3 Pertanyaan Cara Mengenal Tuhan (1)

Betapa pentingnya sebuah kesadaran diri. Bayangkan jika manusia mengalami kecelakaan hebat dan dia bisa sembuh, tetapi ia lupa tentang dirinya sendiri. Orang seperti ini sejatinya lebih mengalami siksaan yang lebih menyakitkan. Ia harus memulai kembali ingatan sementara orang sekelilingnya sudah mempunyai ingatan dan kesadaran tentang orang itu.

Begitu pula manusia di dunia ini. Sadarkah manusia di dunia ini sedang melakukan perjalanan yang sangat singkat dan nantinya akan kembali menghadap pemiliknya? Sadarkah manusia ini sejatinya pernah berjanji dan berkomitmen dengan Tuhannya pada saat penciptaannya?

Hampir mayoritas manusia lupa terhadap hakikat dirinya ketika menjalani kehidupan fana ini.  Kehidupan fana dengan penuh keindahan materi ini seketika melupakan janji-janji, komitmen dan kesadaran diri manusia diciptakan di muka bumi ini. Manusia menjadi terlena seolah kehidupan ini abadi dan seolah dirinya tidak akan pernah mati.

Kenapa manusia tidak mengenal Tuhan yang sesungguhnya karena dia lupa akan dirinya sendiri. Tetapi bukankah manusia saat ini sudah beragama? Betul tetapi mereka kebanyakan tidak berTuhan. Mereka beragama dan beribadah, tetapi tidak merasakan Tuhan hadir dalam dirinya. Kehidupan agama tidak lebih bagian dari dimensi keduniaan seperti kebutuhan ekonomi, sosial, politik dan agama.

Mengenali Tuhan sebenarnya tidak susah. Jika kamu mengenali dirimu sendiri, kamu akan mengenal Tuhanmu. Bagaimana caranya?  Pertanyaan pertama adalah dari mana datangnya kita? Pernahkah kita mempertanyakan itu lebih jauh? Pernahkah kita menyediakan sedikit waktu merenungkan dari mana datangnya kita?

Pertanyaan tentang dari mana Asal Manusia

Mungkin bagi kita yang sudah mengalami kehidupan tanpa penasaran dan pertanyaan sudah meninggalkan pertanyaan dasar tersebut. Para filusuf, orang bijak dan para Nabi bergelut dengan pertanyaan tersebut. Pernahkah terpikir dari mana sesungguh datangnya kita dan bagaimana jika kita sebenarnya tidak dilahirkan?

Islam memberikan jawaban tentang asal usul manusia dengan banyak ayat misalnya dalam Al Alaq : 3, Al-Mu’minun ayat 12-14, Ar-Rahman ayat 14 dan bahkan ada surat khusus terkait manusia seperti Al Insan ayat 2. Manusia adalah makhluk sebagaimana makhluk lainnya dari ciptaan Tuhan di alam semesta. Hanya saja, Tuhan memberikan perhatian besar manusia sebagai makhluk dalam bentuk yang paling sempurna di antara makhluk lainnya sebagai Surat At-Thin ayat 4.

Manusia adalah makhluk yang sama secara asal usul dan tidak ada sejatinya perbedaan antara satu dengan lainnya. Manusia diciptakan dari bahan dasar yang sama yang tidak memiliki kelebihan antar satu dengan lainnya. Bahkan semua manusia apapun bentuknya ketika dilahirkan adalah terdapat ruh yang ditiupkan Tuhan. “Kemudian Dia menjadikan (manusia) itu, dan meniupkan kepadanya ruh (ciptaan)-Nya. Dan Dia memberikan bagi kalian pendengaran, penglihatan, dan hati; betapa sedikitnya kalian bersyukur.” (Surah As-Sajdah, 32:9).

Hakikat manusia sejatinya adalah makhluk Tuhan yang mendapatkan ruh Tuhan dalam diri mereka sebagai ciptaannya. Manusia adalah pancaran kekuasaan ruh Tuhan yang ada dalam diri manusia. Sehingga manusia dengan warna, bentuk dan perbedaan lainnya tidak boleh dilecehkan karena sama halnya akan melecehkan dan menghina Tuhan.

Prinsip mengenali diri manusia akan menghantarkan kepada pencarian ketuhanan sekaligus mengajarkan tentang etika terhadap sesama manusia. Manusia yang diciptakan sama dengan bentuk yang beragam. Tidak ada satu pun yang melebihi atas yang lainnya. Ketundukan sepenuhnya hanya kepada Allah.

Kesadaran ini telah tertutup lama karena kebiasaan menjalani kehidupan yang normal. Manusia lupa akan kesadaran dirinya sebagai makhluk ciptaannya. Segala hal yang ada di bumi dengan kenikmatannya membutakan kesadaran manusia. karena itulah, Allah selalu mengajak untuk berpikir dan merenung tentang hakikat manusia.

Sungguh merugi orang yang tidak sadar akan hakikat dirinya sebagai manusia. Ia akan lupa dari mana asalnya dan menjadi tidak punya arah dalam kehidupannya.

ISLAMKAFFAH