Kita semua mengetahui bahwa umat Nabi Muhammad SAW, rata-rata usianya tidak lebih panjang dari usia umat nabi-nabi lain. Setidaknya, kalau mengikuti usia Nabi Muhammad yang 63 tahun, usia umatnya rata-ratanya tidak jauh dari 63 tahun.
Dengan rata-rata usia yang pendek itu, kalau harus dibandingkan dengan banyaknya ibadah kepada Allah SWT, tentu saja umat lain lebih banyak pahalanya. Namun, keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad menjadi niai lebih yang amat sayang bila dilewatkan.
Salah satu keistimewaan itu ada di dalam Puasa Ramadhan, dimana Alah SWT menjanjikan malam Laiatul Qodar yang nilainya seperti malam 1000 bulan. Nah, bila kita bisa memanfaatkan Ramadhan, maka meskipun usia kita tidak lebih panjang dari usia umat Nabi Musa atau lainnya, tentu saja pahala yang kita peroleh tidak kalah dari mereka yang usia ibadahnya lebih lama.
Itulah bentuk kasih sayang Allah kepada umat akhir zaman ini, sampai-sampai Allah SWT berfirman dalam hadits Qudsi,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ
Artinya, “Seluruh amalan anak Adam untuk mereka sendiri, kecuali puasa. Sungguh, ibadah puasa itu untuk-Ku. Akulah yang langsung akan memberikan imbalannya. Puasa adalah perisai.” (Shahïh al-Bukhâri: 1904).
Oleh karena itu, sempurnakanlah puasa kita agar kita benar-benar mencapai kemenangan, hilang segala dosa seperti bayi yang baru dilahirkan ibunya. Amien.
Sukarja dari berbagai sumber