Begitulah orang beriman, hidup saling mendoakan kebaikan.
Di antara akhlak orang beriman adalah saling mendoakan di antara sesama. Tentu saja mendoakan kebaikan.
Mendoakan di sini tak hanya ketika saudara kita sedang dalam kondisi tak baik, tetapi juga ketika kondisinya baik. Mendoakan di sini juga bukan hanya dilakukan setiap kali selesai ibadah, seperti shalat, tetapi juga di luar ibadah. Misalkan ketika kita bertemu dengan sesama mukmin, mengucapkan salam.
Ucapan salam, yakni kalimat “assalamu ‘alaikum”, memiliki arti “semoga keselamatan atau kesejahteraan dilimpahkan kepada Anda”. Salah seorang sahabat Rasulullah SAW, yakni Abdullah bin Umar (Ibnu Umar), dalam sebuah cerita disebutkan punya kebiasaan mengucapkan salam kepada orang yang bertemu dengannya, di mana pun itu.
Sebagaimana dikisahkan oleh ath-Thufail bin Ubay bin Ka’ab, setiap kali Abdullah bin Umar pergi ke pasar, tidaklah dia melewati seorang penjual kecuali pasti mengucapkan salam kepadanya.
Disebutkan dalam kitab al-Muwatha’ karya Imam Malik, suatu ketika ath-Thufail bertanya, “Apa yang akan Anda kerjakan di pasar sebenarnya? Anda tidak menjual sesuatu, tidak pula menanyakan harga sesuatu barang untuk dibeli, tidak pula bekerja mencari rezeki di pasar itu, atau sekadar duduk santai di pasar. Duduk sajalah di sini, dan mari kami bercakap-cakap.”
Abdullah bin Umar lalu berkata, “Hai Abu Bathn (julukan ath-Thufail), sesungguhnya kita pergi ke pasar itu adalah untuk menyebarkan salam dan kita mengucapkan salam kepada siapa saja yang bertemu dengan kita.”
Dengan ucapan salam, seseorang berarti mendoakan kebaikan berupa keselamatan.
Salam artinya doa keselamatan. Dengan ucapan salam, seseorang berarti mendoakan kebaikan berupa keselamatan. Mendoakan orang yang secara fisik tidak bertemu saja sangat dianjurkan, apalagi saat bertemu secara fisik.
Dalam hadis disebutkan, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada seorang Muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama Muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, ‘Dan bagimu juga kebaikan yang sama’.” (HR Muslim).
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang Muslim untuk saudaranya (sesama Muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus, sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, ‘Amin, dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu’.” (HR Muslim).
Adapun bagi orang yang disalami, berkewajiban untuk menjawabnya, yang berarti menjawab doanya dengan mendoakan balik kebaikan untuknya. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Hak sesama Muslim ada lima: membalas salamnya, menjenguknya ketika ia sakit, mengikuti jenazahnya yang dibawa ke kuburan, memenuhi undangannya, dan ber-tasymit ketika ia bersin.” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Saling mendoakan kebaikan yang berarti saling berharap agar masing-masing mendapatkan kebaikan dan terhindar dari keburukan pada hari itu dan seterusnya. Kita tidak tahu apa yang bakal terjadi ke depannya.
Kita hanya selalu berharap kebaikan, dan itu selain kita usahakan sendiri, juga kita berdoa kepada Allah SWT dan mengharapkan doa dari orang lain. Dengan kita mengucapkan salam, lalu orang lain menjawab salam kita, selain kita mendoakannya, dia juga mendoakan kita.
Begitulah orang beriman, hidup saling mendoakan kebaikan.
Wallahu a’lam.