Ada ungkapan yang menyatakan bahwa rumput tetangga lebih hijau dari rumput di halaman kita.
Ungkapan ini seolah menggambarkan bahwa kehidupan orang lain dalam hal ini tetangga kita terlihat lebih bahagia dari kehidupan kita.
Begitulah sifat manusia, selalu merasa kurang dan tidak bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah SWT kepada kita.
Dari curahan hati teman sering kita dengarkan mereka merasa bahwa orang lain lebih beruntung dari dirinya.
“Enak ya si ibu anu itu suaminya punya jabatan, dia mana pernah merasakan kurang uang belanja,” curhat seorang ibu.
Padahal di kesempatan lain si ibu anu yang katanya beruntung itu, malah mengeluh kalau suaminya terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga kurang perhatian kepada istri dan anaknya.
Kalau begini siapa yang lebih beruntung dan bahagia? Ibu yang suaminya pejabat tapi kurang perhatian? Atau ibu yang ekonominya pas-pasan tapi suami banyak perhatian?
Begitulah kehidupan pernikahan, setiap orang diuji dengan ujiannya masing-masing. Ada yang diuji ekonominya, ada yang diuji suami/istrinya, ada juga yang diuji anak-anaknya dan lainnya.
Tidak ada yang sempurna dalam kehidupan ini, ada kurang tapi pasti ada lebihnya.
Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa bersyukur dengan segala kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT kepada kita.
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS. Ibrahim : 7)
Ketika seseorang diuji dengan ekonomi yang sulit, maka pasti ada hal lain yang bisa disyukuri misalnya kesehatan, waktu luang atau yang lainnya.
Selalu ada hal yang bisa kita syukuri asal kita mau mensyukurinya dan tidak membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain.
Jadi rumput tetangga ternyata tidak lebih hijau dari rumput di halaman kita, maka bersyukurlah.*/Ummu Aisyah