3 Anugerah yang Diberikan Allah Pada Orang Saleh

Artikel ini akan mengulas ungkapan Syekh Abu Bakar Al-Wasithi tentang tiga anugerah yang diberikan Allah pada orang saleh. Nama lengkap beliau adalah Muhammad bin Musa Al-Wasithi. Nama populernya Ibnu Al-Furghani. Beliau hidup di abad ke-4 Hijriah, dan wafat pada tahun 320 Hijriah.

Abu Nu’aim Al-Isfahani dalam karyanya Hilyat Al-Awliya’ Wa Tabaqat Al-Asfiya‘ Juz 1, halaman 350, mengutip ungkapan Syekh Abu Bakar Al-Wasithi. Ungkapan tersebut, terkait tiga tingkatan anugerah Allah yang diberikan Allah kepada hamba yang saleh. 

Adapun kutipannya sebagai berikut:

الناس على ثلاث طبقات: الطبقة الأولى من الله عليهم بأنوار الهداية، فهم معصومون من الكفر والشرك والنفاق، والطبقة الثانية من الله عليهم بأنوار العناية، فهم معصومون عن الكبائر والصغائر، والطبقة الثالثة من الله عليهم بالكفاية، فهم معصومون عن الخواطر الفاسدة، وحركات أهل الغفلة 

Artinya: Manusia terbagi menjadi tiga tingkatan, tingkatan pertama adalah orang-orang yang dianugerahi oleh Allah nur hidayah, sehingga mereka menjadi orang-orang yang terjaga dari kekafiran, kesyirikan, dan kemunafikan. 

Tingkatan kedua adalah orang-orang yang dianugerahi oleh Allah nur inayah, sehingga mereka menjadi orang-orang yang terjaga dari berbuat dosa besar dan dosa kecil. Tingkatan ketiga adalah orang-orang yang dianugerahi oleh Allah perlindungan dari lintasan kerusakan di dalam hati, dan perlindungan dari melakukan tindakan orang-orang yang lupa kepada Allah.

Ungkapan Syekh Abu Bakar Al-Wasithi di atas, dapat kita pahami bahwa seorang hamba yang shaleh akan meraih diantara tiga tingkatan anugerah Allah. Adapun tiga tingkatan tersebut sebagai berikut:

Pertama, seorang hamba yang shaleh dianugerahi Nur Hidayah (cahaya petunjuk) dari Allah. Bila seorang hamba telah dianugerahi Nur Hidayah (cahaya petunjuk) maka ia akan selamat dari kekafiran, kemusyrikan, dan kemunafikan.

Hidayah (petunjuk) adalah hak priogatif Allah, tidak ada campur tangan dari yang lain. Jika Allah tidak menganugerahi hidayah kepada hambanya, niscaya keyakinan seorang hamba akan menyimpang, sesat, dan jauh dari rahmat Allah.

Kedua, seorang hamba yang shaleh dianugerahi Nur Inayah (cahaya pertolongan) dari Allah. Bila seorang hamba tidak dianugerahi Nur Inayah (cahaya pertolongan) maka ia tidak akan bisa menjauhi larangan Allah.

Seorang hamba yang terjerumus kepada perbuatan dosa kecil dan dosa besar, karena ia tidak dianugerahi Nur Inayah (cahaya pertolongan) dari Allah. Sehingga mereka senang berbuat dosa atau kemaksiatan.

Ketiga, seorang hamba yang shaleh dianugerahi Kifayah (kecukupan) dari Allah. Jika seorang hamba tidak dianugerahi Kifayah (kecukupan) dari Allah, niscaya ia tidak akan selamat dari lintasan atau pergerakan hati yang rusak. Dan juga tidak akan selamat dari perilaku orang-orang yang lalai kepada Allah. 

Demikian penjelasan terkait anugerah yang diberikan Allah pada hamba yang saleh. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam Bissawab.

BINCANG SYARIAH