Berapa Lama Ulama Salaf Mengkhatamkan Alquran?

Menurut Imam al-Nawawi dalam al-Tibyan fi ‘Ulum al-Qur’an, para ulama terdahulu memiliki aneka pola yang beragam dalam membaca/mengkhatamkan Alquran mereka. Semuanya pada prinsipnya bergantung kepada kebiasaan masing-masing dan tentu saja kecintaannya terhadap Alquran itu sendiri.

Seperti yang dikutip Imam al-Nawawi dari Ibn Abi Dawud, ada berbagai pola para ulama dalam mengkhatamkan Alquran. Berikut diantara pola-polanya,

  • Dua Bulan Sekali
  • Satu Bulan Sekali
  • Sepuluh Malam/Hari Sekali
  • Dua Hari Sekali
  • Sehari Sekali
  • Sehari Dua Kali/TIga Kali/Delapan Kali.

Demikian diantara pola-pola menghafal Alquran di kalangan para ulama. Tradisi ini, menurut al-Nawawi tidak terlepas dari tuntunan Nabi Saw. Dan diantara para sahabat, tabi’in, tabi’ al-tabi’in, dan ulama sesu Nabi Saw yang mengkhatamkan Alquran satu hari sekali adalah Usman bin Affan, Tamim ad-Dari, Sa’id bin Jubair, Mujahid, Imam al-Syafi’i, dan ulama lainnya.

Masih dalam catatan Imam al-Nawawi, sosok yang mampu mengkhatamkan Alquran sampaii tiga kali dalam sehari (riwayat lain bahkan mengatakan empat) adalah Sulaiman bin ‘Itr. Beliau adalah Qadhi (Hakim Negara) di Mesir pada masa Kekhalifan Mu’awiyah.

Sementara yang berhasil mengkhatamkan Alquran delapan kali sehari (empat di waktu siang dan empat di waktu malam) adalah Syaikh Abu ‘Utsman al-Maghribi. Guru dari seorang sufi besar Abu Abdurrahman as-Sulami. Nama yang terakhir ini terkenal dengan salah satu karyanya Thabaqaat as-Shufiyyah.

Bahkan, menurut Ibn Abi Dawud sendiri, ia memiliki riwayat kisah bahwa Mujahid, salah seorang tabi’in, mampu mengkhatamkan Alquran dari maghrib sampai isya’.

Sebenarnya, masih banyak lagi kisah-kisah yang menunjukkan kedekatan yang begitu intim antara para sahabat atau tabi’in terhadap Alquran. Sehingga, mereka mampu membacanya sampai akhir hanya dalam waktu sebentar.

Bagaimana dengan Kita ?

Masih dalam kitab yang sama, Imam al-Nawawi mengatakan bahwa persoalan banyak sedikitnya seseorang membaca Alquran bergantung kepada pribadi masing-masing. Tidak semuanya bisa memiliki kemampuan membaca Alquran dengan waktu yang singkat. Bahkan, Nabi Saw. sendiri pernah mengatakan yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud,

عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلّم: لَا يَفْقَهُ مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ فِي أَقَلَّ مِنْ ثَلَاثٍ 

“dari Abdullah bin ‘Amr bin al-Ash Ra., beliau berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “orang yang membaca Alquran kurang dari tiga hari, tidak memahami isi (Alquran) itu.”

Ada riwayat lain yang menunjukkan bahwa Nabi Saw. sebenarnya seringkali menngatakan bahwa membaca Alquran sebaik tidak terlalu cepat. Ada riwayat lain yang mengatakan bahwa paling tidak tujuh hari sekali untuk mengkhatamkannya.

Namun, bagi seseorang yang telah dianugerahi pemahaman yang dalam, sebaiknya membaca Alquran sampai ia memahami isinya. Bagi yang disibukkan dengan mengajar atau mengerjakan yang berhubungan fasilitas umum (khususnya bagi umat muslim) maka bacalah sampai tingkatan yang ia mampu. Jangan sampai pekerjaannya terganggu karena disibukkan dengan membaca Alquran. Wallahu A’lam.

Klik Muhamad Masrur Irsyadi untuk melihat tulisan-tulisannya yang lain.

BINCANG SYARIAH