Lima Cara Mengobati Hati yang Mati

Imam Nawawi mengatakan dalam Syarh Shahih Muslim, bahwa walaupun hati itu kecil jika dibandingkan dengan anggota badan yang lain, tapi hati merupakan raja dan anggota badan lainnya adalah tentaranya. Karenanya jika hati telah mati atau rusak maka rusak pula seluruh jasad. Dijelaskan dalam sebuah hadis

 عن النعمان بن بشير ـ رضي الله عنهما ـ أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ألا وإن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله، وإذا فسدت فسد الجسد كله، ألا وهي القلب.

Dari Nu’man bin Basyir, sesungguhnya Nabi Muhammad saw. bersabda, “Ingatlah di dalam dada itu ada segumpal daging, jika ia baik maka baik pula seluruh jasad. Dan jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad.” (HR. Bukhari & Muslim)

Abu Laist Samarqandi dalam Tanbihul Ghafilin mengatakan jika hati rusak maka terdapat lima perkara yang bisa mengobatinya, di antaranya

Pertama, bergaul dengan orang-orang shaleh. Bukan berarti Islam menganjukan untuk membeda-bedakan dalam bergaul, akan tetapi karena orang shaleh akan menunjukkan temannya kepada jalan yang diridhai Allah. Sebagaimana dalam firmanNya

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan di senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” (QS: Al-Kahfi:  28)

Kedua, membaca Alquran dan mentadaburi maknanya. Seseorang yang mau menghayati makna yang tersirat dalam Alquran maka Allah akan membukakan dan melunakkan hatinya. Sebagaimana yang terjadi terhadap Umar bin Khathab yang hatinya langsung luluh seketika mendengar lantunan ayat suci. Imam Al-Thabari menjelaskan dalam tafsirnya, bagi yang tidak bisa menerima kebenaran ayat Alquran sesungguhnya ia termasuk orang munafik seperti dalam ayat berikut ini

افلا يتدبرون القران ام علی قلوب اقفالهاأَفَلايَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

Artinya : Apakah mereka tidak mentafaburi Alquran ataukah hati mereka tertutup (QS. Muhammad : 24)

Ketiga, mengosongkan perut dari makanan yang haram. Sebab selain dapat merusak hati, seseorang yang memakan makanan haram tidak akan diterima doa dan permohonannya oleh Allah swt. Sebagaimana dalam hadis berikut

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم. أيها الناس إن الله طيب لا يقبل إلا طيبا،ً وإن الله أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين فقال: يا أيها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صالحاً إني بما تعملون عليم. وقال: يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم. ثم ذكر الرجل يطيل السفر، أشعث أغبر، يمد يديه إلى السماء يا رب يا رب، ومطعمه حرام، ومشربه حرام، وملبسه حرام، وغذي بالحرام، فأنى يستجاب لذلك

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “wahai manusia sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik, dan sungguh Allah memerintahkan orang-orang mukmin sebagaimana yang telah diperintahkan kepasa para rasul. Lalu Allah berfirman, “wahai para rasul, makanlah hal-hal yang baik, bekerjalah dengan benar sesungguhnya aku maha tahu dengan apa yang kalian kerjakan. Wahai orang beriman makanlah hal baik yang telah kami berikan pada kalian. Kemudian Ia menceritakan ada seorang laki-laki yang panjang perjalanannya, rambutnya kusut dan berdebu, sambil menengadahkan tangannya ke langit seraya berkata, ‘Wahai Tuhan, Wahai Tuhan,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan kenyang dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin ia akan dikabulkan permohonannya.’,” (HR. Muslim)

Keempat, mendirikan shalat malam dengan melaksanakan shalat tahajud. Sebab sebagai Imam Thabari menjelaskan bahwa shalat malam dapat memperbaiki kualitas keimanan seseorang dan Allah akan meliputinya dengan rahmah

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji (QS. Al-Isra: 79)

Kelima, merendahkan diri di hadapan Allah dengan zikir dan tasbih di waktu sahur hingga waktu subuh. Sebab zikir dapat menentramkan hati serta membersihkannya dari penyakit-penyakit hati yang berbahaya seperti, amarah, hasad, iri dan dengki. Allah berfirman

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram.(QS. Ar-Ra’d: 28)

Dalam tafsir muyassar dijelaskan, bahwa tentramnya hati karena mengingat Allah  lewat firmanNya, yang mana kandungannya diperkuat dengan dalil dan bukti sehingga hati menjadi tentram. Wallahu’alam.

BINCANG SYARIAH