Cemburu itu Pintu Perceraian, Berhiaslah

ADA ulama terkenal di bidang gramatika bahasa Arab, namanya Abu al-Aswad al-Du’ali. Setiap pengkaji ilmu nahwu biasanya kenal dengan nama ini, bahkan kenal dengan personalitinya. Orangnya sopan, penuh hikmah kalau bicara, tak mau menyela-nyela omongan orang lain dan pintar menempatkan diri dalam setiap momen yang dihadiri.

Pintar menempatkan diri memang menjadi salah satu kunci dasar menjadi orang yang terhormat dan dihargai. Kata para kakek jaman dulu: “Bersekolahlah pada kehidupan kalau Anda ingin mulia. Mulailah dari TK (tahu kondisi), SD (sadar diri), SMP (sadar menganai posisi) dan SMA (sadar mengenai akibat)”. Nasehat ini sederhana sekali, tapi tokcer sekali untuk menjadi tips penjagaan martabat diri.

Ada nasehat baik dari Syekh Abu al-Aswad kepada puterinya yang ingin saya share saat ini. Lain waktu akan saya share nasehat beliau kepada kaum putera. Kepada puterinya beliau berkata: Janganlah engkau cemburu. Cemburu itu pintu perceraian. Berhiaslah, dan ketahuilah bahwa paling baiknya adalah celak mata. Berharum-harumlah, dan ketahuilah bahwa sebaik-baiknya parfum adalah air wudlu’ yang sempurna.

Apa makna beliau tentang celak mata? Mungkin saja adalah celak yang biasa dipakai itu. Bisa jadi juga yang dimaksud adalah pandangan penuh cinta yang membahagiakan suami. Apa yang dimaksud dengan wudlu’ sebagai parfum? Biasakan taat kepada Allah SWT. Niatkan semua ketaatan kepada suami sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan Rasulullah. Salam, AIM. [*]

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2317371/cemburu-itu-pintu-perceraian-berhiaslah#sthash.CfZC293j.dpuf