BIMBINGLAH anak untuk memiliki prinsip kehidupan. Dasarkan prinsip kehidupan mereka pada pencarian ridla Allah, pada upaya penggapaian bahagia dunia dan akhirat secara bersama. Kemudian teruslah tuntun langkah mereka dengan doa, lalu pasrahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. Allah akan membimbing anak kita dengan caraNya yang kadang kala tidak seperti yang kita duga. Tetaplah yakin bahwa pada akhirnya anak kita akan bahagia.
Tak usah gelisah jika nilai rapor anak kita ternyata jauh dari syarat menjadi bintang. Untuk menjadi tinggi tak perlu selalu menjadi bintang. Bulan, matahari dan lainnya juga banyak yang ada di posisi tinggi. Ada seribu satu jalan untuk menuju satu tujuan. Jangan-jangan jalan yang dilalui anak kita memang jalan yang tidak biasa dilalui yang lain. Santai saja, asal sebagai orang tua kita sudah berbuat maksimal, berdoa maksimal dan pasrah secara maksimal.
Dulu, Thomas Alfa Edison dianggap bodoh. Beliau sukses. Dulu, Albert Einstien pun dianggap punya kelainan. Beliau sukses. Dulu, Bill Gate manusia terkaya abad ini pun dianggap tak cerdas dan banyak gagal dalam ujian. Beliau melejit menjadi yang sukses, pemilik Microsoft yang mempekerjakan teman-temannya sekelas yang lulus semua ujian. Ah, sandiwara Allah memang unik dan penuh misteri.
Jadi, kalau anak kita tak begitu cerdas, tak usah marah. Kalau anak kita tak lulus ujian, santai saja. Kalau anak kita tak naik kelas, tak usah gopoh. Tetaplah optimis dan tersenyum. Sampaikan pada anak kita: “Semoga engkau adalah calon orang tersukses berikutnya.” Sampaikan pada mereka yang sinis: “jangan lihat anakku dalam posisinya kini. Lihatlah dalam posisinya nanti.” Tapi, andaikan masih tetap bodoh dan gagal, terimalah fakta bahwa begitulah nasibnya. Hahaaa.
Semoga sukses bahagia semua ya? Salam, AIM, pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]
– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2348827/yakinlah-kelak-anak-kita-akan-bahagia#sthash.yokre4Pf.dpuf