Saat Berbuka, Jangan Budayakan Balas Dendam

Saat berbuka puasa, memang harus disegarakan membatalkan puasa. Namun, alangkah baiknya, konsumsi makanan tidak boleh seperti balas dendam karena sudah menahan lapar dan haus seharian.

Menurut Dr. dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, konsultan penyakit lambung dan pencernaan dari FKUI/RSCM, seperti yang dikutip dari siaran pers, budaya balas dendam dengan berpikir untuk menggandakan makan siang dan makan malam saat berbuka harus dihindari. Membiasakan diri untuk berhenti makan dua jam sebelum tidur agar pencernaan bisa bekerja optimal.

“Sebaiknya ketika berbuka, makan dengan porsi sedang. Misalnya dimulai dengan makanan ringan dalam porsi kecil, lalu menunggu hingga setelah sholat Magrib,” kata Ari seperti yang dikutip dari siaran pers, Jakarta, Rabu (31/05/2017).

Masih menurutnya, hal tersebut dilakukan sebelum melanjutkan dengan makanan utama setelah sholat Magrib dan sebelum sholat tarawih. Tetapi tetap dengan jumlah yang tidak berlebihan.

“Tidak boleh terlalu berlebihan. Setelah makan usahakan menunggu 2 jam hingga waktu tidur. Ini akan membuat pencernaan Anda lebih baik dan lancar. Sehingga gejala GERD (gastroesophageal reflux disease) tidak akan timbul,” tambahnya. (tka)

 

– See more at: http://ramadhan.inilah.com/read/detail/2382282/saat-berbuka-jangan-budayakan-balas-dendam#sthash.TuRM1NbF.dpuf

Ahli Gizi tak Sarankan Berbuka dengan Teh Manis

Ahli gizi tak menyarankan berbuka puasa dengan teh manis karena hanya mengandung sukrosa.

“Enggak cocok. Teh manis isinya (kandungannya) sukrosa saja. Salah berbuka puasa dengan tes manis, apalagi dengan gula berlebih,” ujar Rita Ramayulis DCN, MKes

Sementara saat berbuka puasa kita perlu segera menaikkan kadar gula darah hingga menjadi stabil. Sukrosa saja tak cukup, tubuh juga butuh glukosa dan fruktosa. Konsumsi kurma sangat disarankan karena kandungan glukosa, fruktosa dan sukrosanya. Di samping itu kurma juga kaya serat, kalium, potassium dan vitamin A.

“Konsumsi kurma basah, kalau enggak ada kurma kering. Satu kurma mengandung glukosa, fruktosa, sukrosa, serat, kalium, potassium dan vitamin A. Perpaduan sukrosa, glukosa dan fruktosa bisa menaikkan kadar gula sekaligus menstabilkannya,” kata Rita.

Perlu juga diingat, ujarnya, cairan elektrolit yang hilang selama berpuasa harus segera diganti saat berbuka. Selain kurma, buah-buahan termasuk air kelapa bagus bagi tubuh karena menyuplai cairan dan elektrolit.

“Buah pisang, semangka dan pepaya bisa menjadi pilihan karena juga mengandung serat, fruktosa, glukosa, kalium dan vitamin A,” katanya.

 

Mengapa Rasul Memilih Berbuka dengan Kurma dan Air?

Dari Anas bin Malikradhiyallahu ‘anhu berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat, jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan kurma, jika tidak ada kurma, beliau minum dengan satu tegukan air.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah).

Banyak manfaat yang terkandung dalam kurma. Salah satunya, membantu proses pencernaan makanan berlangsung lebih baik dan efisien. Sehingga mampu meringankan kerja sistem pencernaan seseorang.

Kurma mengandung kadar gula alami yang cukup tinggi (glukosa, sukrosa dan fruktosa) yang bermanfaat untuk mengembalikan energi tubuh yang terkuras.

Serat dalam kurma membantu melancarkan proses pembuangan melalui usus dan mencegah kolesterol jahat LDL terserap bersama zat-zat kimia penyebab kanker. Zat besi dalam kurma merupakan komponen utama dalam pembentukan hemoglobin dalam darah merah, menentukan keseimbangan oksigen di dalam darah.

Sementara, Vitamin B di dalam kurma dapat diserap retina dan mampu mengoptimalkan fungsi filter cahaya dan melindungi dari degenerasi makular. Vitamin A dan K melindungi mata dan menjaga kulit tetap sehat.

Dengan memberi sesuatu yang manis (kurma) pada perut yang kosong, maka tubuh akan lebih siap menerima dan mendapatkan manfaatnya, terutama tubuh yang sehat, akan bertambah kuat dengannya. Dan bahwasanya puasa itu menghasilkan keringnya tubuh, maka air akan membasahinya, hingga sempurnalah manfaat makanan.

Bila tidak ada kurma, Rasul pun memberikan alternatif pilihan bagi umatnya untuk berbuka puasa dengan seteguk air (air putih). Dalam ilmu kesehatan, air putih pun memiliki manfaat yang sangat besar bagi kondisi tubuh manusia. Manfaat pertama, air putih penangkal racun alami di dalam tubuh.

Air putih akan membantu membuang racun-racun yang ada dalam tubuh anda melalui urine yang anda keluarkan. Untuk itulaha, minum air putih 2-3 liter perhari sangat dianjurkan untuk tubuh anda.

Manfaat kedua, air putih mampu membantu melancarkan sistem pencernaan. Sama seperti halnya kurma, air putih juga ikut membantu proses pencernaan makanan yang kita makan berjalan dengan baik. Sehingga sangat dianjurkan minum air putih yang cukup bagi tubuh kita.

Semoga dengan menu berbuka puasa sehat yang dianjurkan Rasulullah Saw tersebut, dapat menjadi kebiasaan baik yang selalu diterapkan umat muslim di seluruh penjuru dunia ketika saat berbuka puasa. Selamat mencoba. 

Sumber: Diolah dari Berbagai Sumber