Seorang Muslim ketika bangun tidur dianjurkan membaca doa.
Islam mengatur berbagai hal yang menyangkut hidup manusia di muka bumi ini, mulai dari sebelum hingga sesudah tidur. Berikut adab seorang Muslim yang diajarkan agama ketika bangun tidur.
Berdasarkan hadist yang diriwayatkan Bukhari-Muslim, Rasulullah SAW ketika bangun tidur langsung melafalkan doa “Alhamdulillahi-ladzi ahyana ba’da ma amatana wa ilaihi-nusyur.“
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang menghidupkanku dan mematikanku. Dan hanya kepadaNya lah aku kembali.”
Terkait hadis ini, Imam An Nawawi menjelaskan Rasulullah mengingatkan tidur itu mirip dengan kematian. Sedangkan hikmah doa sesudah tidur adalah sebagai pembuka amalan di hari itu berupa mengingat tauhid dan perkataan yang baik.
Ustaz Oemar Mitha mengatakan agama Islam merupakan agama sempurna yang paling detail mengatur hajat hidup manusia baik pada dirinya maupun pada lingkungannya. Dia membeberkan salah satu contoh adab seorang Muslim ketika bangun tidur adalah mencuci tangan. Hal itu dianjurkan karena ketika tidur, manusia kerap tak menyadari apa yang disentuh tangan terhadap anggota tubuhnya.
“Satu-satunya agama yang menyuruh umatnya bersih sebersih-bersihnya adalah Islam. Ketika bangun tidur, kita disuruh cuci tangan, langsung bersih,” kata Ustaz Oemar, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (16/11).
Hadits yang diriwayatkan Bukhari-Muslim yang berkaitan dengan hal tersebut. Rasulullah bersabda: “Idza istayqadza ahadukum min naumihi, fala yagmis yadahu fil-ina-i hata yagsilaha salasan. Fainnahu la yadri ayna batat yadahu.”
Yang artinya: “Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka jangan mencelupkan tangan (kalian) ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali. Karena ia tidak mengetahui di mana letak tangannya semalam.”
Adapun ulama berbeda pendapat mengenai larangan mencelupkan tangan ke dalam bejana atau semua wadah yang dapt menyimpan air di dalam hadits ini. Separuh pendapat mengatakan makruh dan sisanya berkata haram.
Ulama Hanabilah berpendapat hukumnya haram dan mencuci tangan hukumnya wajib. Namun, mayoritas ulama berpendapat hukumnya makruh dan mencuci tangan hukumnya mustahab atau sunnah.
Adapun dalil yang dijadikan landasan oleh mayoritas ulama adalah Alquran surah al-Maidah ayat 6 berbunyi:
إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فاغْسِلُواْ وُجُوهَكُمْ
“Idza qumtum ila-shalati faghsiluu wujuhakum.” Yang artinya: “Jika kalian berdiri untuk shalat maka cucilah wajah-wajah kalian.”
Terlepas dari perbedaan ulama tadi, kata Ustaz Oemar, agama Islam mengatur aspek-aspek yang nyaris luput dari perhatian. Namun nilai atau esensi dari anjuran tersebut sesungguhnya sangat terasa dan bermanfaat bagi kesehatan dan kehidupan.
Adab lainnya yang dianjurkan Islam ketika bangun tidur adalah mengambil wudhu. Wudhu pada waktu ini sangat dianjurkan karena dapat menghindari rasa kantuk dan malas. Usai mengambil wudhu, seorang Muslim juga dianjurkan menunaikan shalat malam.
Hadits riwayat Abu Hurairah menegaskan hal ini. Rasulullah bersabda:
يَعقِدُ الشَّيطانُ عَلى قافيَةِ رأسِ أَحدِكُم إذا هوَ نام ثَلاثَ عُقدٍ، يَضرِبُ كلَّ عُقدةٍ مَكانَها: عليكَ ليلٌ طويلٌ فارقُدْ، فإنِ استَيقظَ فذَكَر اللهَ انحلَّت عُقدةٌ، فإن تَوضَّأ انحلَّت عُقدةٌ، فإن صلَّى انحلَّت عُقدُه كلُّها، فأَصبحَ نَشيطًا طيِّبَ النَّفسِ، وإلَّا أَصبحَ خَبيثَ النَّفسِ كَسلانَ
Yang artinya: “Setan mengikat tengkuk kepala seseorang di antara kalian ketika sedang tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatannya ia mengatakan: malammu masih panjang, teruslah tidur. Maka jika orang tersebut bangun, kemudian ia berdzikir kepada Allah, terbukalah satu ikatan. Kemudian jika ia berwudhu terbukalah satu ikatan lagi. Kemudian jika ia shalat maka terbukalah seluruh ikatan. Sehingga ia pun bangun dalam keadaan bersemangat dan baik jiwanya. Namun jika tidak melakukan demikian, maka ia biasanya akan bangun dalam keadaan buruk jiwanya dan malas.”