Al-Qur’an mengkaji tentang masalah Bala’ (musibah) yang menimpa manusia dari berbagai sisi. Salah satunya adalah bagaimana sikap yang harus dilakukan oleh seorang mukmin ketika menghadapi musibah. Sehingga musibah apapun yang menimpa tidak akan membuatnya frustasi dan putus asa, hatinya tetap tenang saat menghadapinya.
Lalu apa saja sikap seorang mukmin ketika menghadapi musibah?
1. Istirja’ (mengucapkan Inna lillah wa inna ilaihi roji’un)
Seorang mukmin segera mengembalikan semuanya kepada Allah di saat tertimpa musibah. Bahwa ini semua milik Allah dan semuanya akan kembali kepada-Nya.
Dan buah dari ucapan ini adalah seorang hamba layak masuk ke dalam golongan orang-orang yang sabar dan meraih rahmat serta ampunan-Nya. Karena ketika ia yakin bahwa semuanya dari Allah dan semua akan kembali kepada Allah, apapun yang terjadi tidak akan menggoyahkan hatinya.
ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتۡهُم مُّصِيبَةٞ قَالُوٓاْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ رَٰجِعُونَ – أُوْلَٰٓئِكَ عَلَيۡهِمۡ صَلَوَٰتٞ مِّن رَّبِّهِمۡ وَرَحۡمَةٞۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُهۡتَدُونَ
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS.Al-Baqarah:156-157)
2. Bersabar.
Al-Qur’an seringkali mengulang penekanan tentang kesabaran dalam banyak ayatnya. Bahkan berulang kali disebutkan pahala yang tak terhingga bagi mereka yang mampu bersabar.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱصۡبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS.Ali ‘Imran:200)
3. Memohon bantuan dari Allah Swt.
Allah Swt mengetahui kelemahan seorang hamba dan kebutuhan mereka kepada-Nya. Karenanya setiap hamba di wajibkan untuk terus membaca ayat ini di setiap solat mereka :
إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS.Al-Fatihah:5)
Dalam ayat lain Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa ketika bala’ telah menimpa Bani Israil dari kekejaman Fir’aun, Musa berkata kepada kaumnya.
قَالَ مُوسَىٰ لِقَوۡمِهِ ٱسۡتَعِينُواْ بِٱللَّهِ وَٱصۡبِرُوٓاْۖ
Musa berkata kepada kaumnya, “Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah.” (QS.Al-A’raf:128)
4. Selalu berdoa.
Allah Swt memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa dan menjadikannya sebagai sebuah ibadah yang penting.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِي سَيَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS.Ghafir:60)
5. Berusaha dan berikhtiyar untuk menghilangkan musibah tersebut.
Al-Qur’an tidak hanya mengajarkan kita untuk bersabar menghadapi musibah. Tapi Al-Qur’an juga mengajarkan agar kita berikhtiar dan berusaha untuk menyelesaikannya.
Sebagaimana kisah Nabi Ya’qub as ketika kehilangan Yusuf. Beliau memerintahkan putra-putranya untuk pergi mencari berita tentang Yusuf.
يَٰبَنِيَّ ٱذۡهَبُواْ فَتَحَسَّسُواْ مِن يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَاْيۡـَٔسُواْ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ لَا يَاْيۡـَٔسُ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ
“Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.” (QS.Yusuf:87)
Itulah beberapa sikap yang harus dilakukan oleh seorang mukmin ketika menghadapi musibah.
Semoga bermanfaat…