Hadirkan Allah di Hati

ALHAMDULILLAH. Puji dan syukur hanya kepada Allah Swt dan hanya milik-Nya. Semoga Allah Yang Maha Mengetahui segala isi hati, senantiasa melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita menjadi hamba-Nya yang istiqomah menjalankan ketaatan dan menjauhi larangan-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda Nabi Muhammad Saw.

Saudaraku, ada orang yang dirinya seringkali diperbudak oleh perasaan. Bisa karena sakit hati, cemburu, marah, tersinggung, dendam, dan lain bentuk-bentuk perasaan negatif lainnya. Orang seperti ini akan berlarut-larut dalam perasaannya yang demikian, merasa selalu harus dikasihani, merasa menjadi orang yang paling dizholimi. Langit baginya kelam, hidup baginya sempit, seolah hidupnya sendiri tanpa ada orang yang peduli kepadanya.Betapa berat hidup orang yang demikian.

Ketika hati berada dalam kondisi seperti itu, maka sebenarnya saat itu hati kita dipenuhi oleh sesuatu selain Allah Swt. Karena jikalau Allah yang mendominasi hatinya, niscaya segala bentuk perasaan negatif itu akan sirna. Sedangkan jika bukan Allah yang ada di hati kita, maka bagaikan sedang berjalan di dalam hutan belantara yang gelap gulita di malam hari tanpa ada setitikpun cahaya.

Tidak heran jika ada orang yang diperbudak oleh perasaan-perasaan negatifnya, kemudian ia memilih jalan yang sesat. Ia menyimpang pada minuman keras, atau ia menggunakan obat-obatan terlarang karena ia pikir barang-barang itu bisa memberinya ketenangan. Padahal ketenangan itu hanyalah ketenangan semu yang merusak. Dan, kejadian yang tidak kalah buruknya adalah orang seperti ini bisa saja memilih jalan bunuh diri yang sangat tidak disukai oleh Allah Swt.

Ingat utang, tapi tidak ingat kepada Allah, maka akan stress saja terus. Ingat rasa sakit hati, tapi tidak ingat kepada Allah, maka hati akan sempit oleh kekecewaan dan dendam, padahal membalas dendam sama sekali tidak akan memperbaiki keadaan.

Demikianlah manakala tidak ada Allah di hati kita. Tidak ada ketenangan, tak ada ketentraman, jauh dari kebahagiaan. Padahal Allah Swt. berfirman,“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram.”(QS. Ar Rodu [13] : 28)

Maka saudaraku, marilah untuk senantiasa menghadirkan Allah Swt di dalam hati kita bagaimanapun kenyataan hidup yang sedang kita hadapi. Niscaya Allah akan memberikan petunjuk dengan jalan yang seringkali tidak kita bayangkan sebelumnya. Hanya kepada Allah kita memohon petunjuk dan perlindungan.WAllahualam bishowab.

 

 

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar 

MOZAIK