Salah satu amalan sunnah di bulan Syawal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan pahala seperti berpuasa setahun penuh adalah melakukan puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal. Tetapi, karena suatu sebab terkadang seseorang yang melakukan puasa syawal memilih untuk membatalkan puasanya. Lantas, bagaimanakah hukum membatalkan puasa syawal ?
Dalam literatur kitab fikih, seseorang dianjurkan untuk menyempurnakan puasa atau shalat sunnah yang dilakukan. Hal ini karena berdasarkan firman allah Swt dalam surat Muhammad Ayat 33 berikut,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَلَا تُبْطِلُوْٓا اَعْمَالَكُمْ
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu.”
Dalam ayat diatas Allah memerintahkan untuk tidak merusak atau membatalkan amal yang telah dilakukah. Tetapi, seseorang tidak diharamkan untuk membatalkan puasa syawal baik disaat udzur ataupun tanpa udzur. Namun, makruh hukumnya apabila membatalkan puasa syawal tanpa udzur.
Sebagaimana dalam keterangan kitab Majmu’ Syarah Muhadzab berikut,
قال الشافعي والأصحاب رحمهم الله تعالى إذا دخل في صوم تطوع أو صلاة تطوع استحب له إتمامهما لقوله تعالى ولا تبطلوا أعمالكم وللخروج من خلاف العلماء فإن خرج منهما بعذر أو بغير عذر لم يحرم عليه ذلك ولا قضاء عليه لكن يكره الخروج منهما بلا عذر لقوله تعالي ولا تبطلو اعمالكم هذا هو المذهب
Artinya : “ Imam Syafi’i dan Ashab berkata: apabila seseorang telah masuk dalam puasa sunnah atau shalat Sunnah maka dia dianjurkan untuk menyempurnakannya. Karena berdasarkan firman Allah ‘Janganlah kamu membatalkan amal-amalmu’. Selain itu juga demi agar keluar dari khilafiyah para ulama. Tetapi apabila dia membatalkan puasa dan shalatnya, baik dengan udzur atau tanpa udzur, maka hukumnya tidak diharamkan atasnya, juga tidak perlu qadha. Namun makruh bila dilakukan tanpa udzur karena ayat di atas dan itulah pandangan madzhab.”
Berdasarkan keterangan diatas dapat diketahui bahwa seseorang tidak diharamkan untuk membatalkan puasa syawal baik disaat udzur ataupun tanpa udzur. Namun, makruh hukumnya apabila membatalkan puasa syawal tanpa udzur.
Demikian penjelasan mengenai hukum membatalkan puasa syawal. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.