Ketika Fir’aun berkata :
فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلۡأَعۡلَىٰ
(Seraya) berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi.” (QS An-Nazi’at:24)
Apa tanggapan Allah untuk menjawabnya?
Allah swt berfirman kepada Nabi Musa as dan Nabi Harun as :
ٱذۡهَبَآ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ – فَقُولَا لَهُۥ قَوۡلٗا لَّيِّنٗا لَّعَلَّهُۥ يَتَذَكَّرُ أَوۡ يَخۡشَىٰ
“Pergilah kamu berdua kepada Fir‘aun, karena dia benar-benar telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.” (QS.Tha-Ha:43)
Ketika mendengar ayat ini, salah seorang hamba Allah yang sholeh memberikan komentarnya :
Maha Suci Allah… Apabila Engkau begitu lembut dalam menjawab Fira’un yang berkata :
أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلۡأَعۡلَىٰ
“Akulah tuhanmu yang paling tinggi.”
Lalu bagaimana kelembutan-Mu Ya Allah kepada hamba-Mu yang setiap hari berkata :
سُبحَان رَبِّيَ الأَعلَى
“Maha Suci Allah yang Maha Tinggi.”
Apabila sedemikian besar Kasih-Mu kepada Fir’aun yang berkata :
وَقَالَ فِرۡعَوۡنُ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمَلَأُ مَا عَلِمۡتُ لَكُم مِّنۡ إِلَٰهٍ غَيۡرِي
Dan Fir‘aun berkata, “Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku.” (QS.Al-Qashash:38)
Lalu bagaimana besarnya Kasih-Mu kepada hamba-Mu yang selalu berucap :
لَا إلٰهَ إِلَّا اللَّه
“Tiada Tuhan selain Allah.”
Mari kita renungkan bersama betapa besarnya kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.
Semoga bermanfaat..