Awas! Kiamat Semakin Dekat, Bertobatlah!

SUBHANALLAH, sahabatku inilah kiat-kiat tobat nasuha (sungguh-sungguh):

Pertama, “Annadm” penyesalan atas maksiat yang pernah dilakukan bahkan perih hati dan mudah menangis kalau ingat masa lalu.

Kedua, “Al I’tiqod” berjanji bersumpah untuk tidak pernah lagi mengulanginya (lihat QS. Ali Imron 135).

Ketiga, “Dawaamul Istigfaar” terus menerus minta ampunan Allah. Abu Bakar Ashshiddiq mohon kepada Rasulullah, “Ajarkanlah aku suatu doa yang bisa aku panjatkan saat munajat”, maka Beliau pun berkata, “Bacalah: Allahumma innii zholamtu nafsii zhulman katsiiran wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta faghfirlii maghfiratan min indika warhamnii innaka antal ghafuurur rahiim, “Ya Allah, sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali hanya Engkau, maka itu ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau maha pengampun lagi maha penyayang”, (HR. Muttafaqun Alaihi).

Keempat, “Al Iman Bimagfirotihi”, yakin sepenuh hati bahwa Allah maha pengampun dan maha menerima tobat, “Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang malampaui batas dalam perbuatan maksiyat, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya, sesungguhnya Dia-lah yang maha pengampun lagi maha penyayang.” (QS Az Zumar 53).

Kelima, “Adzdzunuubu Almatrukah” dosa yang Allah tidak ampuni sampai yang dizaliminya memaafkannya. Seperti orang dipukul, dihina, difitnah, dipergunjing, kecuali yang dibunuh, maka keluarganya punya hak hukum untuk memaafkan atau menuntutnya. Kalau tidak dilakukan maka tetap di akhirat akan dibalas, apalagi dosa membunuh walau selesai urusan dengan keluarga masih tetap bertanggungjawab di akhirat pada yang dibunuhnya saking besarnya dosa membunuh. Karena itu segeralah mohon maaf pada orang-orang yang pernah kita zalimi.

Keenam, “Iaadatul Maal” mengembalikan harta hasil kezaliman kepada yang dizalimi. Kalau tidak menjumpainya lagi maka berikan kepada ahli warisnya, kalau tidak ada juga maka sedekahkan sejumlah hasil kezaliman itu, diniatkan atas nama orang yang dizalimi itu, seperti hasil korupsi, menipu, sogokan dsb. Kalau tidak dilakukan, Rasulullah mengecamnya, “Sungguh semua hasil kezalimannya akan digantungkan dilehernya walau sekecil jarum”,

Ketujuh, salat sunah tobat adalah salat yang dianjurkan berdasarkan kesepakatan empat mazhab. “Tidaklah seorang hamba melakukan dosa lalu ia berwudhu, lalu berdiri untuk melakukan salat dua rakaat, lalu meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya,” (HR. Tirmidji, Abu Daud, Ibnu Majah). Kecuali yang berzina, dianjurkan sebelum sholat tobatnya mandi dulu.

Terakhir, kedelapan, semuanya dilakukan dengan niat benar-benar ingin keridaan Allah Swt.

Subhanallah, sahabatku tercinta setiap menulis tentang tobat hati abang sesak karena amat sangat mohon kepada Allah agar abang dan kalian sungguh-sungguh bertobat, tidak main-main lagi dengan kehidupan sesaat ini. Kabulkan doa kami ya Allah. Aamiin.

 

[Ustaz Arifin Ilham]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2372191/awas-kiamat-semakin-dekat-bertobatlah#sthash.liiNdaQK.dpuf