Sejarah Bulan Rajab dalam Islam dan Keutamaannya

Sejarah Bulan Rajab dalam Islam dan Keutamaannya

Allah SWT menjelaskan bahwasanya dalam 12 bulan, ada beberapa bulan yang dimuliakan oleh-Nya, bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang diistimewakan dari beberapa bulan lainya; Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Sya’ban, Muharram. Berikut sejarah bulan Rajab dalam Islam dan keutamaannya. 

Terkait sejarah bulan Rajab, dalam masyarakat Arab kuno, penamaan bulan dilakukan berdasarkan dengan keadaan sosiologi, peristiwa, dsb. Sedangkan, sebelum masa Umar bin Khattab, bulan Rajab diistimewakan karena berada sebelum bulan Sya’ban dan sesudah bulan Jumadal al-Tsaniyah.

Beberapa sumber juga mengatakan, bahwasannya bulan Rajab merupakan bulan di mana Salahuddin Al-Ayyubi membebaskan Al-Aqsa dan peristiwa penting, yakni diangkatnya Nabi ke langit atau isra mi’raj. Maka dari itu, bulan Rajab dijadikan bulan istimewa.

Menurut Abu Nashr al-Farabi, dalam kitabnya ‘Al-Shihah Taaj al-Lughoh’, bahwasannya keistimewaan dan penghormatan bulan Rajab sudah dilakukan sejak zaman Jahili. Di mana, tidak adanya genjatan senjata yang terjadi.

Menurut Imam Atiyah Saqr, salah satu Imam Besar Al-Azhar mengatakan, bahwasannya ada beberapa istilah dan makna yang paling masyhur digunakan. Diantaranya adalah; Pertama, لأصمّ ‘al-Summmu atau yang tuli. Di mana, tidak adanya suara senjata pasukan perang pada bulan ini. Kedua, rajam  (الرجم)  yang berarti melempar.

Dinamakan demikian karena musuh dan setan-setan pada bulan ini dikutuk dan dilempari, dengan demikian para setan-setan tidak menyakiti para wali dan orang-orang saleh. Ketiga, الأصب  ‘al-ashab’ atau yang mengucur. Yang mana pada bulan banyaknya kebaikan yang datang. 

Keistimewaan Rajab

Keistimewaan bulan Rajab juga terdapat dalam Alquran dan Sunnah. 

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.

Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (Q.S At-Taubah; 36). 

Selain itu, Allah juga berfirman bahwasannya untuk melarang umatnya jangan saling berperang. 

فَإِذَا ٱنسَلَخَ ٱلْأَشْهُرُ ٱلْحُرُمُ فَٱقْتُلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدتُّمُوهُمْ. 

Artinya: Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. (Q.S At-Taubah; 5). 

Salah satu bentuk dari kemuliaan bulan Rajab yaitu, disunnahkannya untuk berpuasa. Dari beberapa hadis juga mengatakan, bahwasannya kelak di surga ada sungai yang bernama Rajab. Sungai air yang mengalir dari sungai tersebut seputih susu dan lebih manis dari madu. Sungai tersebut diperuntukkan bagi mereka yang berpuasa di bulan Rajab. Sebagaimana dalam hadis Nabi. 

مَن صام من رجب يومًا كان كصيام شهرٍ، ومن صام منه سبعةَ أيّام غُلِّقت عنه أبواب الجَحيم السبعةُ ومن صام منه ثمانيةَ أيام فُتِّحتْ أبوابُ الجنّةِ الثمانيةُ، ومن صام منه عشرة أيام بُدِّلت سيِّئاته حسناتٍ

Artinya: Barangsiapa yang berpuasa satu hari di bulan Rajab, maka pahalanya seperti orang berpuasa selama satu bulan. Dan barangsiapa yang berpuasa selama tujuh hari, maka ditutupnya tujuh pintu neraka.

Dan barangsiapa yang berpuasa hingga delapan hari, mka dibukakannya delapan pintu surga. Dan barangsiapa yang berpuasa sepuluh hari, maka amal nuruknya akan diganti dengan amal baik.  

Kendati demikian, Ibnu Hajar dalam risalahnya melarang seseorang untuk berpuasa penuh selama satu bulan Rajab. Karena perbuatan demikian menyerupai kebiasaan orang-orang Jahiliyah dalam memberi penghormatan.

Demikian sejarah bulan Rajab dalam Islam dan keistimewaanya. Semoga bermanfaat. Wallahu ‘alam. 

BINCANG SYARIAH