Cara Meningkatkan Kualitas Iman Menurut Sahal Al-Tustari

Iman adalah keyakinan yang kuat dan teguh kepada Allah SWT dan ajaran-ajarannya. Iman adalah pondasi utama dalam kehidupan seorang muslim. Dengan iman yang kuat, seseorang akan memiliki pedoman hidup yang jelas dan mampu menjalani kehidupan dengan baik dan benar. Nah berikut ini cara meningkatkan kualitas iman menurut Sahal al-Tustari. 

Seorang ulama sufi ternama di masanya yaitu, Syekh Sahal bin Abdullah Al-Tustari memberi arahan kepada kita untuk memperkuat kualitas keimanan kita.

Arahan Syekh Sahal bin Abdullah Al-Tustari tersebut, dikutip oleh Syekh Ibnu Khamis dalam karyanya Manaqib Al-Abrar Wa Muhasini Al-Ahyar Fi Tabaqat As-Sufiyyah, Juz 1, halaman 229. Adapun kutipannya sebagai berikut:

لا يبلغ العبد حقيقة الإيمان حتى يكون فيه أربع خصال: أداء الفرائض بالسُّنَّة، وأكل الحلال بالورع، واجتناب النهي في الظاهر والباطن، والصبر على ذلك إلى الموت

Artinya: “Seorang hamba tidak akan mencapai hakikat iman hingga dia mengamalkan empat perkara, yaitu, melaksanakan kewajiban sesuai dengan tuntunan sunnah Rasul, memakan makanan yang halal disertai sikap wara’, menjauhi larangan syariat baik secara zahir maupun batin, sabar melaksanakan hal-hal tersebut hingga meninggal dunia”. 

Untuk meraih kualitas iman yang sempurna kita harus mengikuti arahan Syekh Sahal bin Abdullah Al-Tustari di atas. Apabila kita sudah mengikuti arahannya, Insya Allah kualitas iman kita semakin kuat dan sempurna. Adapun rinciannya sebagai berikut: 

Pertama, melaksanakan kewajiban sesuai dengan tuntunan sunnah Rasul. Umat Islam yang sudah mukallaf dibebani kewajiban oleh Allah SWT, seperti kewajiban shalat, zakat, puasa, dan haji. Untuk melaksanakan kewajiban tersebut, kita harus menyesuaikan dengan tuntunan atau Sunnah Nabi Muhammad SAW. Karena mengerjakan ibadah tanpa arahan atau petunjuk dari Nabi Muhammad SAW ibadah tersebut akan tertolak.

Kedua, memakan makanan yang halal disertai sikap wara’. Memakan makanan yang halal dapat meningkatkan kualitas keimanan, karena makanan yang halal akan berdampak positif terhadap jernihnya pemikiran. Orang yang terbiasa memakan makanan yang haram akan berdampak negatif terhadap pemikirannya. Oleh karena itu, kita harus berusaha memakan makanan yang halal, dan berusaha bersikap wara’ atau menghindari yang diharamkan.

Ketiga, menjauhi larangan syariat baik secara zahir maupun batin. Keimanan seseorang akan bertambah kuat apabila ia menjauhi larangan Allah, baik secara zahir, seperti, membunuh, berzina, mencuri, dan lain sebagainya. Dan secara batin, seperti, iri dengki, sombong, tamak dan sebagainya.

Keempat, sabar melaksanakan hal-hal tersebut hingga meninggal dunia. Kesabaran melaksanakan kewajiban, menjauhi larangan, dan memakan makanan yang halal disertai sikap wara’ harus terus direalisasikan hingga ajal menjemput.

Apabila tidak sabar atas hal tersebut, maka kualitas keimanan akan bertambah melemah. Kelemahan iman disebabkan karena mengikuti hawa nafsu dan godaan atau bujuk rayu setan.

Demikian penjelasan terkait cara meningkatkan kualitas iman menurut Sahal Al-Tustari. Wallahu A’lam Bissawab.

BINCANG SYARIAH