Surga itu diliputi dengan perkara yang tidak menyenangkan atau sesuatu yang sulit diraih bagai berada di tempat tinggi. Sedangkan neraka diliputi perkara yang disukai nafsu.
Dari banyak amalan yang dapat memasukkan seseorang ke surga, ada dua amalan yang memudahkan kita menjadi ahli surga. Bagi sebagian orang, amalan ini mungkin dianggap sulit, tetapi ganjarannya surga. Berikut kedua amalan tersebut:
1. Berakhlak Mulia (Akhlaqul Kariim)
Amalan yang paling banyak membuat orang masuk surga adalah akhlak mulia (akhlaqul karimah). Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَكْثَرُ مَا يُدْخِلُ اَلْجَنَّةَ تَقْوى اَللَّهِ وَحُسْنُ اَلْخُلُقِ
“Yang paling banyak memasukkan ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.” (HR At-Tirmidzi, Ibnu Maajah dan Al-Hakim)
Hal itu dikarenakan akhlak mulia merupakan timbangan amal baik paling berat. Dari Abu Darda’, Nabi bersabda:
مَا مِنْ شَىْءٍ يُوضَعُ فِى الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلاَةِ
“Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlaq yang mulia. Sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa menggapai derajat orang yang rajin puasa dan rajin sholat.” (HR at-Tirmidzi)
Riwayat lain dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
“Orang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Abu Daud 4682 dan Ibnu Majah 1162)
2. Berbakti Kepada Orangtua (Birrul Walidain)
Selain akhlak mulia, amalan yang memudahkan seseorang masuk surga adalah berbakti kepada kedua orangtua (birrul walidain). Mari kita simak firman Allah berikut:
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) terhadap kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun. Maka dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali.” (QS Luqman [31]: 15)
Orangtua merupakan pintu surga. Abu Darda mengatakan, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الجَنَّةِ، فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ البَابَ أَوْ احْفَظْهُ
“Orang tua merupakan pintu surga paling pertengahan, jika engkau mampu maka tetapilah atau jagalah pintu tersebut.” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)
Dalam riwayat lain, berbuat baik kepada kedua orang tua adalah amalan yang dicintai Allah. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?” Rasulullah menjawab: “Sholat pada (awal) waktunya.” Kemudian apa lagi? Nabi menjawab lagi, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi. “Kemudian apa lagi?” “Kemudian jihad fi Sabilillah.” (HR Al- Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasai)