jika engkau berada dalam satu kaum, maka bergaullah dengan orang-orang yang terbaik. Janganlah bergaul dengan orang-orang yang tercela, sehingga engkau terjerumus ke dalam kehinaan. Janganlah bertanya tentang seseorang, tetapi bertanyalah tentang sahabatnya. Sebab, setiap orang akan mengikuti sahabatnya.”

Para sahabat nabi tidak akan mencapai kedudukan dan derajat yang tinggi setelah mereka berada dalam kegelapan jahiliyah, kecuali mereka harus bergaul kumpul dengan Rasulullah. Begitu juga, para tabi’in tidak akan meraih kemuliaan yang agung, kecuali setelah mereka bergaul dan berinteraksi dengan para sahabat nabi yang mulia.

Para ulama pewaris nabi itulah sebenarnya yang mentransformasikan agama kepada umat manusia. Ajaran agama terwujud dalam tingkah laku, kondisi, dan gerak-gerik mereka. Dan merekalah yang ditegaskan nabi dalam sabdanya: 

لا تزال طائفة من أمتي ظاهرين على الحق لا يضرهم من خذلهم حتي يأتي أمر الله وهم كذلك

Artinya: “Akan tetap ada segolongan dari umatku yang menegakkan kebenaran mereka tidak pernah terpengaruh oleh orang yang menghinakan mereka, sampai datang hari Kiamat dan mereka tetap berlaku seperti itu.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah). 

Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsir Mafatih al-Ghaib, ketika menafsirkan surat al-fatihah ia menyatakan, “bab ketiga, tentang rahasia-rahasia akal yang disimpulkan dari surat al-Fatihah.

Di dalamnya terdapat tiga pokok permasalahan, permasalahan ke tiga adalah sebagian ulama mengatakan bahwa ayat, “Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fatihah [1]: 6-7).

Ini menunjukkan bahwa seorang murid tidak memiliki jalan untuk bisa sampai ke maqam hidayah dan mukasyafah, kecuali jika dia mengikuti mursyid-nya yang menunjukkan ke jalan lurus, serta menghindarkan dari titik-titik kesalahan dan jalan yang sesat. Sebab, kekurangan terdapat pada mayoritas manusia. Dan akal mereka tidak cukup untuk mengetahui yang benar dan membedakan yang salah.

Oleh karena itu, dibutuhkan seorang yang sempurna yang dapat diikuti oleh orang yang kurang sempurna, sehingga akal orang yang kurang sempurna dapat menjadi kuat dengan cahaya akal orang yang sempurna itu. Ketika itu, dia akan sampai ke tangga-tangga kebahagiaan dan kesempurnaan. 

Demikian kisah Tsumamah masuk Islam karena terpesona akhlak mulia Rasulullah. Wallahu a’lam bishawab.

BINCANG SYARIAH