Syekh Abul Khair Aqtha becerita pada suatu kali ia pergi sendiri tanpa ada yang menemaninya ke Madinah Al Munawaroh. Selama lima hari di Madinah ia belum pernah makan karena tidak uang untuk membeli makanan.
“Bahkan makanan sekedar untuk dicicipi saja tidak ada,” kata Syekh Abul Khair seperti dikisahkan dalam kitab Fadhilan Haji karangan Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rah.a.
Dalam keadaan seperti itu ia pergi ke makam Rasulullah SAW. Setelah sampai di sana ia mengucapkan salam kepada Rasulullah SAW dan kepada Syaikhain (Abu Bakar dan Umar).
Setelah itu Syekh Abul Khair berkata. “Ya Rasulullah, nanti malam aku akan menjadi tamumu,” katanya.
Kemudian Syekh Abul Khair pergi ke belakang mimbar dan tidur di sana. Di dalam tidurnya itu ia bermimpi melihat Rasulullah SAW datang beserta Abu Bakar ra di sebelah kanannya, Umar ra di sebelah kirinya, Ali ra.
Dalam mimpi itu Ali ra maju kehadapan Syekh Abu Khair seraya berkata untuk memanggilnya. “Lihatlah, Rasulullah datang kepadamu,”
Syekh Abul Khair pun berdiri dan Rasulullah SAW memberikan sepotong roti. “Aku pun memakan separuh bagian, dan ketika aku terbangun, roti yang separuhnya berada di dalam genggamanku,” katanya.
Syekh Maulana Muhammad Zakariya Al-Kandahlawi bahwa kisah ini dikutip dalam kitab Raudh,Wafa. Kisah semacam ini dialami oleh Syekh Ibnu Jala.