3 Waktu Tidur ala Rasulullah saw agar Bisa Menjalani Hari Lebih Produktif

Tidur merupakan salah satu kebutuhan manusia. Tidak hanya untuk mengistirahatkan anggota tubuh saja, tidur juga bisa membuat seseorang kembali menjadi lebih produktif.

Maka dari itu, dari segi kesehatan seseorang dianjurkan untuk tidur dengan waktu yang cukup setiap harinya.

Bukan cuma dari segi kesehatan saja, bahkan Islam pun menganjurkan untuk tidur di waktu-waktu tertentu.

Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah saw, setidaknya terdapat 3 waktu yang dianjurkan untuk tidur agar bisa membuat tubuh kembali segar dan bisa beraktivitas lebih produktif lagi.

1. Setelah Isya

Waktu tidur yang dianjurkan bahkan menjadi sunnah Rasul adalah tidur setelah Isya.

Rasulullah saw mengajarkan jika tidak ada kepentingan mendesak, dianjurkan untuk langsung beristirahat dan tidur.

Nabi juga menganjurkan untuk tidak begadang dan membuang waktu untuk hal yang sia-sia.

Selain itu, tidur setelah Isya bertujuan agar bisa bangun lebih awal dan bisa melaksanakan shalat tahajud.

Dari al-Aswad dia berkata, “Aku bertanya kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bagaimanakah shalat Nabi saw di waktu malam? Beliau menjawab, “Nabi saw tidur di awal malam dan bangun di akhir malam kemudian shalat. Setelah itu kembali ke tempat tidurnya. Bila muadzin sudah mengumandangkan adzan beliau meloncat (bangun). Bila beliau ada hajat (maksudnya dalam keadaan junub) beliau mandi. Dan bila tidak ada hajat, beliau berwudhu dan keluar.” [Muttafaq ‘alaih].

Dengan memperoleh waktu tidur yang cukup, maka tubuh kita akan merasa lebih segar dan bisa lebih produktif dalam menjalani hari.

2. Menjelang Subuh

Sebagaimana yang sudah disebutkan di atas, setelah selesai shalat malam, Rasulullah kembali ke tempat tidurnya untuk tidur sejenak.

Kemudian saat mendengar adzan, Nabi pun langsung bangun dan segera melaksanakan shalat Subuh.

Dengan melakukan tidur sejenak menjelang subuh, maka tubuh pun akan lebih segar dan tidak akan mudah mengantuk saat di pagi hari.

3. Qailulah atau Tidur Siang

Adapun tidur yang bisa membuat kembali produktif adalah qailullah atau tidur siang.

Qailullah sendiri sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw, hal tersebut dikarenakan banyak manfaat yang akan diperoleh saat melakukannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang.”

Demikian juga apa yang dilakukan oleh para sahabat, “Pernah suatu ketika ada orang-orang Quraisy yang duduk di depan pintu Ibnu Mas’ud. Ketika tengah hari, Ibnu Mas’ud mengatakan, “Bangkitlah kalian (untuk istirahat siang), Yang tertinggal hanyalah bagian untuk setan.” Kemudian tidaklah Umar melewati seorang pun kecuali menyuruhnya bangkit.”

Dalam riwayat yang lain disebutkan, “Dahulunya ’Umar bila melewati kami pada tengah hari atau mendekati tengah hari mengatakan, “Bangkitlah kalian! Istirahat sianglah! Yang tertinggal menjadi bagian untuk setan.”

Waktu qailullah sendiri bisa dilaksanakan sebelum atau sesudah shalat Dzuhur dengan durasi 20 sampai 30 menit saja.

Namun dalam sebuah riwayat dikatakan, pada musim dingin Rasulullah tidur setelah Dzuhur, sedangkan saat musim panas Rasulullah tidur sebelum Dzuhur.

Tak cuma bisa membuat tubuh kembali segar dan bisa menjalani hari lebih produktif lagi, qailullah juga mempunyai banyak manfaat untuk tubuh.

Adapun manfaat qailullah dari segi kesehatan antara lain dapat mengobati insomnia, menurunkan stres, meningkatkan daya ingat, serta mencegah penyakit jantung.

Itulah 2 waktu tidur ala Rasulullah saw agar bisa menjalani hari lebih produktif. Wallahu ‘alam bhissawabi.

ISLAMKAFFAH