Doa Selamatan dan Masalah Ari-Ari
SEBAGAI muslim yang akan dikaruniai anak, sebaiknya memang memperbanyak doa pada permohonan kepada Allah Ta’ala. Tapi mengenai ritual atau seremoninya, tidak ada ketentuan yang baku. Yang penting sering-sering minta kepada-Nya dengan khusuyu’ dan tadharru’. Salah satu lafadznya boleh kita iqtbas dari lafadz Alquran, seperti yang tertera dalam surat AL-Furqan ayat 74:
“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”
Masalah Ari-ari
Kepercayaan tentang penanganan ari-ari bayi tidak pernah kita dapat keterangannya, baik dari Alquran maupun dari Hadis-hadis nabawi.
Kepercayaan itu datangnya dari tradisi nenek moyang yang sampai kepada kita tanpa referensi yang pasti. Dan biasanya, ditambahi dengan beragam kepercaaan aneh-aneh yang tidak masuk ke dalam logika, apalagi ke dalam syariah. Dengan demikian, lupakan saja masalah itu, karena tidak ada ketentuannya dalam syariah.
Sedangkan ancaman bila tidak dibeginikan atau dibegitukan, akan melahirkan malapetaka dan sebagainya, semua adalah bagian dari kepercayaan yang menyesatkan. Kita diharamkan untuk memercayainya, bila ingin selamat akidah kita dari risiko kemusyrikan.
[baca lanjutan: Ritual Syar’i Menjelang & Sesudah Kelahiran Bayi: Memotong atau Mencukur Rambut]
– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2343738/doa-selamatan-dan-masalah-ari-ari#sthash.brKSVgKD.dpuf