Allah Swt Berfirman :
وَقُل رَّبِّ أَدۡخِلۡنِي مُدۡخَلَ صِدۡقٖ وَأَخۡرِجۡنِي مُخۡرَجَ صِدۡقٖ وَٱجۡعَل لِّي مِن لَّدُنكَ سُلۡطَٰنٗا نَّصِيرٗا
Dan katakanlah (Muhammad), ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(ku).” (QS.Al-Isra’:80)
Ayat ini adalah sebuah bimbingan Allah Swt pada Nabi Muhammad Saw dan sekaligus ingin mengajarkan kepada seluruh manusia agar menjadikan kebenaran dan kejujuran sebagai prioritas dalam seluruh sisi kehidupannya.
Sehingga semua prilaku, pemikiran dan sikap yang muncul darinya selalu dibarengi dengan kejujuran dan kebenaran tersebut.
Seluruh sisi kehidupan baik hubungannya dengan Allah, hubungan dengan diri sendiri dan hubungan dengan sesama manusia hendaknya dimulai dan dijaga selalu dengan kebenaran dan kejujuran. Bahkan seluruh kegiatan yang sedang kita geluti hendaknya tidak terlepas dari dua hal penting tersebut.
Secara ringkas ayat ini ingin mengajarkan tentang keimanan dan konsekuensinya.
Ketika kita mengimani sesuatu maka kita harus jujur untuk menjalankan apapun perintah dari yang kita imani. Bagaimanapun kondisi dan situasi kita, itu bukan alasan untuk menghindari perintah-Nya.
Karenanya, di akhir ayat tersebut Allah Swt mengajarkan kepada kita :
وَٱجۡعَل لِّي مِن لَّدُنكَ سُلۡطَٰنٗا نَّصِيرٗا
“Dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(ku).”
Allah ingin membimbing agar hendaknya setiap mukmin memohon kepada Allah agar diberikan bantuan dan pertolongan oleh-Nya.
Dia lah Pemilik Kekuatan dan Kekuasaan, berdoa lah selalu agar Allah membantu kita agar ikhlas dalam beramal dan jujur dalam bersikap.
Kita perlu selalu memohon kepada Allah agar mampu melawan semua rayuan dan tantangan yang ingin menjauhkan kita dari kejujuran dan kebenaran.
Inilah yang perlu untuk kita lakukan. Niat yang kuat untuk jujur dalam beramal dan doa yang tak terputus untuk selalu memohon agar diberi pertolongan oleh Allah dalam melewati jalan kebenaran yang tentunya tidak mudah.
Bukankah Allah Swt memuji orang-orang yang gugur di jalan Allah karena kejujuran dan kesetiaan mereka atas apa yang mereka yakini.
مِّنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ رِجَالٞ صَدَقُواْ مَا عَٰهَدُواْ ٱللَّهَ عَلَيۡهِۖ فَمِنۡهُم مَّن قَضَىٰ نَحۡبَهُۥ وَمِنۡهُم مَّن يَنتَظِرُۖ وَمَا بَدَّلُواْ تَبۡدِيلٗا
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya).” (QS.Al-Ahzab:23)
Semoga Allah membimbing kita untuk selalu jujur dalam bersikap sesuai dengan apa yang kita yakini.