Apakah Maulid Sama dengan Merayakan Ulang Tahun?

Dalam sejarah, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sudah ada semenjak masa para sahabat. Adapun Yang melaksanakan maulid Nabi bukan hanya dari kalangan umat muslim saja. Kemudian muncul pertanyaan, apakah maulid sama dengan merayakan ulang tahun?

Bahkan, Abu Lahab yang notabene sosok yang begitu memusuhi Nabi, pun ikut merayakan kelahiran baginda Muhammad SAW. Hal ini dibuktikan saat kelahiran beliau, Abu Lahab langsung memerdekakan budaknya sebagai bentuk ekspresi kebahagiaan atas kelahiran keponakannya itu.

Selain itu, dalam suatu Hadis, ketika Rasulullah Saw. ditanya mengenai alasan mengapa beliau puasa setiap hari Senin, beliau lantas menjawab lantaran hari Senin itu merupakan hari kelahiran beliau.

Hal ini menjelaskan bahwa memperingati maulid Nabi sama dengan memperingati hari lahir nabi Muhammad SAW. Akan tetapi, apakah lantas peringatan maulid nabi sama dengan merayakan ulang tahun?

Dalam literature kitab klasik, dijumpai beberapa keterangan yang menyatakan bahwa dalam peringatan maulid nabi terdapat beberapa faidah dan barokah yang tidak terdapat dalam perayaan ulang tahun pada biasanya. Diantaranya adalah sebagai berikut :

Pertama, Perayaang maulid dapat mengantarkan seseorang untuk bisa hidup bersama Nabi SAW dan para sahabatnya di surga kelak.

Dalam beberapa Hadis dan perkataan sahabat diterangkan bahwa orang yang merayakan maulid Nabi SAW lantaran kecintaan kepada beliau akan mendapatkan nikmat hidup bersama Rasulullah SAW dan para sahabat di surga kelak. Di antaranya adalah Hadis yang berbunyi:

من عظم مولدي كنت شفيعا له يوم القيامة. ومن انفق درهما في مولدي فكانما انفق جبلا من ذهب في سبيل الله

Artinya : “Barang siapa yang mengagungkan kelahiranku, maka aku akan memberinya syafa’at di hari kiamat nanti. Dan barang siapa yang bersedekah satu dirham di hari kelahiranku, maka dia mendapat pahala bersedekah di jalan Allah dengan emas sebesar gunung.”

Kedua, dapat mendatangkan berkah. Dalam kitab al-Ajwibah al-Mardhiyah, Imam al-Hafidz as-Sakhawi berkata bahwa cara sahabat merayakan maulid Nabi SAW adalah dengan cara banyak bersedekah, berkumpul bersama guna bersilaturahmi, bergembira bersama, dan kegiatan-kegiatan yang baik lainnya.

Lantas di akhir pernyataannya, as-Sakhawi berkata bahwa semua cara yang dilakukan sahabat untuk menyambut maulid Nabi SAW dapat mendatangkan berkah dan hal ini telah sering terbukti.

Ketiga, doa pasti terkabul. Dalam kitab Nurul Mubin, Kiai Hasyim Asy’ari mengatakan, bahwa Sayyidina Umar bin Khattab ra. pernah berkata:

الدعاء والصلاة معلق بين السماء والأرض, فلا يصعد الى الله منه شيئ حتى يصلي على النبي صلى الله عليه وسلم

Artinya : “Sesungguhnya do’a dan salat digantung di antara langit dan bumi sehingga tidak akan sampai ke Allah (dikabulkan) sebelum membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.”

Selain perkataan Sayyidina Umar ra. di atas, Abdullah ibnu Mas’ud ra. juga mengatakan:

اذا أراد احدكم أن يسأل الله شيأ فليبدأ بمدحه و الثنأ عليه بما هو اهله. ثم ليصل على النبي صلى الله عليه وسلم. ثم ليسأل فانه

أجدر أن ينجح

Artinya : “Jika di antara kalian ada yang hendak meminta sesuatu kepada Allah, selayaknya kalian memuji Allah terlebih dahulu dengan pujian yang pantas untuknya, kemudian bershalawatlah kepada Nabi Muhammad SAW, baru setelah itu kalian minta apa yang menjadi permintaan kalian. Sesungguhnya hal itu lebih memudahkan untuk dikabulkan.”

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa dalam peringatan maulid Nabi SAW terdapat beberapa faidah dan barokah yang tidak terdapat dalam perayaan ulang tahun pada biasanya. Hal ini yang membedakan antara peringatan maulid nabi dan perayaan ulang tahun.

Demikian penjelasan mengenai apakah maulid sama dengan merayakan ulang tahun. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.

BINCANG SYARIAH