KEBIASAAN banyak masyarakat modern adalah refreshing ketika sedang bosan, travelling ketika sedang buntu pikiran dan shopping ketika sedang galau. Di buku-buku tips hidup modern memang banyak disebutkan hal tersebut di atas sebagai salah satu jalan keluar, walau hanya untuk sementara waktu. Mereka yang dekat dengan urusan agama, biasanya akan lebih memilih semakin rajin bermunajat dan berwisata ruhani dengan berbagai bentuknya.
Hidup ini mau dirasa enjoy ya bisa dan mau dirasa resah ya bisa. Tergantung perspektif model apa yang menjadi dasar pikir kita. Orang yang terbiasa memandang hidup ini semuanya sebagai persaingan kasar yang pilihannya menang atau kalah biasanya akan menjalani hari-harinya dengan detak jantung relatif lebih cepat dagdigdug ketimbang orang yang memandang hidup sebagai hubungan saling tolong menolong untuk bersama-sama menuju bahagia.
Ada seseorang yang memaksa sahabatnya menemaninya jalan-jalan untuk menghilangkan kepeningannya karena terlilit utang. Ketika melewati perumahan mewah dan showroom mobil mewah, dengan takjub dan geleng kepala dia berkata kepada temannya: “Ada di mana kita ketika Tuhan membagi-bagikan harta seperti ini kepada hamba-hambaNya, kok kita tidak kebagian?.” Sang teman hanya tersenyum tipis, dan terus berjalan.
Tibalah langkah kaki mereka di depan sebuah rumah sakit penyakit dalam yang besar sekali. Sang teman mengajaknya jalan-jalan melihat para pasien yang semuanya parah dengan berbagai penyakit. Ada yang nafasnya tersengal, matanya melotot, giginya dikatup-katupkan terus, ada yang teriak-teriak dan ada pula yang bersuara bak sapi yang sedang sekarat.
Sang teman berbisik kepada si galau itu: “Ada di mana kita saat Allah dulu menetapkan penyakit-penyakit pada hamba-hambaNya, kok kita tidak termasuk penghuni rumah sakit ini?” Keduanya saling tatap, terdiam, lalu tersenyum, bersyukur masih diberikan kesehatan.
Sempatkan berkunjung pada orang yang menderita, jangan hanya selalu berkunjung pada orang yang bergelimang kesenangan dunia. Salam, AIM, Pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]
– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2343014/sempatkan-berkunjung-pada-orang-yang-menderita#sthash.msvC7HQQ.dpuf