Hasad adalah salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya, karena hasad lah Iblis diusir dari surga dan mendapat laknat hingga hari kiamat. Iblis sombong dan hasad kepada Nabi Adam alahissalam Allah berfirman,
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ ۖ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ ﴿٧٥﴾ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ ۖ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
“Hai iblis! Apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi? Iblis berkata, “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”. [Shaad:75-76]
Demikianlah hasad iblis kepada nabi adam karena merasa lebih baik serta tidak ingin ada orang lain yang mendapatkan kebaikan. Inilah definisi hasad yang jelaskan oleh Ibnu Taimiyyah rahimahullah, beliau berkata:
أن الحسد هو البغض والكراهة لما يراه من حسن حال المحسود
“Hasad adalah benci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat.” [Amraadul Qulub wa Syifaa’uha hal 14,]
Penyakit hasad ini ada pada semua orang, baik itu orang yang baik maupun orang yang memang berhati buruk. Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan,
أن ” الحسد ” مرض من أمراض النفس وهو مرض غالب فلا يخلص منه إلا قليل من الناس ولهذا يقال: ما خلا جسد من حسد لكن اللئيم يبديه والكريم يخفيه.
“Sesungguhnya hasad adalah di antara penyakit hati. Inilah penyakit kebanyakan manusia. Tidak ada yang bisa lepas darinya kecuali sedikit sekali. Oleh karena itu ada yang mengatakan, Namun orang yang berpenyakit (hati) akan menampakkannya. Sedangkan orang yang mulia akan menyembunyikannya.” [Majmu’ Al Fatawa 10/124-125]
Oleh karena itu sangat penting kita berdoa kepada Allah agar benar-benar dijauhi dari penyakit hasad terlebih apabila kita melihat orang lain mendapatkan nikmat.
وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Janganlah Engkau membiarkan tumbuh kedengkian/hasad dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.’” [Al-Hasyr:10]
Doa lainnya sebagaiman yang dijelaskan oleh syaikh Muhammad bin Shalih AL-‘Utsaimin, beliau berkata,
وأنت يا أخي إذا رأيت الله قد أنعم على عبده نعمة فاسع أن تكون مثله، لا تكره ما أنعم الله عليه، قل اللهم زده من فضلك وأعطني أفضل منه، (( واسألوا الله من فضله ))
Wahai saudaraku, Apabila engkau melihat Allah memberikan seorang hamba suatu kenikmatan, berusahalah agar engkau seperti dia. Janganlah engkau benci dengan apa yang telah Allah karuniakan kepada saudaramu. Berdoalah kepada Allah;
“Allahumma zid hu min fadhlika wa a’thinii afdhala minhu”
Artinya: Ya Allah, tambahkanlah karunia-Mu kepada saudaraku dan berilah aku karunia yang lebih utama darinya.
Allah befirman: “Mohonlah kepada Allah bagian dari karunia-Nya!” (Qs. An-Nisa: 32) [Silsilah al-Liqa` asy-Syahri, rekaman nomor 19B]
Semoga kita dijauhkan dari hasad karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita agar jangan saling hasad dan selalu bersaudara dalam Islam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا تحاسدوا ولا تَناجَشُوا ولا تباغضوا ولا تدابروا ولا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ,وكونوا عباد الله إخواناً. اَلْمُسْلِمُ أَخُو المسلمِ: لا يَظْلِمُهُ ولا يَخْذُلُهُ ولا يَكْذِبُهُ ولا يَحْقِرُهُ
“Jangan kalian saling hasad, jangan saling melakukan najasy, jangan kalian saling membenci, jangan kalian saling membelakangi, jangan sebagian kalian membeli barang yang telah dibeli orang lain, dan jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim bagi lainnya, karenanya jangan dia menzhaliminya, jangan menghinanya, jangan berdusta kepadanya, dan jangan merendahkannya. [HR. Muslim]
Demikian semoga bermanfaat
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslim.or.id