Keislaman Saad bin Abi Waqqash

Allah kemudian menurunkan ayat setelah ada peristiwa keteguhan Saad bin Abi WaqqASH dalam mempertahankan akidah Islam

DI ZAMAN  Rasulullah  ﷺ tersebutlah seorang pemuda berusia tujuh belas tahun yang bernama Saad bin Abi Waqqash.

Suatu hari pemuda itu berkata, “Pada suatu malam, di tahun ini, aku bermimpi seolah-olah tenggelam di dalam kegelapan yang bertumpuk-tumpuk. Ketika aku terbenam di dalam kegelapan itu, tiba-tiba ada cahaya bulan yang menerangiku.” “Aku kemudian mengikuti arah cahaya itu dan aku dapati di sana ada sekelompok manusia, di antara mereka terdapat Zaid bin Haritsash, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Bakar Ash-Shidiq. Aku bertanya, “Sejak kapan kalian ada di sini?” Mereka menjawab, “Satu jam.”

“Manakala siang telah muncul, aku mendengar suara dakwah Muhammad saw. kepada Islam. Aku meyakini bahwa aku sekarang berada di dalam kegelapan dan dakwah Muhammad saw. adalah cahaya itu. Maka, akupun mendatangi Muhammad dan aku dapati orang-orang yang kujumpai dalam mimpi, ada di samping beliau. Maka, aku pun masuk Islam.”

Tatkala Ibu Sa’ad mengetahui hal ini, dia mogok makan dan minum, padahal Sa’ad sangat berbakti kepadanya sehinga dia merayunya setiap waktu mengharapkannya untuk mau makan walau hanya sedikit, tapi ibunya menolak.

Manakala Sa’ad melihat ibunya tetap teguh berpendirian, dia berkata kepadanya, “Wahai ibu! Sesungguhnya aku sangat cinta kepadamu, namun aku lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah, seadainya engkau mempunyai seratus nyawa lalu keluar dari dirimu satu persatu, aku tidak akan meninggalkan agamaku ini demi apapun juga.”

Tatkala sang ibu melihat keteguhan hati anaknya, dia pun menyerah lalu kembali makan dan minum meskipun tidak suka. Allah kemudian menurunkan ayat tentang mereka yang artinya, “Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kaum mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS: Luqman: 15).

Maha Benar Allah yang Maha Agung.*/ Asyabalunal ‘Ulama (65 Kisah Teladan Pemuda Islam Brilian), Muhammad Sulthan.

HIDAYATULLAH

Adik Pendiri UFC Masuk Islam setelah Mendengar Perjuangan Palestina

Royce Gracie adalah adik dari Rorion Gracie, salah satu pendiri Ultimate Fighting Championship (UFC). Royce masuk Islam dan menjadi mualaf setelah mendengarkan perjuangan Palestina dari Syaikh Uthman.

Mungkin masyarakat Indonesia tidak terlalu mengenal Royce Gracie, namun bagi para penggemar bela diri campuran (MMA) dan Jiu Jitsu, ia adalah legenda. Pria berkepala plontos itu bahkan mendapatkan penghargaan UFC Hall of Fame pada tahun 2003 bersama rivalnya, Ken Shamrock.

Keluarga Gracie

Royce berasal dari keluarga Gracie. Keluarga Gracie adalah keluarga seniman bela diri yang berasal dari Belem, negara bagian Pará, Brasil yang nenek moyangnya berasal dari Paisley, Skotlandia. Mereka dikenal karena mempromosikan sistem seni bela diri Gracie Jiu-Jitsu, yang umumnya dikenal sebagai Brazilian jiu-jitsu, yang berasal dari Kano jiu-jitsu (Judo) yang dibawa ke Brasil oleh pejuang judoka Mitsuyo Maeda.

Mereka telah sukses dalam kompetisi olahraga tarung selama lebih dari 80 tahun, mewakili sistem pertahanan diri mereka (Gracie jiu-jitsu) termasuk seni bela diri campuran (MMA), Vale tudo, dan pertandingan gulat kuncian. Beberapa anggota terlibat dalam pembentukan Ultimate Fighting Championship (UFC), bersama dengan promotor Art Davie.

Sebagai sebuah keluarga, keluarga Gracie menjunjung tinggi “Gracie Challenge”, sebuah tantangan bela diri yang dimaksudkan untuk menunjukkan keefektifan gaya bergulat mereka melawan disiplin bela diri lainnya. Para anggotanya memiliki kedekatan, dan memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga Machado.

Royce Gracie lahir di Rio de Janeiro, Brasil, pada tanggal 12 Desember 1966. Salah satu dari sembilan putra grandmaster jiu-jitsu Hélio Gracie, ia belajar seni bela diri dari ayahnya di masa kecilnya. Ia menjalani kompetisi pertamanya pada usia 8 tahun dan mulai mengajar kelas saat berusia 14 tahun.

Saat berusia 17 tahun, Royce dianugerahi sabuk hitam oleh ayahnya, Hélio. Beberapa bulan kemudian, ia dan saudara-saudaranya, Royler dan Rickson Gracie pindah ke Torrance, California untuk tinggal bersama kakak laki-laki mereka Rorion Gracie, yang kemudian mendirikan UFC.

Adik Pendiri UFC

Ultimate Fighting Championship didirikan pada tahun 1993 oleh kakak Royce yaitu Rorion Gracie, eksekutif bisnis Art Davie, dan Semaphore Entertainment Group (SEG). Premis dari acara ini adalah melakukan turnamen eliminasi tunggal kelas terbuka delapan orang, dengan peraturan minimal, dari petarung yang mewakili seni bela diri yang berbeda, untuk menemukan gaya bertarung yang paling efektif dan terkuat.

Sementara Davie dan SEG tertarik untuk melakukan sebuah ajang dengan pertarungan vale tudo yang keras dan menarik seperti yang mereka saksikan dalam rekaman Gracie in Action, Rorion tertarik untuk mempromosikan gaya jiu-jitsu milik keluarganya dengan mengalahkan lawan yang lebih besar dan lebih kuat dari bela diri yang lebih terkenal.

Rorion mengatakan bahwa ia memilih Royce untuk mewakili seni bela diri keluarganya karena tubuhnya yang lebih ramping dan lebih kecil, untuk menunjukkan bagaimana seseorang yang bertubuh kecil dapat mengalahkan lawan yang lebih besar dengan menggunakan jiu-jitsu.

Juara UFC 1

Gracie memasuki turnamen ini dengan mengenakan gi Brazilian jiu-jitsu miliknya yang kini menjadi ikon. Gracie adalah pemenang turnamen UFC 1, UFC 2 dan UFC 4, yang merupakan turnamen eliminasi tunggal kelas terbuka dengan peraturan yang minimal. Dia menggunakan keahliannya dalam kuncian submission grappling untuk mengalahkan lawan yang lebih besar dan lebih berat.

Ia juga dikenal karena persaingannya dengan Ken Shamrock, yang ia kalahkan di UFC 1 dan kemudian bertarung hingga imbang dalam pertandingan ulang untuk Kejuaraan Superfight di UFC 5. Royce kemudian berkompetisi di PRIDE Fighting Championships, di mana ia paling dikenang karena laga 90 menitnya melawan pegulat Kazushi Sakuraba pada tahun 2000, dan sebuah laga kontroversial dalam peraturan campuran “judo vs jiu-jitsu” melawan Hidehiko Yoshida, seorang peraih medali emas Olimpiade dalam disiplin judo, di Pride Shockwave pada tahun 2002.

Kesuksesan Royce Gracie di UFC mempopulerkan Gracie jiu-jitsu (umumnya dikenal sebagai Brazilian jiu-jitsu) dan merevolusi seni bela diri campuran, berkontribusi pada gerakan menuju grappling dan pertarungan bawah. Atas kepeloporannya dalam seni bela diri campuran, Gracie adalah orang pertama yang dilantik menjadi anggota UFC Hall of Fame pada tahun 2003 bersama dengan rivalnya, Ken Shamrock. Pada tahun 2016, ia dilantik ke dalam International Sports Hall of Fame.

Pensiun dari Kompetisi

Sejak pensiun dari kompetisi MMA, Gracie fokus mengajar jiu-jitsu. Ia sering berkeliling dunia untuk mengunjungi sekolah-sekolah, mengajar di seminar-seminar dan melakukan wawancara di majalah, situs web dan acara bincang-bincang. Dia telah membuka asosiasi sasananya sendiri yang dikenal sebagai “Royce Gracie Jiu-Jitsu Network”, dengan sekolah-sekolah afiliasi di 34 lokasi di Amerika Serikat, dan banyak lagi di seluruh dunia seperti di Brasil, Kanada, Ekuador, Guatemala, Kuwait, Uni Emirat Arab dan Inggris.

Cabang jiu-jitsu Royce Gracie berfokus pada bagian pertahanan diri dari seni bela diri ini. Gracie menuduh jiu-jitsu “olahraga” modern mengajarkan teknik-teknik yang tidak praktis dan tidak realistis untuk digunakan dalam situasi pertahanan diri, dan mengklaim bahwa ia ingin menyelamatkan tujuan sebenarnya dari Gracie Jiu-Jitsu yang dirancang oleh ayahnya, Hélio Gracie.

Masuk Islam

Royce Gracie mengadakan pertemuan dengan Eddie Redzovic (pemegang sabuk hitam BJJ pendiri Team Redzovic di Chicago) dan seorang dai, Syaikh Uthman Ibn Farooq. Dalam pertemuan tersebut, yang disiarkan melalui akun Youtube TheDeenShowTV, ia menerima Islam sebagai agamanya.

Pertemuan tersebut awalnya bertujuan untuk menjelaskan tentang umat Islam di Palestina dan perjuangan mereka melawan penjajahan yang sedang mereka alami kepada Royce.

Dua minggu yang lalu, Royce Gracie sempat memposting dukungannya untuk Israel dalam konflik mereka dengan Palestina, yang menuai reaksi keras dari masyarakat Muslim. Pemegang sabuk hitam BJJ Idriz Redzovic, sepupu dari Eddie Redzovic, mengatur pertemuan dengan Imam.

Setelah mendengar penjelasan Syaikh Uthman, Royce akhirnya memutuskan untuk bersyahadat dan masuk Islam. Ia pun tak ragu untuk menerima tawaran Syaikh Uthman yang mengajaknya pergi ke Makkah.*

HIDAYATULLAH

Kisah Mualaf Mantan Pesepakbola Real Madrid Jota Peleteiro

Jota Peleteiro, seorang mantan pemain sepak bola klub Brentford dan Aston Villa telah memilih masuk Islam dan menjadi mualaf.

Pesepakbola berdarah Spanyol yang juga pernah membela Real Madrid Castilla, tim cadangan Real Madrid, masuk Islam usai terkesan dengan perlakuan sahabatnya yang berasal dari Kuwait, Faisal Buresli.

Peleteiro, yang merupakan ayah dari dua anak sang model, Jota Jr. dan Alejandro, mengambil keputusan tersebut setelah mempelajari adat istiadat dan tradisi dari keluarga temannya yang berkebangsaan Kuwait, Faisal Buresli, yang ia temui 11 tahun silam dalam sebuah acara di Amerika Serikat.

Minggu lalu, Peleteiro melakukan perjalanan ke Kuwait untuk menyelesaikan proses mualafnya. Ide tersebut mulai terlintas di benak Peleteiro setahun yang lalu ketika ia pertama kali mengunjungi Buresli, yang ia gambarkan sebagai “teman, mitra bisnis dan saudara.”

“Ini (keputusan untuk pindah agama) mulai terlintas sejak setahun yang lalu ketika pertama kali mengunjungi Buresli,” ujar Jota dilansir media lokal, Al Qabas.

Al Qabas juga membagikan sebuah video yang Jota Peleteiro mengucapkan dua kalimat syahadat dengan dituntun oleh sahabatnya, Faisal.

Kata-kata pertama Jota Peleteiro setelah masuk Islam: “Saya sangat bahagia, sangat kuat. Saya berada dalam momen terbaik dalam hidup saya.”

Jota, yang tampil mengenakan jas, menjelaskan bagaimana perlakuan dan sikap dari keluarga Faisal yang membuatnya semakin mantap untuk masuk Islam.

“Dia (ibu Faisal) memberi saya begitu banyak cinta,” ungkap Jota.

Profil Mualaf Jota Peleteiro

Jota Peleteiro bernama lengkap José Ignacio Peleteiro Ramallo. Lahir di A Pobra do Caramiñal, Provinsi A Coruña, dia adalah putra dari pasangan José Ignacio Peleteiro dan istrinya, Lupe.

Ia berasal dari keluarga kelas menengah: ayahnya bekerja di bank tabungan Caixa Galicia sebelum mengelola agen jasa keuangan dan bisnis lainnya.

Jota mengatakan bahwa ia dilatih oleh ayahnya di klub sepak bola muda pertamanya, Xuventud Aguiño, saat diwawancarai pada tahun 2017.

Pemain berposisi sebagai gelandang serang itu merupakan produk dari sistem akademi Celta Vigo, ia hanya bermain beberapa kali di tim utama klub, meskipun secara reguler tampil untuk Celta B.

Ia sempat menjalani masa peminjaman bersama Real Madrid Castilla pada tahun 2012-13 dan membantu Eibar meraih promosi ke La Liga dengan status pemain pinjaman pada musim 2013-14.

Ia kemudian menghabiskan tiga tahun bersama klub Inggris Brentford, di mana selama itu ia kembali bermain sebagai pemain pinjaman di Eibar. Pada bulan Agustus 2017, ia bergabung dengan Birmingham City dengan biaya yang memecahkan rekor klub.

Di tengah-tengah masa kontrak empat tahun, ia bergabung dengan rival lokal Aston Villa, di mana ia tidak banyak bermain, dan pergi pada Oktober 2020 untuk menghabiskan sisa musim bersama Alavés.

Islam adalah agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan jumlah Muslim akan tumbuh lebih dari dua kali lipat dari total populasi dunia antara tahun 2015 dan 2060 menurut penelitian dari Pew Research Center.*

HIDAYATULLAH

Dengar Bacaan Al-Quran, Pemain Sepak Bola Belanda Davy Van Den Berg Masuk  Islam

Davy van den Berg bermain sepak bola di PSV sepanjang masa mudanya dan kemudian bermain sepak bola di FCUtrecht selama tiga setengah tahun menyatakan telah memeluk agama Islam.

Kemunculan berita ini terkuak setelah sebuah video menampilkan pemain PEC Zwolle ini sedang membaca Al-Quran di stadion PEC Zwolle yang kemudian viral.

Pesepakbola profesional berusia 23 tahun Davy van den Berg (kini mananya menjadi Dawood) telah masuk Islam. Kematian ibunya benar-benar menjungkirbalikkan hidupnya (saat itu berusia 15 tahun). Oleh karena itu, pesepakbola profesional asal PEC Zwolle tersebut telah masuk Islam. “Aku sudah lama membodohi diriku sendiri.” kata Davy pada Stentor.

Kematian Ibu

Pada tahun 2015, ketika Davy berusia 15 tahun, dia mengunjungi ibunya yang sakit di rumah sakit pada pagi hari. Dia telah batuk darah beberapa saat sebelumnya.

Pihak keluarga berasumsi tidak ada yang serius, sehingga Davy segera pulang setelah kunjungan tersebut untuk melanjutkan belajar. Ibunya mengucapkan semoga sukses dengan studinya dan mengucapkan kata-kata terakhirnya kepada Davy.

Dia meninggal mendadak karena penyakit serius. Davy sendiri tidak pernah bisa mengucapkan selamat tinggal kepada ibunya.

Perjalanan saya menuju Islam dimulai dengan rasa sakit karena kehilangan ibu saya, mendorong saya untuk mencari jawaban tentang kehidupan, kematian, dan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kematian ibunya bahkan menjungkirbalikkan kehidupan keluarganya. Ayahnya bekerja penuh waktu dan saudara perempuannya melakukan pekerjaan rumah tangga.

Dia banyak bertanya pada dirinya sendiri pertanyaan-pertanyaan tertentu dalam hidup seperti “apa yang akan terjadi setelah kehidupan?”

Kebetulan ia juga berhubungan dengan  banyak teman nya yang beragama Islam.Saya menghabiskan banyak waktu bersama mereka karena kami memiliki norma dan nilai yang sama.”

Pengaruh Teman Muslim

Pencariannya dimulai setelah kematian ibunya, yang meninggal ketika dia berumur lima belas tahun. “Saya tidak terlalu suka keluar rumah, saya tidak pernah merokok atau minum alkohol,” katanya kepada De Stentor.

Pada masa sulit itu, seorang teman Muslim memutar bacaan Al-Quran di mobilnya, dan hal itu sangat berkesan baginya. Tidak hanya itu, akibat bacaan Al-Quran inilah wasilah dia akhirnya tertarik Islam.

Setelah berbincang dengan temannya, Davy memutuskan untuk mati sebagai seorang Muslim . “Saya kemudian secara resmi pindah agama.”

Sejak saat itu, Davy mengaku menemukan kedamaian.  “Adikku bahkan mengunjungiku selama satu hari dalam minggu ini dan ikut berpuasa.”

Di PEC mereka hanya mengetahui bahwa Davy sudah Muslim. Terkadang ia juga shalat bersama dengan Muslim lainnya.

 “Saya semakin sering bertemu dengan orang-orang yang tidak melakukan hal tersebut, yang seringkali beragama Islam. Saya menghabiskan banyak waktu bersama mereka, bukan karena keyakinan mereka, namun karena kami memiliki norma dan nilai yang sama.”

Pada titik tertentu Van den Berg menyadari bahwa Islam sangat cocok untuknya. Dia membaca Al-Quran, sholat 5 kali sehari dan berpartisipasi dalam Ramadhan.

Namun dia tidak terlalu berani keluar, karena katanya takut dengan reaksi orang lain. Namun, setelah berbincang dengan temannya, ia memutuskan untuk tetap hidup sebagai seorang Muslim.

“Bagi saya, penting untuk meninggal sebagai seorang Muslim, itulah sebabnya saya memutuskan untuk pindah agama secara resmi dengan menyatakan bahwa saya beriman kepada Allah,” kata Van den Berg di De Stentor.

Dia mengatakan bahwa sekarang semua orang “sebenarnya menerima” bahwa dia adalah seorang Muslim. Dia juga berpartisipasi pada Ramadhan lalu.  

Van den Berg juga berpartisipasi dalam Ramadhan . “Kedengarannya gila, tapi terlalu berlebihan untuk memperkirakan betapa sulitnya Ramadhan,” yakinnya.

“Anda merasa cukup ringan, tapi itu menyenangkan saat berolahraga. Apalagi sedikit tidur, bangun malam untuk makan menjelang magrib bikin susah,’ ujarnya mengenang awal awal memulai Ramadhan.

Dia merasa sudah merasa sepenuhnya Muslim, tapi bagaimana mengungkapkannya? Tidak, itu tetap sulit untuk waktu yang lama.  “Saya membodohi diri sendiri untuk waktu yang lama. Saya memikirkan reaksi orang lain.”

Membagikan kabar kemusliman adalah hal tersulit bagi Davy, terutama pihak keluarga. “Awalnya, saya sholat dalam pengasingan. Sekarang, mereka menghormati pilihan saya, memahami dampak positif Islam terhadap hidup saya. Saya dengan bangga memeluk identitas Muslim saya, tidak takut mati, dan berdedikasi untuk melayani Tuhan Yang Maha Esa.”

Pemain Bola Belanda Davy Van Den Berg membaca Al-Quran

Bacaan Al-Quran

Kemusliman Davy terungkap di publik setelah sebuah rekaman yang menampilkannya membaca Al-Quran dibagikan di media sosial. Dalam video tersebut, pesepakbola berusia 22 tahun itu melantunkan ayat Surah An-Nazi’at (79) Al-Quran dengan suara merdu.

Nampaknya, hanya beberapa bulan ia memeluk Islam, Davy telah menghafal sejumlah ayat Al-Quran. Video  ini  membuat para penggiat media sosial terkesan.

Lahir pada bulan Februari 2000, Davy adalah pesepakbola profesional Belanda yang bermain sebagai gelandang untuk klub Eerste Divisie PEC Zwolle.

Davy van den Berg memulai karir bermainnya di PSV Eindhoven saat remaja pada tahun 2008. Pada tahun 2019 ia pergi ke Utrecht II bermain sebagai gelandang.

Dia saat ini bermain di PEC Zwolle, setelah menandatangani kontrak dua tahun dengan tim tersebut musim panas lalu.*

HIDAYATULLAH

Petinju Jarrell Miller Menyataan Diri Masuk Islam sebelum Naik Ring

Petinju kelas berat terkenal Jarrell Miller mengumumkan dirinya masuk Islam beberapa hari sebelum pertandingan melawan Daniel Dubois yang sangat dinantikan.

Berita ini telah menimbulkan kejutan di komunitas tinju.Para penggemar dan kritikus berspekulasi mengenai dampak potensial dari transformasi pribadi terhadap karier dan citra Jarrell Miller di mata publik.

Miller mengucapkan dua kalimat syahadat di Riyadh, Arab Saudi, bersama sepupunya Kevin dan asisten pelatihnya, Jose Guzman. Ia  secara terbuka menyatakan masuk Islam selama dia tinggal di Arab Saudi,  sebelum akan mengambil bagian pergelaran tinju bertajuk ‘Judgment Day’  (Hari Penghakiman) di Riyadh.

Pernyataan syahadat ini telah dibagikan oleh saluran berita Saudi ‘Al Ekhbariya’ di platform media sosial ‘X’, dalam konferensi pers yang diadakan sebelum acara yang sangat dinantikan tersebut.

Deklarasi Publik Miller

Dalam video yang dibagikan, Miller mengungkapkan rasa syukurnya dengan mengucapkan ‘Alhamdulillah’, menandakan masuk Islam. Meski mengungkapkan kelelahannya menghadapi petinju lain sepanjang minggu, Miller menegaskan kesiapannya untuk berkompetisi, menyoroti apresiasinya terhadap tinju sebagai ‘berkah luar biasa’ yang diberikan kepada mereka.

 ‘Judgement Day’ merupakan bagian integral dari Riyadh Season 2023, yang menampilkan beberapa juara tinju internasional ternama dalam serangkaian pertandingan.

Juara tinju profesional yang berpartisipasi termasuk Anthony Joshua dari Inggris, Otto Wallin dari Swedia, Joseph Parker dari Selandia Baru, Deontay Wilder dari Amerika, Filip Hrgovic dari Kroasia, Mark de Mori dari Australia, Dmitry Bivol dari Rusia, Lyndon Arthur dari Inggris, Jai Opetaia dari Australia, Ellis Zorro dari Inggris, Arslanbek Makhmudov dari Dagestan , Jet Kapaia, Daniel Dubois dari Inggris, Jarrell Miller dari Amerika yang baru bertobat, Frank Sanchez dari Kuba, dan Fa Junior dari Selandia Baru.

Terpengaruh Pelatih

Sebelum memeluk Islam, hidup Jarrell Miller diwarnai dengan kesulitan dan tantangan berat. Ia sering mendapat sorotan karena sifatnya yang blak-blakan bahkan pernah tersangkut skandal doping sebelumnya.  

Miller lahir dari ibu Karibia dan ayah Amerika Latin pada tanggal 15 Juli 1988 di lingkungan Bedford-Stuyvesant di Brooklyn, New York. Saat tumbuh dewasa, atlet kelas berat Amerika hidup berpindah-pindah.

Dalam wawancara baru-baru ini pria yang dipanggil  ‘Big Baby’ mengungkapkan bahwa kakek dari pihak ibunya adalah orang Irlandia. Dia bahkan menyatakan ayahnya adalah keturunan Dominika.

“Kakek saya dari pihak ibu saya adalah orang Irlandia, seorang pria kulit putih! Seorang pria Irlandia, dia juga seorang sopir truk di Belize. Ayah saya adalah orang Haiti dengan keturunan Dominika juga,” kata Miller kepada Boxing Social.

Miller pindah dari Brooklyn setelah dua tahun di kota tersebut menuju  Belize di Amerika Tengah, tempat dia tinggal selama lima tahun bersama anggota keluarga lainnya.

Dibesarkan di jalanan yang sulit di Brooklyn, New York, Jarrell Miller telah menghadapi banyak mengalami kesulitan sepanjang hidupnya. Dalam sebuah video yang dibuat oleh Boxing King Media, ia menceritakan perjuangan yang ia hadapi saat tumbuh dewasa dan bagaimana tantangan tersebut telah membentuk dirinya saat ini.

Miller mulai tertarik Islam memberikan bukti perjalanan hidupnya yang penuh gejolak. Ia mengatakan “bahwa Islam telah memberinya rasa ketenangan dan kedamaian di tengah gejolak hidupnya”.

Perpindahan  ini bukan hanya menjadi kebangkitan rohani bagi Miller namun juga dibingkai sebagai titik balik dalam usaha penebusan dan pertumbuhan pribadinya.

Miller diperkenalkan pada Islam oleh pelatihnya sendiri, setelah hanya mendengar hal-hal hebat tentang agama ini. “Dia biasa membangunkan saya pada jam 5 pagi untuk lari pagi, dan saya dulu membencinya. Namun dia selalu menyampaikan kata-kata positif di telinga saya sejak awal,” kata Miller kepada Boxing King Media.

Miller selalu diingatkan pelatihnya untuk tidak lupa berdoa, hampir setiap pagi sebelum memulai berangkat lari.

Miller yang tak terkalahkan mengenang saat dia mengalami gejolak dalam hubungannya dan mengunjungi pengadilan keluarga bersama seorang sopir.

Saat itu sopirnya meminta izin untuk memainkan sesuatu.  “Bolehkah saya memainkan sesuatu untuk Anda?”

Miller yang ketika itu  mengakui bahwa energinya sedang melemah dan depresi mendengar sopir tersebut mulai melantunkan Al-Quran. Dan tak menyangka, sebuah keajaiban terjadi padanya.

“Mmata saya mulai berkaca-kaca. Aku menangis, menangis,” ujar Miller.

“Dia berbalik dan menatapku dan berkata ‘saudara, kamu diberkati’.”

Miller percaya bahwa Islam telah memberinya semangat positif dalam beberapa tahun terakhir ketika dia paling membutuhkannya dan selama minggu terpenting dalam karirnya. Dan tak lama ia kemudian memutuskan untuk masuk Islam.

Jarrell Miller yakin Islam telah mengangkat kehidupannya, dan itulah sebabnya dia memantapkan dirinya menyatakan dirinya telah menjadi seorang Muslim sebelum bertanding.

Dalam pertandingan memenangkan gelar juara dunia kelas berat WBA ‘Reguler’ hari Sabtu di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi ini Jarrell Miller harus kalah KO dari Daniel Dubois di ronde 10.*

HIDAYATULLAH

Mengenal Alexander Russel Webb, Mualaf Kulit Putih Pertama di Amerika

Russel Webb juga merupakan tokoh Islam yang sangat berpengaruh menyebarkan dakwah.

Saat ini jumlah mualaf kulit putih di Amerika Serikat begitu banyak. Namun, siapa sebenarnya orang kulit putih pertama yang menjadi mualaf di negeri Paman Sam itu?

Dilansir di About Islam, Rabu (13/12/2023), Alexander Russel Webb merupakan orang kulit putih pertama di Amerika yang memeluk Islam. Tak hanya menjadi mualaf biasa, Russel Webb juga merupakan tokoh Islam yang sangat berpengaruh menyebarkan dakwah dan ajaran Rasulullah SAW.

Siapa dan bagaimana pengaruh kemualafan Russel Webb? Alexander Russel Webb atau yang nama lengkap Muslimnya adalah Mohammed Alexander Russel Webb, lahir di Amerika pada 9 November 1846.

Dia merupakan seorang jurnalis, penulis, penerbit, sekaligus Konsul Jenderal Amerika Serikat untuk Filipina. Ia merupakan orang kulit putih pertama Amerika yang masuk Islam, yakni pada 1889. Para sejarawan menganggapnya sebagai orang Amerika sebagai golongan awal mualaf di negeri Paman Sam.

Pada 1893, ia menjadi satu-satunya yang mewakili Islam di Parlemen Agama-Agama Dunia yang pertama. Sosok Russel merupakan seorang sastrawan dan cendekia cerdas yang menjadi tokoh krusial penyebaran Islam di Amerika Serikat.

Setelahnya, penyebaran Islam di negeri Paman Sam tersebut menemui dinamikanya tersendiri. Tofik Pram dalam buku Tujuh Mualaf yang Mengharumkan Islam menjelaskan setelah kunci pintu penyebaran Islam dibuka oleh Alexander, Islam kian ‘menggejala’ di Amerika. Orang-orang di Amerika berbondong-bondong ingin mengetahui Islam, sebagian di antara mereka pun menjadi mualaf.

Peristiwa 11 September 2001 yang sempat diduga akan membalikkan tren perkembangan Islam di negara-negara barat, khususnya Amerika, ternyata justru menjadi titik tolak keinginan masyarakat Barat untuk mengetahui Islam lebih jauh lagi. Bahkan pada saat itu, Alquran sempat menjadi bacaan paling laris yang dibeli di banyak toko buku.

Sempat muncul perlambatan jumlah orang yang memeluk Islam di Amerika selama 2002. Namun, sejak 2003, situasinya justru berbalik arah. Laju pertambahan orang yang masuk Islam malah lebih cepat. Bisa jadi ini merupakan hidayah Alquran yang makin banyak dibaca di sana.

Sangat dimungkinkan mereka yang membaca dan menelaah Alquran terbuka matanya bahwa Islam adalah rahmat alam. Islam sama sekali tak terkait dengan terorisme. Salah kaprah pemahaman Islam di Amerika adalah akses kecenderungan media massa Barat yang paling gemar menampilkan Islam sebagai seburuk-buruknya ajaran.

Paranoia itu tak bisa membekap fakta jika agama Islam justru berkembang pesat di Amerika. Tahun 2010, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memperkirakan jumlah penduduk Muslim Amerika akan melampaui jumlah kaum Yahudi di sana. Islam akan menjadi agama terbesar nomor dua di negara itu setelah Kristen.

Meski data pertumbuhan penduduk Muslim di sana masih simpang siur, namun berdasarkan berbagai sumber penduduk Muslim Amerika berada pada kisaran 5-8 juta jiwa. Antara tahun 1990-1995, sekitar 17.500 orang Amerika keturunan Afrika berpindah ke agama Islam setiap tahun. Berdasarkan data Islamic Center, orang Amerika yang masuk Islam meningkat terus selama 2001-2007.

Bahkan kini, perang antara Israel dengan Palestina banyak membuka mata publik non-Muslim internasional dalam memahami Islam. Dengan keteguhan masyarakat Palestina terhadap agama meski dibombardir Zionis, kalimat tayyibah justru kerap mereka ucapkan. Maka, non-Muslim mulai mencari-cari makna dari kalimat hasbunallah wa nikmal wakil, alhamdulillah, dan sebagainya.

KHAZANAH

Kisah Mualaf: Islam Menjadikan Saya ‘Yahudi’ yang Lebih Baik

Kali ini kami akan membagikan kisah mualaf seorang wanita mantan penganut Yahudi yang bahkan sangat pro terhadap Zionis ‘Israel’ yang akhirnya masuk Islam.

Melalui akun Youtubenya @Alhamddd, mualaf wanita bercerita dirinya lahir di Montreal, Kanada.

Sampai berusia empat tahun, Alhamdd dibesarkan dalam keluarga Yahudi Hasidic.

Hal itu terjadi karena kedua orang tuanya beragama Yahudi.

Sang ayah adalah Yahudi Ashkenazi yang berasal dari Eropa utara. Sementara sang ibu adalah Yahudi Mizrahi yang berasal dari Maroko.

Meski beragama Yahudi, sang ibu sebenarnya lahir di wilayah Palestina yang diduduki atau yang kini disebut ‘Israel’. Jadi bisa disebut bahwa Alhamdd adalah Yahudi baik secara agama maupun etnis.

Selama remaja dia jarang sekali mengenal orang selain Yahudi, karena saat menginjak bangku SMP maupun SMA, dia belajar di sekolah Yahudi.

Bahkan kala itu, Alhamdd merupakan pendukung kuat Zionis yang mengklaim Palestina adalah tanah yang dijanjikan untuk Bangsa Ibrani.

Semua berubah saat Alhamdd lulus SMA dan dia pun mulai bertemu orang-orang non Yahudi. Banyak dari mereka bertanya tentang ajaran Yudaisme kepadanya.

Seringkali Alhamdd berhasil menjawab pertanyaan mereka. Namun, tak jarang pula dia gagal.

Sehingga ia sendiri pun mulai mempertanyakan ajaran Yudaisme dan mulai menjauhi agama yang dianutnya.

Keraguan terhadap Yahudi, membuat Alhamdd berani melanggar ajaran agamanya dengan bermain ponsel saat Shabbat.

Padahal pada Shabbat, atau hari Sabtu, orang Yahudi dilarang menyentuh ponsel dan akan beristirahat dari semua kegiatan. Keadaan ini terjadi selama beberapa bulan.

Hingga suatu saat, Alhamdd merasa hatinya hampa tanpa agama dan merasa harus kembali mendekatkan diri kepada Tuhan.

Diapun mulai membaca salah satu kitab Yahudi, yaitu kitab Mazmur yang ditulis Raja Daud dengan harapan hal tersebut dapat meningkatkan keimanannya.

Dalam kitab itu, Alhamdd menemukan ada satu kata yang terus menerus diulang oleh Raja Daud yaitu kata “sujud” dan “menyembah” Tuhan.

“Lantas mengapa Yahudi tidak sujud saat beribadah?” tanya Alhamdd dalam hati.

Ia lantas melakukan berbagai cara untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut

Mulai dari google, membaca buku Yahudi hingga bertanya kepada Rabi.

Hingga akhirnya Alhamdd menemukan sebuah jawaban, yaitu bahwa ajaran Yudaisme yang dianut orang Yahudi saat ini berasal dari penafsiran para Rabi terdahulu terhadap Taurat.

Bahkan ada sejumlah larangan dan aturan yang ada dalam ajaran Yahudi padahal dalam kitab Taurat tidak ada.

Setelah itu, menurut Alhamdd, semua pertanyaan yang ada benaknya mulai terjawab satu per satu.

Ia pun mulai beralih mempelajari Islam, agama yang menurutnya paling dekat dengan Yahudi.

“Mereka (Muslim) meyakini Taurat, mereka meyakini Injil, mereka percaya para Nabi Yudaisme yang juga dipercayai orang Yahudi,” ujar Alhamdd dalam video Youtubenya.

Yang membedakan dari orang Yahudi, orang Islam meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah penutup para Nabi dan Al-Quran adalah wahyu Tuhan yang diturunkan untuk melengkapi kitab-kitab suci sebelumnya.

Dulu ia heran mengapa ajaran Islam meniru ajaran Yahudi. Ternyata itu bukanlah meniru, melainkan “update” atau pembaruan terhadap ajaran-ajaran Yahudi dan Kristen.

Alhamdd kembali teringat bahwa cara beribadah yang disebutkan dalam kitab Taurat adalah dengan “bersujud”, seperti yang dilakukan umat Islam.

Menurut Alhamdd, dalam Taurat juga dikisahkan bahwa Moses atau Nabi Musa diperintahkan untuk melepas alas kakinya saat menyembah Tuhan, itu seperti yang dilakukan umat Islam saat mereka beribadah di Masjid, mereka melepas alas kaki mereka saat sholat.

Hal-hal kecil itulah yang membuat Alhamdd semakin sadar dan meyakini bahwa Islam adalah agama yang masuk akal dan sempurna.

Meski meyakini Islam, Alhamdd belum berani berpindah agama. Hal tersebut lantaran ia merasa belum siap untuk benar-benar meninggalkan semua budaya dan tradisi yang selama ini ia yakini. Karena semua itu telah menjadi bagian dari diri dan identitasnya.

Namun, akhirnya Alhamdd menyadari bahwa dengan masuk Islam dia sebenarnya tidak meninggalkan ajaran Yudaisme. Malahan, menurut Alhamdd, memeluk Islam dan menjadi Muslim membuatnya menjadi seorang “Yahudi” yang lebih baik.

“(Dengan masuk Islam) saya tidak meninggalkan ajaran Yudaisme. Itu (Islam dan Yahudi) menyembah Tuhan yang sama,” kata Alhamdd.

Alhamdd pun akhirnya bersyahadat dan masuk Islam pada bulan suci Ramadhan tahun 2017.

Tak seperti orang dari agama lain, Alhamdd telah terbiasa berpuasa saat perayaan Yahudi, Yom Kippur sehingga ia tak merasa kesulitan mengerjakan salah satu rukun Iman tersebut.

Alhamdd mengaku, Allah SWT banyak memberinya kemudahan dalam hidupnya. Seperti saat ia belajar untuk sholat. Alhamdd tak pernah belajar bahasa Arab, namun ia dengan cepat dapat menghafal bacaan sholat.

Mari kita doakan semoga Allah SWT terus menguatkan iman Alhamdd yang kini bercadar, Amiiiin.*

HIDYATULLAH

Bersyahadat tanpa Paksaan, Mualaf Julianne Froyseth: Islam Agama yang Rasional

Julianne Froyseth masuk Islam setelah lama belajar agama ini

Julianne Froyseth (26 tahun) wanita yang berasal dari Norwegia ini berkenalan dengan suami Muslimnya 10 tahun lalu. 

Namun memutuskan menjadi seorang Muslim dan menikah dengannya adalah keputusan pribadi tanpa paksaan siapapun.

Sebelum memeluk Islam lima tahun lalu Froyseth mempelajari Islam selama sembilan bulan. Sumber utama yang penting bagi dia untuk mempelajari agama adalah kitab suci, yakni Alquran.

Dalam akun youtube pribadinya, Froyseth berbagi kisah perjalanannya menjadi seorang Muslim. Dia mengakui butuh waktu untuk meyakini diri bahwa Islam adalah agama yang benar.

Kedua orang tuanya merupakan penganut agama yang taat. Meski demikian, tidak seperti penganut agama lainnya, dia dan keluarga terpaksa tidak melaksanakan ibadah di rumah ibadah.

Ayahnya adalah seorang tentara yang harus bertugas untuk penyelamatan. Sehingga dia harus bermukim di asrama khusus tentara.

“Aku hanya bisa mempelajari agama ketika sekolah Minggu,”ujar dia.

Saat masih anak-anak pernah satu ketika dia mempelajari kitab suci pada agama terdahulu. Bahwa dalam kitab itu disebutkan bahwa Nabi Isa berdoa dengan tersungkur (bersujud).

“Aku sempat berpikir mengapa kini agamaku tidak mengajarkan cara ibadah yang sama dengan Isa sesuai dalam kitab suci, hanya saja pemikiran ini tak sempat saya pertanyakan kepada siapapun,” tutur dia.

Pemikiran itupun terbawa hingga dia dewasa. Baru setelah bertemu pria yang kini menjadi suaminya, dia sering bertukar pikiran. 

Sehingga Froyseth pun banyak membaca Alquran terutama kisah-kisah para Nabi Allah SWT. Lagi-lagi dia pun membandingkan antara kisah nabi dalam kitab suci agamanya terdahulu dengan Alquran. 

Beberapa kisah yang menurutnya tidak masuk akal. Beberapa kisah nabi di agama lampaunya menggambarkan sosok yang melakukan banyak dosa.

Sebutlah Nabi Dawud, di agama lamanya disebutkan bahwa sebelum bertaubat, dia pernah memperkosa dan membunuh seorang wanita. 

Demikian juga Nabi Nuh akibat anaknya durhaka dan tenggelam, dia pun mabuk-mabukkan dengan alkohol.

Padahal jelas di dalam kitab suci, bahwa minum alkohol itu diharamkan. Berbeda saat membaca Alquran, seluruh Nabi yang dikisahkan memiliki perangai mulia. 

Contohlah Nabi Dawud yang sepanjang hidupnya terus melantunkan zikir kepada Allah SWT. Sehingga kitab Zabur yang diturunkan padanya pun banyak berisi tentang puji-pujian untuk Allah SWT. 

Selama sembilan bulan lamanya dia memperdalam pemahamannya tentang Islam. Dan dia meyakini bahwa Islam adalah agama yang logis.

Bahwa semua kisah dalam Alquran dapat dijadikan pelajaran dan masuk akal. Ini karena banyaknya pertanyaan tentang kehidupan, mampu Alquran jawab meski dia tidak bertanya kepada ulama.

Tepat pada 8 September 2018, Froyseth memeluk Islam di Swedia. Dan satu bulan kemudian dia mengenakan jilbab sebagai salah satu kewajiban seorang muslimah.

Satu tahun kemudian, Froyseth pun menikah dengan pria yang berasal dari Malaysia. Ujian pun tiba, dia diharuskan  tinggal berjauhan dengan sang suami karena pandemi Covid-19.

Froyseth yang berprofesi sebagai konten kreator bersama sang suami pun berpisah setahun lamanya. Aturan di Norwegia cukup sulit untuk mengurus warga negara asing menetap sementara meski telah menikah dengan warga negaranya. 

Sehingga di tahun pertamanya menjalankan puasa Ramadhan pun seorang diri. Berpuasa memiliki kesulitannya sendiri karena di Norwegia dia harus berpuasa selama 18 hingga 20 jam.

Demikian juga ketika belajar shalat. Di dua tahun pertama menjadi seorang muslim, dia belum berani untuk shalat di masjid. 

Selain itu, masjid yang ada di kota tempat tinggalnya berada cukup jauh dengan rumahnya. Sehingga akan menghabiskan banyak waktu jika ingin menjalankan shalat lima waktu untuk shalat.

“Saya juga tidak merasa percaya diri untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid,” tutur dia.

Diakui oleh Froyseth, komunitas muslim di Norwegia sangat minim. Sehingga untuk mempelajari Islam dan mempraktikkannya pun dia seorang diri. “Saya merasa kesepian, karena sulit menemukan komunitas Muslim di negara ini,”ujar dia.

Apalagi media di negaranya terlalu membesar-besarkan isu Islamofobia. Padahal faktanya kehidupan Muslim di negara itu tidak masalah.

Hanya saja sebagai negara minoritas Muslim tentu perayaan Muslim sangat minim. Mereka lebih banyak merayakan budaya non Muslim.

Berbeda dengan Oslo misalnya, negara yang pernah dikunjunginya. Disana banyak Muslim, sehingga suasana akhir tahun tidaklah terlalu berbeda dibandingkan bulan-bulan lainnya.

KHAZANAH REPUBLIKA

Robert Bauer, Pesepakbola Peraih Medali Perak Olimpiade Masuk Islam

Robert Bauer menjadi pesepakbola terbaru yang memeluk agama Islam. Mualaf asal Jerman itu mengumumkan keputusan tersebut di akun Instagram resminya.

Robert Bauer, yang berposisi sebagai pemain bertahan yang saat ini bermain untuk klub Arab Saudi, Al-Tai FC. Dia mengunggah fotonya saat sedang shalat dan mengungkapkan bahwa ia masuk Islam melalui istri dan keluarganya, Free Press Journal melaporkan (14/09/2023).

Melalui akun Instagram resminya, Bauer menulis:

“Untuk semua orang yang mengirimi saya pesan hari ini. Saya masuk Islam melalui istri dan keluarganya. Sudah bertahun-tahun dan saya berterima kasih kepada kalian semua yang telah membantu saya dan mendorong saya dalam perjalanan saya.”

Unggahan lain dari Bauer membagikan sebuah ayat Al-Qur’an yang berbunyi, “dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.” (Al-Qur’an 57:4)

Sebelum pindah ke Saudi, Bauer bermain untuk beberapa klub Bundesliga, termasuk Werder Bremen dan 1. FC Nürnberg. Dia juga bermain di liga Rusia dan Belgia.

Bauer mewakili Jerman di Piala Dunia FIFA U-20 di Selandia Baru pada tahun 2015 dan menjadi bagian dari skuat untuk Olimpiade Musim Panas 2016, yang membawa Jerman meraih medali perak.

Islam adalah agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan jumlah Muslim yang akan tumbuh lebih dari dua kali lipat dari jumlah populasi dunia secara keseluruhan antara tahun 2015 dan 2060, menurut Pew Research Center.

Awal tahun ini, Rodtang Jitmuangnon, sang juara bertahan divisi flyweight Muay Thai ONE Championship, menjadi mualaf.

Juga di bulan Februari, Pastor Hilarion Heagy, seorang pendeta Kristen Timur terkemuka yang berbasis di California, Amerika Serikat, memeluk Islam, menurut berbagai sumber.*

HIDAYATULLAH

Kisah Mualaf: Satu Persatu Anggota Keluarganya Masuk Islam

Perkenalan seorang penganut Kristen Katolik bernama Bella dengan Islam terjadi beberapa tahun yang lalu. Bella adalah seorang ibu beretnis Hispanik dengan dua putra.

Kala itu, hubungan Bella dengan kedua putranya berada di titik terendah. Kedua putranya juga selalu menyebabkan masalah.

Salah satunya putus sekolah dan menghabiskan harinya dengan tidur dan malamnya dengan mabuk dan berbuat onar di jalanan. Yang satu lagi terlibat masalah besar dan sedang menjalani hukuman dua tahun penjara.

Bella tidak tahu apa yang harus dilakukan. Lima belas tahun yang lalu dia meninggalkan Kolumbia menuju Amerika Serikat dengan harapan kehidupan yang lebih baik.

Sejak itu Bella berusaha keras untuk mewujudkan mimpinya dan rela menjalani beberapa pekerjaan sekaligus.

Semua itu dilakukan Bella demi anak-anaknya.

Suatu hari, Jorge salah satu putranya yang doyan minum-minuman keras dan mabuk pulang ke rumah. Namun, raut wajah Jorge tidak seperti biasa. Ada sesuatu yang telah terjadi.

Awal Mula Perubahan

“Ketika Jorge pulang ke rumah pagi itu dia terlihat berbeda. Dia tampak lelah seperti biasanya. Tercium bau alkohol dan rokok, seperti biasanya. Tetapi ada sesuatu yang aneh,” kenang Bella.

Tapi Jorge tidak melihat ke arah ibunya. Dia membuat telur orak-arik, mandi dan kemudian masuk kamarnya. Bella mengikutinya. Sebelumnya, Bela tidak pernah mengganggu anaknya, tetapi pagi ini berbeda.

Ia mengetuk pintu kamarnya dan masuk. Jorge duduk di tempat tidurnya, tampak berpikir. Bella menanyainya apakah semuanya baik-baik saja, dan dia menjawab iya.

Tapi dia terus menunjukkan ekspresi aneh di wajahnya. Bella lantas duduk di sampingnya dan menyentuh punggungnya. Kemudian Jorge berkata bahwa dirinya harus berhenti minum. Itu kebiasaan yang tidak baik.

Ucapan sang anak membuat Bella tersentak kaget.

Selama ini, Bella selalu mendoakan agar anaknya berhenti maksiat dan mabuk-mabukan. Dengan hati yang berseri-seri Bella pun menjawab bahwa itu adalah ide yang bagus.

Ia lantas meninggalkan kamar sang anak. Namun, yang ia tak tahu. Peristiwa itu adalah awal dari sebuah perubahan besar dari anaknya.

Teman Baru

Sejak pagi itu, Jorge tidak minum-minuman keras dan mabuk lagi. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di kamarnya. Terkadang ia pergi keluar dengan seorang teman yang menjemputnya.

Kepada situs About Islam, Bella menjelaskan bahwa teman baru Jorge bersikap sangat sopan.

“Dia selalu mengenakan pakaian putih cerah dan kopiah kecil. Dan ketika dia tersenyum, saya merasa ada cahaya yang memancar darinya.”

Suatu hari, Bella mengundang teman baru Jorge untuk makan malam di rumah mereka. Kedua pemuda itu mulai berbicara tentang Allah, Yesus dan Bunda Maria. Percakapan tersebut cukup mengejutkan bagi Bella.

Karena selama ini putranya tidak pernah berbicara tentang Tuhan dan agama. Meski tidak relijius, Bella sendiri setiap malam selalu berdoa di kamarnya kepada Bunda Maria, Allah dan Yesus.

Saya Benar-Benar Terkejut

Bella masih santai ketika putranya dan temannya berbicara tentang Allah dan Yesus. Tetapi kemudian Jorge mengungkapkan kepada ibunya bahwa ia sudah menjadi seorang Muslim dan mualaf.

Bella sangat terkejut. “Bukankah orang Muslim itu teroris? tanyanya.

Bingung dan tak bisa berkata-kata, Bella lantas membersihkan meja dan menyuruh mereka keluar dari rumahnya.

“Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya masuk ke kamar saya dan duduk di depan altar kecil saya.

Saya berdoa. Rasanya sangat aneh. Dan untuk pertama kalinya saya merasa berbicara langsung dengan Tuhan dan meminta bantuan-Nya,” ujar Bella.

Islam Mengubah Putra Saya

Berjam-jam Bella duduk bersimpuh di dalam kamarnya. Berdoa kepada Tuhan untuk membantu keluarga dan kedua putranya.

Usai diusir ibunya, Jorge tidak pulang. Hal itu membuat pikiran Bella tak karuan. Dia khawatir putra kembali ke kebiasaan lamanya yaitu mabuk-mabukan.

Dalam kesendiriannya, Bella merenungi perubahan anaknya. Jorge tidak lagi meminum minuman keras. Jorge tidak lagi keluar malam. Jorge tidak lagi terlibat perkelahian. Bella penasaran, apakah ini semua karena dia menjadi Muslim?

Bella mengaku dia punya banyak teman beragama Kristen yang relijius, namun mereka masih melakukan kebiasaan buruk seperti mabuk-mabukan.

Sedangkan agama yang disebut Islam ini telah mengubah anaknya menjadi orang yang baik.

Sekeluarga Masuk Islam

Setelah lebih dari dua minggu, Jorge pun pulang. Wajahnya bersinar dan dia memeluk sang ibu seperti dia tidak pernah memeluknya. Bella sangat bahagia. Penuh dengan sukacita dan harapan.

Jorge menyempatkan diri untuk duduk bersama ibunya. Keduanya berbincang-bincang dan berdiskusi panjang lebar. Jorge mengatakan kepada ibunya tentang Keesaan Allah dan bahwa Yesus adalah Nabi dan bukan anak Tuhan. Sang ibu bisa menerima hal itu.

Jorge juga bercerita tentang shalat lima waktu dan hal-hal penting lainnya dalam Islam.
Sang ibu mendengar secara seksama penuturan putranya.

Bella bisa menerima putranya menjadi seorang Muslim sekarang.

Tetapi ketika ditanya apakah dia ingin menerima Islam dan menjadi mualaf, Bella mengatakan dia butuh waktu.

Setelah sekitar setengah tahun, Bella masuk Islam di tangan anaknya. Itu adalah momen yang indah. Alhamdulilah.

Ketika putra Bella yang lain dibebaskan dari penjara, tidak butuh waktu lama dan dia juga menerima Islam dan menjadi mualaf. Dan sejak saat itu ia menjauhi masalah.

Melalui Islam, Allah mengembalikan kedua putra Bella yang luar biasa. Dia menyelamatkan mereka dari kekerasan dan kehancuran di jalanan.

Allahu akbar, Kita doakan semoga Allah terus memperkuat keimanan Bella sekeluarga. Amiin.*

HIDAYATULLAH