“Barangasiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkannya” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
Kesempitan atau kesulitan dalam hidup ini kadangkala datang walau anpa diundang. Bagi orang yang benar-benar beriman, kesempitan hidup dijadikan kesempatan untuk menempa diri atau belajar lebih kuat lagi dalam menghadapi segala kemungkinan perubahan. Sehingga di saat sempit, hati orang mukmin akan tetap menjaga ketaqwaannya. Apalagi ada jaminan Allah khususnya bagi hamba-hambaNya yang senantiasa bertaqwa.
Dikabarkan dalam Alquran bahwa orang bertaqwa dijamin akan diberikan jalan keluar dalam menghadapi kesempitan hidup. Sehingga kalau ditunda pemberian jalan keluar, masih ada juga harapan besar. Yaitu harapan memperoleh pahala yang mengalir dari usaha untuk tetap bersabar terhadap ketentuan Allah. Allah kadangkala menguji hambahambaNya, sehingga mendengar pengaduan-pengaduannya kepadaNya dalam setiap doa siang dan malam.
Namun bagi orang yang tak benar-benar mengimani firman Allah, akan merasa gundah-gulana dalam menghadapi kesulitan hidup dan bahkan berpeluang berpaling dari jalan yang diridhaiNya. Di saat berpaling dari jalan Allah, bukan jalan keluar sebenarnya yang diperoleh. Namun semakin menjauhkan diri dari Allah, yang menyebabkan hati semakin pudar dari cahaya Ilahi. Dalam keadaan hati demikian, kesulitan semakin bertambah-tambah di dunia ini, apalagi di akhirat kelak.
Oleh Jarjani Usman