Kontroversi Adegan Penghancuran Ka’bah dalam Game Fortnite

Game Fortnite telah menjadi hit di seluruh dunia sejak diluncurkan pada 2017 silam. Game ini terkenal karena beberapa keunggulan. Fortnite adalah salah satu game yang paling banyak dimainkan di seluruh dunia.

Saat ini, game Fortnite mengalami kontroversi di Mesir. Kontroversi tersebut muncul karena ada adegan menghancurkan Ka’bah di dalam permainan di mana hal tersebut menjadi masalah yang serius.

Tak hanya Fortnite, ada banyak kontroversi terkait game online. Hanya saja, Fortnite tercatat memiliki rekam jejak kontroversi yang banyak dan tidak main-main. Kontroversi tersebut tidak hanya meninggalkan kesan buruk, tapi juga kesan baik.

Apa Itu Fortnite?

Fortnite adalah sebuah permainan video tahun 2017 yang dikembangkan oleh Farga Corporation yang dirilis sebagai paket perangkat lunak terpisah yang menyajikan berbagai mode permainan.

Fortnite: Save the World adalah permainan yang melibatkan empat pemain yang bekerja sama untuk melawan zombie dan mempertahankan objek dengan perbentengan yang bisa dibangun oleh pemain.

Fortnite Battle Royale adalah permainan battle royale yang melibatkan 100 pemain yang bertarung di ruangan yang semakin kecil dan setiap pemain akan berusaha untuk menjadi orang terakhir yang selamat.

Modus permainan ini dirilis pada tahun 2017. Battle Royale tersedia di serambi Microsoft Windows, macOS, PlayStation 4, Xbox One, Nintendo Switch dan perangkat iOS dan Android.

Fortnite Creative adalah permainan kotak pasir tempat para pemain diberikan kebebasan penuh untuk menciptakan dunia dan arena pertempuran. Modus permainan ini dirilis pada tanggal 6 Desember 2018.

Game Fortnite adalah game massive multiplayer online (MMO) yang dirilis oleh Epic Games. Game ini telah menghubungkan jutaan pemain dan disediakan secara gratis untuk dimainkan.

Game ini bisa dimainkan oleh pengguna di Microsoft Windows, macOS, Xbox One, PlayStation 4, perangkat portabel Apple, Nintendo Switch dan perangkat iOS dan Android.

Sementara untuk versi berbayar populer, ada satu game lain yang disebut Fortnite: Save the World yang dikhususkan untuk sejumlah platform saja. Game ini sama populernya dengan PUBG dan Mobile Legend.

Fortnite Battle Royale dikenal sebagai game online multipemain yang sangat besar. Dalam sebuah sekali permainan, game ini bisa melibatkan 100 pemain satu sama lain di dunia maya.

Game ini terinspirasi dari konsep yang dipopulerkan oleh novel Jepang Battle Royale. Novel tersebut mengisahkan bagaimana orang terakhir yang berdiri dianggap sebagai pemenang.

Permainan berlangsung dengan cara para pemain yang bermain secara daring dijatuhkan ke area acak di dunia maya. Di area tersebut, mereka bebas mengais-ngais senjata untuk membela diri.

Selanjutnya, Pemain harus terus bergerak agar tetap bertahan di dalam game. Sama seperti di novel, zona bahaya akan muncul di seluruh dunia maya saat pertempuran berlangsung sepanjang permainan.

Tidak seperti kebanyakan video game di konsol dan PC, Fortnite Battle Royale adalah game online yang gratis untuk diunduh dan dimainkan. Hal tersebut berarti bahwa pemain bisa mengakses semua mode multiplayer dan senjata tanpa harus mengeluarkan uang.

Meski begitu, pemain tetap bisa membeli Game Battle Pass premium. Keuntungan dari versi premium adalah pakaian dan item eksklusif. Untuk membeli paket, pemain harus membeli V-Bucks yang merupakan mata uang virtual permainan dan membayar dengan uang mereka sendiri.

Sayangnya, paket premium tersebut hanya bertahan satu musim atau sekitar tiga bulan saja. Segera setelah satu musim berlalu, pemain harus kembali membeli tiket tempur lain untuk mengakses konten yang lebih eksklusif.

Ketentuan dalam game Fortnite adalah jika ada pemain yang menghabiskan uang untuk paket premium, maka ia tidak memiliki keuntungan dalam pertemuan di permainan.

Pemain yang membeli paket premium hanya mendapat keuntungan mencakup barang-barang kosmetik, seperti pakaian baru dan desain senjata. Kesemuanya tidak akan membantu di medan perang.

Salah satu faktor utama yang membuat game Fortnite Battle Royale sangat sukses adalah permainan yang disediakan secara gratis. Hal tersebut membuat pemain tidak perlu mengeluarkan uang untuk bertempur melawan teman-teman mereka.

Daya tarik lainnya adalah game ini memiliki sistem cross platform, yang berarti bahwa pemain Xbox dan PlayStation bisa bersaing satu sama lain dalam satu waktu pertempuram dalam permainan.

Kontroversi Fortnite dan Epic Games

Dalam empat tahun, permainan dalam game Fortnite telah menjadi fenomena nyata dan tidak lepas dari kontroversi yang meliputinya. Meskipun menuai kontroversi, game ini memiliki lebih dari 200 juta pemain yang terdaftar pada akhir 2018.

Pertama, kasus Epic Games dan anak 14 tahun.

Pada Oktober 2017 Epic Games meluncurkan tindakan hukum terhadap pemain yang melakukan cheat di Fortnite dengan program ilegal. Satu kasus khusus yang mencuat adalah seorang anak lelaki berusia 14 tahun yang dituntut oleh perusahaan.

Khawatir dengan situasi tersebut, sang ibu dari anak tersebut pun mengirim surat dengan berbagai argumen menentang Epic Games. Sayangnya, usaha untuk membatalkan tindakan hukum tersebut tidak memiliki efek.

Hal tersebut dikarenakan Epic Games melakukan bantahan terhadap poin yang diajukan oleh sang ibu tersebut. Pihak Epic Games menyebut bahwa poin tersebut tidak relevan dalam dokumen tindakan sipil.

Tuntutan Epic Games terhadap anak di bawah umur terus menyebabkan protes di internet. Sampai saat ini, baik yang mendukung dan menentang sikap Epic Games tetap membicarakannya di media sosial.

Kedua, Fortnite pernah digugat oleh selebriti.

Donald Faison, seorang selebriti yang dikenal karena perannya sebagai Christopher Turk dalam seri Scrubs menulis di Twitter untuk mengekspresikan ketidakpuasan terhadap Fortinite.

Ia menuliskan bahwa emote Dance Moves, salah satu koreografi animasi paling terkenal dalam Fortnite. mirip dengan apa yang dilakukan aktor dalam salah satu episode serial televisi.

Rapper BlocBoy JB juga menggugat perusahaan tersebut karena dugaan penjiplakan tariannya di video musik Shoot dalam permainan Fortnite dan juga emote is Hype.

Ketiga, Fortnite melawan pedofilia.

Pada Februari 2019, Epic Games memutuskan untuk berhenti menautkan iklan Fortnite ke YouTube setelah mengetahui bahwa iklan yang ditampilkan dalam video adalah yang beredar di antara para pedofil di platform tersebut.

Video yang dipermasalahkan sebenarnya tidak mengandung konten porno dengan anak-anak. Namun, video tersebut memuat tentang komentar dengan konten seksual.

Seorang perwakilan dari Epic Games mengatakan bahwa selain penghapusan iklan, mereka menghubungi Google dan YouTube untuk memahami upaya apa yang diterapkan perusahaan-perusahaan ini untuk memerangi pedofilia di platform.

Keempat, Fortnite ditolak oleh Pangeran Harry dan Logan Paul.

Sama Pangeran Harry, Logan Paul setuju bahwa game Fortnite berbahaya. Kontroversi yang melibatkan Fortnite pada 2019 adalah saat Pangeran Harry menarik perhatian publik dengan menyatakan bahwa game genre Battle Royale membuat ketagihan.

Selain itum Pangeran Harry juga menekankan bahwa game Fortnite merupakan salah satu game paling populer di dunia yang memengaruhi pikiran para pemuda menjadi buruk.

Terkait pernyataan Pangeran Harry, YouTuber Paul Logan memberikan komentar bahwa ia setuju dengan Pangeran Harry. Logan bahkan mengibaratkan ketagihan bermain game Fortnite sama dengan kecanduan narkoba dan alkohol.

Larangan di Mesir

Fortnite kembali menuai kontroversi. Pusat Fatwa Elektronik Internasional Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, menerbitkan peringatan agar umat Muslim tidak memainkan gim tembak menembak daring berjudul Fortnite.

Peringatan tersebut tidak muncul begitu saja. Peringatan tersebut muncul karena permainan dalam Fortnite menampilkan adegan yang meminta pemainnya untuk menghancurkan Kakbah.

Melansir CNN, lembaga tersebut menyatakan bahwa di dalam sebuah tahapan game Fortnite dirancang untuk memerintahkan para pemainnya menghancurkan Ka’bah agar bisa mendapatkan senjata dan melanjutkan ke tahapan permainan selanjutnya.

Seperti yang kita ketahui, Ka’bah yang terletak di Masjidil Haram, Mekah, adalah simbol yang disucikan oleh umat Muslim seluruh dunia. Adegan tersebut tidak sepatutnya ada dalam sebuah game.

Lembaga tersebut menyatakan: “Hal ini akan mempengaruhi keimanan para muda-mudi dan meremehkan keberadaan dan makna Kakbah. Kami melarang seluruh gim elektronik yang mengandung kekerasan atau tema-tema yang mencoba memutarbalikkan keyakinan beragama atau menodai agama.”

Badan tersebut juga memperingatkan agar para pemuda tidak terlalu gandrung terhadap game online. Kecanduan game online membuat para pemuda melupakan kewajiban ibadah serta kegiatan sehari-hari.

Lembaga tersebut menyatakan bahwa sebelumnya sudah memperingatkan tentang permainan yang digandrungi muda-mudi tersebut bahwa game onlinemembuat mereka tidak lagi berminat belajar mencari ilmu pengetahuan ataupun bekerja.

Para pemuda justru terjebak dalam dunia maya yang mengajarkan mereka untuk saling membenci dan menjauhkan mereka dari dunia nyata. Terlebih, ada banyak adegan tidak baik yang sengaja dibuat.

Catatan Untuk Gamers

Game online sebetulnya bukan hal yang buruk jika digunakan dengan bijak. Segala sesuatu kini sudah tersedia secara daring, termasuk pemainan dan kita sah-sah saja menggunakannya.

Akan tetapi, alangkah lebih baik apabila kita memfilter kembali permainan mana yang akan dimainkan dan apa-apa saja hal buruk yang ada dalam permainan tersebut sehingga tidak terpengaruh.

Kontrol diri juga harus diteguhkan agar saat bermain Fotrnite ataupun permainan daring populer lainnya, kita tidak kehilangan akal sehingga meninggalkan kewajiban sebagai orang beragama.

Caranya, kita bisa membagi waktu dengan membuat jadwal. Sebagai misal, jadwal bermain game online dibatasi selama dua jam, sejak jam tiga sore sampai lima sore. Permainan daring bisa dilakukan di waktu senggang, bukan setiap waktu.

Segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik. Menghabiskan waktu untuk bermain game online selama berjam-jam justru akan membuat tubuh tidak sehat sebab tangan dan otak digunakan di luar batas.

Semoga, larangan di Mesir menggugah para orang tua agar memberikan pengawasan yang intensif terhadap anak-anak yang gandung bermain game online. Sebab, jika bukan orang tua, siapa lagi yang akan menjaganya?

Hal ini juga berlaku bagi orang dewasa yang bermain game online. Ketimbang bermain game online selama berjam-jam, akan lebih baik apabila waktu yang ada digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.

Kecuali, misalnya, bermain game online sudah menjadi profesi atau pekerjaan sehari-hari yang menghasilkan uang dan penghasilan rutin. Hal tersebut sangat bisa dilakukan dengan batasan waktu kerja selama delapan jam disertai istirahat, tidak lebih.

Sudah ada banyak kasus kelainan mental yang disebabkan karena kecanduan main game online. Sebagai orang yang mengetahui hal tersebut, alangkah lebih baik apabila kita mampu mengontrol diri agar tidak kecanduan.[]

BINCANG SYRAIAH