Amalan Rasulullah untuk Menggugurkan Dosa

Setiap tentunya tidak akan luput dari dosa. Tentu saja  kita pun menyadarinya. Lantas apakah ada cara untuk membersihkan diri dari dosa-dosa? Berikut ini beberapa amalan Rasulullah untuk menggugurkan dosa.

Rasulullah SAW pernah berpesan pada para sahabat, segala perbuatan dosa sebaik-baiknya selalu diiringi dengan amalan-amalan yang baik agar dosa yang diperbuat gugur. “Bertakwalah kamu di manapun kamu berada. Jika kamu berbuat kejahatan, segera iringi dengan perbuatan baik, sehingga dosamu terhapus lalu pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi).

Amalan Rasulullah untuk Menggugurkan Dosa

Setidaknya ada 8 amalan yang dapat diterapkan seorang muslim agar diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Berikut penjelasan lengkap tentang amalan Rasulullah untuk menggugurkan dosa:

Pertama, Memurnikan Keimanan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Seorang umat muslim yang ingin mendapatkan ampunan dari Allah SWT harus memurnikan dan menguatkan keimanannya. Meski sebenarnya setiap manusia dilahirkan dalam keadaan beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. 

Karena dengan menjaga keimanan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka kita akan menjadi hamba yang sangat beruntung. Selain memperoleh ampunan, kita akan memperoleh petunjuk menuju kebenaran, dan mendapatkan keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sungguh Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah berfirman;

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ ١٣ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۚ جَزَاۤءً ۢبِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ١٤

Artinya: “Orang-orang yang mengatakan, ‘Tuhan kami adalah Allah,’ lalu mereka teguh dan istiqamah, tidak ada kekhawatiran bagi mereka, dan tidak pula mereka merasa sedih. Mereka adalah penghuni surga yang kekal di dalamnya sebagai ganjaran atas amal perbuatan mereka.” (QS. Al-Ahqaf: 13-14)

Kedua, bertaubat kepada Allah. Dengan Bertaubat menjadi amalan penghapus dosa selanjutnya. Bertaubat sebenar-benarnya kepada Allah dalam artian kita harus mengakui semua dosa-dosa yang telah dilakukan, kemudian memohon ampunan-Nya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

اِلَّا الَّذِيْنَ تَابُوْا وَاَصْلَحُوْا وَبَيَّنُوْا فَاُولٰۤىِٕكَ اَتُوْبُ عَلَيْهِمْ ۚ وَاَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ ١٦٠

Artinya: “Kecuali bagi mereka yang telah bertaubat, melakukan perbaikan, dan dengan tulus mengklarifikasi kesalahan mereka. Mereka adalah orang-orang yang Aku terima taubatnya, dan Aku adalah Yang Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 160)

Ketiga, perbanyak dzikir.  Memperbanyak berdzikir berarti kita sebagai hamba-Nya selalu mengingat Allah dalam kondisi apa pun, dimana pun, dan kapan pun tapi tetap dzikir dilakukan harus sesuai yang disyariatkan oleh Rasulullah. Berdzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala hendaklah membaca kalimat-kalimat dzikir dan doa-doa yang matsur, yang terdapat dalam riwayat shahih.

Keempat, menjaga shalat. Salah satu sarana untuk membersihkan dosa-dosa yang pernah dilakukan dan untuk memperoleh ampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah dengan menjaga sholat kita. Sebab shalat diibaratkan tiang agama, barangsiapa yang mengerjakannya berarti dia telah menegakkan agama.

 Terkait hal ini, Allah berfirman;

وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِ ۗاِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذّٰكِرِيْنَ ١١٤

Artinya: “Dan laksanakanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).” (QS. Hud: 114)

Kelima, bakti pada kedua orang tua. Allah memerintahkan hambanya untuk berbakti kepada orang tua. Barangsiapa yang berbakti kepada kedua orang tuanya, maka Allah akan menjamin surga untuknya. Sedangkan yang durhaka kepada kedua orang tuanya, maka neraka adalah tempat yang pantas untuknya. Bahkan Rasulullah SAW pernah bersabda :

“Sungguh, orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Terserah kamu, hendak kamu terlantarkan ia, ataukah kamu hendak menjaganya.” (HR. At-Tirmidzi)

Keenam, silaturahmi. Allah akan menghapus kesalahan dan mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukan yakni dengan menjaga silaturahmi antar saudara sesama muslim. Lebih dari itu, dengan rajin melakukan silaturahmi, maka Allah akan memasukkan hamba-Nya ke dalam surga. Rasulullah SAW bersabda;

 “Sesuatu yang paling cepat mendatangkan pahala adalah berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang paling cepat mendatangkan siksaan adalah berbuat jahat dan memutuskan tali silaturahmi.” (HR Ibnu Majah)

Ketujuh, sabar menghadapi ujian. Orang yang sabar dalam menghadapi semua permasalahan hidupnya maka Allah berikan ampunan dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Pandanglah bahwa semua musibah dan persoalan tersebut merupakan cara Allah untuk membersihkan dosa-dosa dan mengampuni kesalahan-kesalahan kita.

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ١٥٥ اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ ١٥٦

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu mereka yang apabila ditimpa musibah, mengucapkan, ‘Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun’ (Sesungguhnya kami milik Allah, dan kepada-Nya kami akan kembali)”. (QS. Al-Baqarah: 155-156)

Kedelapan, bersedekah. Amalan ini adalah salah satu dari sekian banyak jalan untuk mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat. Perintah untuk melakukan sedekah dan berbagi kepada sesama merupakan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang diberlakukan kepada seluruh umat-Nya yang tidak diberi batas waktu. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang berbunyi,

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ٢٦١

Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 261)

Demikian penjelasan terkait amalan Rasulullah untuk menggugurkan dosa. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH