Dalam Buku Fikih Akhlak karya Syekh Musthafa al Adawy menjelaskan tentang cara menghibur keluarga yang tengah berduka.
Keluarga yang berduka hendaknya dihibur dengan kata-kata yang meringankan kesedihannya. Tiga cara untuk menghibur mereka diantaranya:
Pertama, mengingatkannya akan Allah, sebagaimana difirmankan dalam surat Ali Imran ayat 185,
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.
“Setiap jiwa pasti akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185)
Kedua, mengingatkannya akan takwa dan sabar atas musibah
Menghibur orang yang sedang berduka karena kematian bisa juga dengan mengingatkannya akan takwa dan sabar atas musibah yang menimpanya.
Rasulullah SAW berkata kepada seorang wanita yang sedang menangis karena ditinggal mati, bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah.
Dalam firman Allah surat Albaqarah ayat 155-156 dijelaskan,
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ.الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
Ketiga, mengingatkan bahwa kematian adalah musibah kehilangan yang atas ijin Allah dapat ganti yang lebih baik.
Muslim meriwayatkan dari Ummu Salmah r.a., “Aku mendengar Rasulullah bersabda, “Setiap muslim yang tertimpa musibah, kemudian berkata akan apa yung diperintahkan oleh Allah, yaitu “Sesungguhnya kami milik Allah dan sesung guhnya kami akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah aku pahala atas musibahku ini dan gantikanlah dengan yang lebih baik,’ Maka Allah pasti menggantikan dengan yang lebih baik untuknya.”
Ketika Abu Salmah meninggal dunia, Ummu Salmah mengatakan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah, kemudian dia mendapatkan pengganti yang lebih baik daripada Abu Salmah, yaitu Rasulullah SAW.