Semua Karena Karunia Allah

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Menatap, menggolongkan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang bisa mengendalikan diri dengan baik. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Suatu saat Rasulullah Saw berkata kepada Al Mundzir, “Sesungguhnya pada dirimu ada dua sifat yang dicintai Allah, yaitu penyabar dan tidak suka tergesa-gesa.” Kemudian, Al Mundzir bertanya, “Wahai Rosul, apakah aku berusaha berperilaku seperti itu, atau Allah yang menjadikan aku memiliki watak keduanya?”

Rasulullah Saw menjawab, “Allah yang menjadikanmu memiliki watak keduanya.” Lalu Al Mundzir berucap, “ALHAMDULILLAH, segala puji bagi Allah yang telah menjadikan aku dua watak yang dicintai Allah dan dicintai Rosul-Nya.” (HR. Abu Daud)

Saudaraku, kalau sesuatu sudah jadi, misalnya karakter sabar dan tidak terburu-buru sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari diri kita, maka itu adalah karunia Allah Swt. Sedangkan kalau sesuatu belum jadi, maka kita harus sempurnakan ikhtiar, bersungguh-sungguh dalam usaha kita sambil mengiringinya dengan memohon pertolongan Allah Swt.

Kalau sesuatu sudah jadi, tidak boleh kita akui sebagai hasil jerih payah kita. Misalnya, kita sudah memiliki karakter sabar, karena kita sudah menjalani proses pengalaman yang panjang, maka itu adalah karunia Allah. Karena kita bisa melakukan ikhtiar pun merupakan karunia Allah.

Salah satu cara bersyukur adalah dengan mengoptimalkan potensi yang Allah karuniakan kepada kita berupa lahir batin kita. Semakin kuat rasa syukur kita, maka akan semakin besar upaya kita dalam mengoptimalkannya. Dan, ketika kerja keras kita menemukan hasil yang diharapkan, maka rasa syukur kita semakin berlipat-lipat atas karunia Allah itu. Semoga kita termasuk orang-orang yang pandai mensyukuri setiap karunia Allah Swt. Aamiin yaa Robbal aalamiin. [smstauhiid]

 

INILAH MOZAIK