Gerakan Nusantara Mengaji (GNM) menjadi media perekat tidak hanya antarumat seagama Islam, tetapi juga antarumat beragama berbeda keyakinan.
Inisiator GNM, A muhaimin Iskandar, mengatakan GNM merekatkan umat beragama di Indonesia. Mereka yang bukan beragama Islam dengan sukarela dan besar hati mensukseskan Nusantara Mengaji. “Betapa indahnya Nusantara ini,” katanya di Jakarta, Senin (9/5).
Sebelumnya, selama sehari semalam, sejak Sabtu (7/8) malam dan ditutup kemarin, Ahad (8/5) pukul 16.00 WIB, sebanyak 2.089.610 (dua juta delapan puluh sembilan ribu enam ratus sepuluh) mengkhatamkan Alquran sebanyak 313.339 di 67.813 lokasi yang tersebar di 401 Kabupaten/Kota dari 34 provinsi se-Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Cak Imin begitu akrab disapa, meminta para peserta khataman mendoakan para pemimpin bangsa agar dimudahkan dalam segala urusan dan diberi kesehatan untuk memimpin bangsa ini.
“Saya minta keikhlasan peserta khataman untuk mendoakan para pemimpin bangsa Indonesia yang tengah berupaya membawa bangsa ini menuju kemakmuran dan kesejahteraan,” katanya saat penutupan GNM di Pondok Pesanteren Al Kenaniyah Jakarta, Ahad (8/5).
Menurut Cak Imin, doa dari para pengkhatam Alquran akan memudahkan para pemimpin bangsa dalam menjalakan tugasnya. “Tentu kita ingin melihat dan merasakan bangsa ini maju dan disegani dalam pergaulan internasional maupun regional,” tuturnya.
Secara terpisah, Panita Kordinator Zona Papua, Risharyudi, triwibowo, justru GNM menjadi simbol perekat antarumat beragama.
Kegiatan ini diramaikan oleh keikutsertaan para pendeta. Cakupan GNM pun luas hingga mengangkat tagline “Nusantara Berdoa. Mereka membaca Alkitab Perjanjian Lama (Kitab Genesis) 50 Pasal. “Esensinya ialah ini gerakan moral agama,” katanya.