Seringkali ketika seseorang telah melakukan perbuatan-perbuatan baik atau amal kebaikan, timbul perasaan dalam dirinya bahwa ia telah banyak berbuat baik. Tak berhenti disitu, ia mulai memandang orang lain dengan pandangan hina dan meremehkan. Menganggap orang lain belum melakukan apa yang ia perbuat, sehingga ia melihat orang lain dengan pandangan rendah.
Hari ini kita akan belajar dari satu kisah menarik yang mampu menyadarkan diri kita untuk tidak merasa bangga diri.
Seorang guru Al-Qur’an (atau biasa dikenal dengan guru ngaji) di salah satu Negeri Arab menceritakan :
“Salah satu murid yang belajar kepadaku adalah seorang yang usianya lebih tua dariku. Hari itu kami sedang mengajarkan Surat Al-Haqqah dan orang tua itu banyak sekali kesalahan dalam bacaannya.
Ketika aku menegur satu demi satu kesalahan yang ia perbuat, timbul perasaan dalam diriku bahwa “Aku lebih muda darinya tapi aku jauh lebih pandai dalam membaca Al-Qur’an.”
Sampai ketika murid itu membaca ayat ke-25 :
وَأَمَّا مَنۡ أُوتِيَ كِتَٰبَهُۥ بِشِمَالِهِۦ فَيَقُولُ يَٰلَيۡتَنِي لَمۡ أُوتَ كِتَٰبِيَهۡ
Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku.” (QS.Al-Haqqah:25)
Setelah membaca ayat ini tiba-tiba muridku menangis histeris dan tak mampu melanjutkan ayat berikutnya. Dia benar-benar meresapi arti dari ayat itu dan merasa takut dengan apa yang akan terjadi di hari kiamat.
Saat itu aku benar-benar tersentak dan merasa malu. Karena aku telah menghafal Al-Qur’an dan beratus kali aku membaca ayat ini tapi tak sekalipun aku meneteskan air mata saat membacanya.
Tetapi orang yang tidak pandai membaca ini, ternyata dia lebih bisa meresapi kandungan Al-Qur’an.”
Kisah ini mengajarkan bahwa seringkali kita memandang orang lain dengan pandangan rendah padahal kita tidak mengetahui apa yang dimiliki oleh orang tersebut.
Bagaimana hubungannya dengan Allah?
Kebaikan-kebaikan apa yang telah ia lakukan?
Karena itu, selalu berbaik sangka dengan hamba Allah dan jangan pernah merasa bangga diri. Jangan pernah merasa suci karena hanya Allah yang paling mengetahui hati manusia.
فَلَا تُزَكُّوٓاْ أَنفُسَكُمۡۖ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَنِ ٱتَّقَىٰٓ
“Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dia mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS.An-Najm:32)
Semoga bermanfaat.