Setan Dibelenggu di Bulan Ramadhan, Kenapa Maksiat Marak?

Setan Dibelenggu di Bulan Ramadhan, Kenapa Maksiat Marak?

Salah satu hadis populer di bulan suci Ramadhan yang mungkin akrab kita dengarkan adalah hadis perihal “setan dibelenggu di bulan Ramadhan”. Hadis ini seringkali disampaikan penceramah atau khatib di berbagai kesempatan, seperti saat menjelang berbuka puasa dan setelah shalat tarawih

Namun banyak kalangan umat muslim yang bertanya tanya perihal hadis ini. Salah satu Pertanyaannya adalah mengapa di bulan Ramadhan masih banyak manusia yang melakukan maksiat? Katanya setan dipenjara? Lantas apa maksud hadis tersebut? 

Hadis perihal dipenjaranya setan saat bulan Ramadhan diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitabnya Sahih Muslim hadis ke 2173 berikut;

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال “إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة، وغلقت أبواب النار، وصفدت الشياطين

Artinya, “Dari Abi Hurairah Ra sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda:”Jika bulan Ramadhan datang, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.”

Mengenai ihwal kesahihan hadis diatas tidak perlu dipertanyakan lagi. Sebab hadis diatas tertulis dalam kitab Sahih Muslim yang menjadi kitab hadits paling otoritatif di tengah kaum Muslimin.

Menjawab pertanyaan mengapa di bulan Ramadhan masih banyak manusia yang melakukan maksiat padahal setan telah dipenjara? Hal tersebut telah dijelaskan dalam kitab Fathul Mun’im Syarah Sahih Muslim juz 4 halaman 488 berikut:

قال القرطبي: فإن قيل: كيف ونحن نرى الشرور والمعاصي واقعة في رمضان كثيراً؟ فلو صفدت الشياطين لم يقع ذلك؟ فالجواب أنها إنما تقل عن الصائمين للصوم الذي حوفظ على شروطه، وروعيت آدابه، أو المصفد بعض الشياطين، وهم المردة، لا كلهم كما جاء في بعض الروايات، أو المقصود تقليل الشرور فيه، وهذا أمر محسوس، فإن وقوع ذلك فيه أقل من غيره، إذ لا يلزم من تصفيدهم جميعهم أن لا يقع شر ولا معصية، لأن لذلك أسباباً غير الشياطين، كالنفوس الخبيثة والعادات القبيحة والشياطين الإنسية

Artinya:” Al-Qurthubi berkata:”Jika ditanya:”Mengapa kita sering melihat keburukan dan pelanggaran di bulan Ramadhan? Padahal iblis dirantai, seharusnya hal ini tidak terjadi? Kejelekan tersebut menjadi jarang terjadi pada orang yang berpuasa dengan menjalankan semua syarat-syaratnya dan menjaga adab-adabnya.

Atau yang diborgol hanyalah sebagian setan tidak semuanya seperti keterangan di sebagian riwayat terdahulu. Atau yang dimaksud adalah sedikitnya kejelekan di bulan Ramadhan, ini adalah hal nyata karena kejelekan di bulan ramadhan kenyataannya memang lebih sedikit dibanding bulan-bulan lainnya dan bukan berarti apabila semua setan diborgol di bulan Ramadhan sekalipun, tidak akan terjadi kejelekan dan kemaksiatan karena masih dimungkinkan kejelekan tersebut terjadi disebabkan oleh nafsu yang jelek atau setan dari setan sebangsa manusia”

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk menjawab pertanyaan mengapa masih ada tindakan maksiat di bulan Ramadhan padahal setan telah dipenjara? setidaknya ada 3 jawaban:

  1. Seorang muslim yang masih bermaksiat pada bulan Ramadhan berarti ia belum menjalankan semua syarat-syarat puasa dan menjaga adab-adanya.
  2. Tidak semua setan yang dipenjara melainkan hanya sebagian, oleh karenanya masih memungkinkan adanya kemaksiatan.
  3. Dibelenggunya setan bukan jaminan tidak terjadi keburukan atau kemaksiatan. Karena ada faktor lain yang menyebabkan manusia melakukan maksiat. Yakni nafsu yang buruk, kebiasaan yang hinia dan setan yang berwujud manusia.

Demikian penjelasan perihal jika saat setan dibelenggu di Bulan Ramadhan, mengapa maksiat masih merajalela? Semoga bermanfaat Wallahu a’lam bissawab.

BINCANG SYARIAH