Gerhana Bulan Total (GBT) Super Blood Moon, akan terjadi pada tanggal 26 Mei 2021 mendatang. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan fenomena alam Gerhana Bulan Total (Perigee) dapat disaksikan di wilayah Indonesia. Gerhana bulan total ini sangat istimewa. Pasalnya, bulan akan tampak merah dan lebih besar dari biasanya sehingga disebut Bulan Merah Super atau Super Blood Moon— Bulan akan terlihat lebih besar dari purnama biasanya.
Menurut fiqih Islam, ketika terjadi fenomena gerhana bulan, maka sunah hukumnya kita melaksanakan shalat sunah gerhana bulan— disebut shalat khusuf. Ada pun hukum melaksanakan shalat sunah gerhana bulan adalah sunah muakad. Hal itu sebagaimana termaktub dalam kitab Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah;
صَلاةُ خُسوفِ القَمرِ سُنَّةٌ مُؤكَّدة
Artinya: Shalat sunah khusuf al qamar (gerhana bulan) hukumnya sunah muakkad.
Pada sisi lain, Imam Nawawi pun mengatakan hal yang sama, terkait kesunahan hukum melaksanakan shalat sunah gerhana bulan. Imam Nawawi dalam al Majmu Syarah al Muhadzab, Jilid 4, halaman 55;
صَلَاةُ الْكُسُوفِ سُنَّةٌ لِقَوْلِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” إنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَكْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ تَعَالَى فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَقُومُوا وَصَلُّوا”
Artinya: Shalat sunah Kusuf (bulan dan Matahari), hukumnya adalah sunah. Sebagaimana termaktub dalam hadis Nabi Muhamad;
Sesungguhnya matahari dan bulan adalah bukti tanda-tanda kekuasaan Allah. Sesungguhnya keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang, dan tidak pula karena hidupnya seseorang. Oleh karena itu, bila kalian melihat keduanya, maka berdirilah dan shalatlah.
Berikut tata cara shalat sunah Gerhana Bulan
- Niat Sholat Gerhana Bulan bagi Imam/Makmum
أُصَلِّي سُنَّةّ خُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلّه تعالى
Usholli sunnata khusufil qamari rak’ataini imaman lillahi ta’ala
أُصَلِّي سُنَّةّ خُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْماً لِلّه تعالى
Usholli sunnata khusufil qamari rak’ataini ma’muman lillahi ta’ala
- Takbiratul Ihram
Di sini, makmum mengangkat tangan sambil mengucapkan Allahu akbar. Makmum melakukan takbiratul ihram setelah imam melakukannya.
- Membaca Doa Iftitah
Setelah takbir, imam dan makmum menyedekapkan kedua tangannya di bagian perut dan atas pusar sambil membaca doa iftitah berikut.
اللهُ اَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .
Allohu akbar kabiro wal hamdu lillahi katsiro, wa subhanallohi bukrotaw wa ashila inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharos samawati wal ardho hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin. Inna sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi robbil ‘alamin. La syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin.
- Imam Membaca Surah Alfatihah, Makmum Mendengarkan
Dalam sholat sunah gerhana bulan, imam dianjurkan membaca Alfatihah dan surah Al-Qur’an secara jahar atau dikeraskan bacaannya seperti saat sholat Magrib, Isya, atau Subuh. Karena itu, setelah selesai membaca doa iftitah pada rakaat pertama, imam wajib membaca surah Alfatihah, dan makmum disunahkan mendengarkan bacaan Alfatihah imam.
Berikut bacaan Surah Alfatihah;
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2) الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ (7)
Bismillahir rohmanir Rohim (1) alhamdu lillahi robbil ‘alamin (2) arrohmanir rohim (3) maliki yaumid din (4) iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (5) ihdinas shirotol mustaqim (6) shirotol ladzina an’amta ‘alaihim ghoiril maghdubi ‘alaihim wa lad dhollin (7)
- Imam Membaca Surah, dan Makmum Membaca Alfatihah
Dalam tata cara melaksanakan shalat, saat imam sudah selesai membaca surah Alfatihah, maka baginya disunahkan membaca salah satu surah panjang atau ayat-ayat tertentu dalam Al-Qur’an, seperti surah An-Naba, albaqarah, Ali Imran. Dan makmun, saat imam sedang membaca surah, maka makmum membaca Al fatihah.
- Ruku’ Pertama Sholat Gerhana
Selesai membaca surah panjang dalam Al-Qur’an, lalu kedua tangan diangkat setinggi telinga dan membaca allahu akbar. Kemudian badan dibungkukkan, kedua tangan memegang lutut sambil ditekan. Usahakan antara punggung dan kepala supaya sejajar dan rata.
Setelah sempurna ruku’, disunahkan membaca tasbih sepanjang 100 ayat surah Al-Baqarah bila memungkinkan. Namun boleh juga hanya membaca tasbih selama 5 menit misalnya. Adapaun bacaan tasbihnya sebagai berikut.
سُبحَانَ اللهِ وَالحَمدُ للهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا الله وَاللهُ اَكبَر وَلَا حَولَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيم
Subhanalloh walhamdulillah walailaha illohhu wallohu akbar wa la haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil adzhim.
- Berdiri
Setelah selesai membaca tasbih pada ruku’ pertama, bangunlah kembali sambil mengangkat kedua tangan hingga telinga dan mengucapkan allahu akbar.
- Membaca Alfatihah dan Surah Al-Qur’an
Setelah berdiri tegak, bacalah Alfatihah kembali, dan diikuti bacaan surah dalam Al-Qur’an, seperti surah al insyirah, al fiil, dan Al-Zalzalah.
- Ruku’ Kedua Sholat Gerhana
Selesai membaca surah, lalu kedua tangan diangkat setinggi telinga dan membaca allahu akbar. Kemudian badan dibungkukkan, kedua tangan memegang lutut sambil ditekan. Usahakan antara punggung dan kepala supaya sejajar dan rata.
Setelah sempurna ruku’, disunahkan membaca tasbih sepanjang 80 ayat surah Al-Baqarah bila memungkinkan. Namun boleh juga hanya membaca tasbih selama 3 menit misalnya. Adapun bacaan tasbihnya sebagai berikut.
سُبحَانَ اللهِ وَالحَمدُ للهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا الله وَاللهُ اَكبَر وَلَا حَولَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيم
Subhanalloh walhamdulillah walailaha illohhu wallohu akbar wa la haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil adzhim.
- I’tidal
Setelah selesai ruku’ kedua, kemudian bangkit tegak dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca zikir i’tidal berikut:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهْ
Sami‘allahu li man hamidah
Setelah tegak dalam keadaan I’tidal, bacalah doa berikut.
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Robbana lakal hamdu mil’us samawati wa milul ardhi wa mil’u ma syi’ta min syain ba’du
- Sujud
Selesai i’tidal lalu sujud dengan cara meletakkan dahi pada sajadah. Ketika turun dari berdiri I’tidal ke sujud dianjurkan sambil membaca allahu akbar, dan saat sudah sujud dianjurkan membaca doa berikut:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلىَ وَبِحَمْدِهْ
Subhana rabbiyal a’la wa bi hamdih (3x)
- Duduk di Antara Dua Sujud
Setelah sujud lalu bangunlah sambil membaca allahu akbar untuk duduk, dan saat duduk dianjurkan membaca doa berikut:
رَبِّ اغْفِرْلِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنيِ وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
Robbighfirli warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wahdini wa’afini wa’fu ‘anni
- Sujud Kedua
Setelah selesai melakukan duduk di antara dua sujud, lakukanlah sujud sambil membava allahu akbar, dan saat sudah sujud membaca:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهْ
Subhana rabbiyal a’la wa bi hamdih (3x)
- Rakaat Kedua Sholat Gerhana
Setelah selesai sujud kedua, kembali berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua sambil membaca allahu akbar.Praktik pada rakaat kedua itu sama seperti rakaat pertama, yaitu terdiri atas dua kali berdiri, dua kali membaca Alfatihah dan surah Al-Qur’an, dua kali ruku’. Lakukanlah hal serupa pada rakaat kedua ini hingga sujud kedua.
- Tahiyat Akhir
Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduklah dengan kaki bersilang sambil membaca allahu akbar. Usahakan pantat menempel di alas sholat, dan kaki kiri dimasukkan ke bawa kaki kanan, jari-jari kaki kanan tetap menekan ke kiri alas sholat. Adapaun doa yang dibaca saat Tahiyat Akhir adalah sebagai berikut:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ الَّلهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ اللهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَسْرَفْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
“Attahiyyatul mubarokatush sholawatut toyyibatu lillah. Assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barokatuh. Assalaamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahish sholihin.
Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuluh. Allahumma sholli ‘ala muhammadin wa ‘ala ali muhammadin kama shollaita ‘ala ibrohima wa ‘ala ali Ibrohim, wa barik ‘ala muhammadin wa ‘ala ali muhammadin kama barokta ‘ala ibrohima wa ‘ala ali ibrohim innaka hamidum majid.
Allohumma inni a’udzu bika min ‘adzabi jahannama, wa min ‘adzabin nar, wa min fitnatil mahya wal mamat, wa min syarri fitnatil masihid dajjal. Allahummagh firli ma qoddamtu wa ma akh-khortu, wa ma asrortu wa ma a’lantu, wa maa asyroftu wa ma anta a’lamu bihi minni, antal muqoddimu wa antal mu’akh-khiru, la ilaha illa anta.
Pada saat sampai membaca Asyhadu alla ilaha illallah, disunahkan jari telunjuk diangkat hingga lurus seperti angka satu.
16. Salam
Selesai membaca tahiyat akhir, kemudian salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri sambil mebaca:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Assalamu’alaikum wa rohmatulloh
17. Khotbah Gerhana Bulan
Setelah melaksanakan shalat, maka kemudian melaksanakan Khotbah gerhana bulan. Khutbah ini dilakukan sama sebagaimana khotbah sholat Jumat, yaitu sebanyak dua kali khotbah. Pada saat khutbah gerhana bulan, khatib seyogianya menyampaikan materi khutbah tentang tobat, anjuran bersedekah, dan memperbuat perbuatan baik.
Demikian penjelasan terkait Shalat Gerhana; Tata cara Shalat Gerhana Bulan Total Sesuai Sunah Nabi Muhammad. Semoga bermanfaat.