Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M Zainul Majdi memimpin shalat gerhana di Masjid Raya At Taqwa Kota Mataram, Rabu (9/3). Selain gubernur, shalat gerhana (matahari) tersebut juga dihadiri forum komunikasi pimpinan daerah dan ribuan warga yang datang dari sejumlah wilayah di kota Mataram.
Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi mengatakan daerah itu tidak dilintasi gerhana matahari. Meski demikian,sebagai manusia, ia mengingatkan fenomena alam yang terjadi di bumi itu, tidak terlepas dari pengaturan dan takdir Allah SWT.
“Kalau diletakkan dalam membangun daerah, fenomena seperti ini dapat mengokohkan persaudaraan. Karena, iktiar manusia itu harus ditopang dengan keyakinan, iman dan keberserahan diri kepada Allah,” katanya.
Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menyatakan sebagai manusia dan masyarakat NTB, baik secara personal maupun kolektif, harus memiliki rasa tanggung jawab, keinginan baik dan dapat menghasilkan sesuatu yang baik bagi daerah. Tentunya melalui keberserahan diri kepada yang maha pencipta.
Di samping itu, ujar gubernur, fenomena gerhana matahari ini juga menjadi pengingat bahwa terjaganya keamanan, terhindarnya NTB dari musibah, tidak lain juga berkat rahmat Allah SWT. “Alhamdulillahdaerah kita meski relatif sangat rawan, namun sampai sekarang musibah jarang terjadi di daerah ini. Kalaupun ada skalanya relatif kecil dan itu semua berkat perlindungan Allah SWT,” ujarnya.
Sebab, kata gubernur, segala musibah seperti tsunami, gunung meletus, banjir dan segala macam bisa terlindungi bukan karena manusia, melainkan sang maha pencipta. Oleh karena itu, gubernur mengajak masyarakat jika ingin melihat daerah baik maka perbanyak doa kepada Allah.
“Kalau kita semua melaksanakan tuntunan dengan baik pasti semuanya akan baik. Tetapi kalau hanya sekelompok kecil yang melaksanakan shalat dan banyak yang tidak melaksanakan atau sebagian besar tidak peduli, tentu efeknya akan besar bagi daerah. Kalau daerah ingin semuanya baik, maka semua kita juga harus bergerak ke arah kebaikan,” katanya.