Berikut ini adalah doa Nabi Adam. Sejatinya, doa merupakan salah satu cara bagi umat manusia untuk berkomunikasi dengan Tuhannya. Dalam agama Islam, doa memiliki peran penting dalam memohon ampunan, pertolongan, dan berbagai kebutuhan lainnya kepada Allah SWT. Salah satu doa yang dianggap istimewa adalah doa Nabi Adam agar dosa diampuni.
Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT. Beliau dan istrinya, Hawa, ditempatkan di surga namun kemudian diusir karena kesalahan yang dilakukan. Meskipun begitu, Nabi Adam tetap merupakan sosok yang dihormati dalam Islam sebagai salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT.
Doa Nabi Adam agar dosa diampuni sangatlah penting bagi umat Islam yang ingin memperoleh ampunan dari Allah SWT atas kesalahan dan dosa-dosa yang telah dilakukan. Doa tersebut mengandung rasa penyesalan, kesadaran akan kekhilafan, serta harapan akan ampunan dan rahmat Allah SWT.
Doa Nabi Adam
Nah berikut ini doa Nabi Adam sebagaimana dijelaskan oleh Habib Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam kitab Madza fi Sya’ban halaman 108;
اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِّيَّ وَعَلَانِيَتِي فَاقْبَلْ مَعْذِرَتِي وَتَعْلَمُ حَاجَتِي فَأَعْطِنِي سُؤْلِي وَتَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي ذَنْبِي اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ إِيمَانًا يُبَاشِرُ قَلْبِي وَيَقِينًا صَادِقًا حَتَّى أَعْلَمَ أَنَّهُ لَا يُصِيبُنِي إِلَّا مَا كَتَبْتَ لِي وَرَضِّنِي بِقَضَائِكَ فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ يَا آدَمُ إِنَّكَ دَعَوْتَنِي بِدُعَاءٍ فَاسْتَجَبْتُ لَكَ فِيهِ وَلَنْ يَدْعُونِي بِهِ أَحَدٌ مِنْ ذُرِّيَّتِكَ مِنْ بَعْدِكَ إِلَّا اسْتَجَبْتُ لَهُ وَغَفَرْتُ لَهُ ذَنْبَهُ وَفَرَّجْتُ هَمَّهُ وَغَمَّهُ وَاتَّجَرْتُ لَهُ مِنْ وَرَاءِ كُلِّ تَاجِرٍ وَأَتَيْتُهُ الدُّنْيَا رَاغِمَةً وَإِنْ كَانَ لَا يُرِيدُهَا
Allahumma innaka ta’lamu sirriyya wa ‘alaniyati faqbal ma’dhirati wa ta’lamu hajati fa’aṭini su’li wa ta’lamu ma fi nafsi faġfir li dhambi Allahumma inni as’aluka imanan yubāshiru qalbi wa yaqīnan ṣādiqan ḥattā a’lamahū annahu lā yuṣībunī illā mā katabta lī wa raḍḍinī bi-qaḍā’ika fa-awḥā Allāhu ilayhi yā Ādāmu innaka da’awtanī bidu’ā’in fa-istajabtu laka fīhi wa lan yad’ūnī bihi aḥadun min dhurriyyatika min ba’dika illā istajabtu lahu wa ghaḏarṭu lahu ḏanbahu wa farraṭu hamahu wa ġammahu wa at-tajarṭu lahu min warā’i kulli tājirin wa ataytuhu ad-dunyā rāg̲imatan wa in kāna lā yurīduhā.
Artinya; Ya Allah, Engkau mengetahui rahasia dan terang-terangan diriku. Maka terimalah permintaan maafku. Engkau mengetahui kebutuhanku. Maka berikanlah aku apa yang aku minta. Engkau mengetahui apa yang ada di dalam diriku. Maka ampunilah dosaku. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu iman yang meresap ke dalam hatiku dan keyakinan yang benar, sehingga aku mengetahui bahwa tidak ada yang menimppaku kecuali apa yang telah Engkau tuliskan untukku. Dan ridhakan aku dengan ketetapan-Mu.
Maka Allah mewahyukan kepadanya, “Wahai Adam, sesungguhnya kamu telah berdoa kepada-Ku dengan doa, dan Aku telah mengabulkannya untukmu. Dan tidak ada seorang pun dari keturunanmu setelahmu yang berdoa dengan doa ini kecuali Aku akan mengabulkannya, mengampuni dosanya, melapangkan kesedihan dan kesusahannya, dan Aku akan menjadikannya pedagang yang lebih unggul dari semua pedagang, dan Aku akan memberikannya dunia dengan penuh kerelaan meskipun dia tidak menginginkannya.
Dengan demikian, doa Nabi Adam agar dosa diampuni adalah salah satu bentuk ibadah yang penting dalam agama Islam. Dengan memanjatkannya dengan tulus dan ikhlas, umat Islam diharapkan dapat memperoleh ampunan serta mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.