Ingin dosa diampuni dan terlepas dari bahaya? Maka baca surah Al-Ikhlas, Mu’awwidzatain dan Al-Fatihah setelah shalat Jum’at. Itulah keutamaan membaca amalan setelah shalat Jum’at.
Sebagai kalam Allah, al-Qur’an tentunya memiliki banyak sirr, rahasia serta keutamaan yang tidak memiliki batas.
Hanya orang-orang yang memiliki kapabilitas tertentu saja yang dapat menafsiri al-Qur’an dan itupun musti disandarkan serta dinisbatkan kepada hadits Nabi Muhammad sebagai bayan (penjelas al-Qur’an).
Setiap ayat yang terkandung di dalamnya memiliki manfaat dan keutamaan tersendiri ketika membacanya. Bahkan dalam suatu kondisi ada ayat-ayat al-Qur’an tertentu yang dianjurkan dibaca ketika kondisi tertentu untuk memperoleh tujuan tertentu.
Salah satunya ialah pembacaan surat al-Ikhlas, mu’awwidzatain (al-Falaq dan an-Nas) dan al-Fatihah yang disunnahkan dilaksanakan setelah selesai shalat Jum’at yang memiliki beberapa keutamaan.
Keutamaan Membaca Amalan Setelah Shalat Jum’at
Syekh Jalaluddin al-Suyuthi dalam kitabnya “Nur al-Lam’ah fi Khasais al-jumuat” hal 65 menyebutkan beberapa keutamaan membaca surat al ikhlas, al muawwizatain, dan al-fatiha setelah melaksanakan shalat Jum’at:
Pertama, majlisnya akan dijaga dari mara bahaya hingga Jum’at berikutnya. Sebagaimana yang djelaskan oleh Abu Ubaid dan Ibnu al-Dhurais dalam Fadhail al-Qur’an berikut:
أخرج أبو عبيد وابن الضريس في فضائل القرأن عن أسماء بنت أبي بكر قالت: “من صلى الجمعة ثم قرأ بعدها قل هو الله أحد والمعوذتين والحمد سبعا سبعا حفظ من مجلسه ذلك إلى مثله”
“Abu Ubaid dan Ibnu al-Dhurais dalam Fadhail al-Qur’an mengeluarkan hadits yang diriwayatkan dari Asma’ binti Abi Bakar, berkata: “Barangsiapa melaksanakan shalat Jum’at kemudian setelahnya ia membaca surat al-Ikhlas (Qul huwaLlahu ahad).
Kemudian dilanjutkan dengan membaca mu’awwidzatain (al-Falaq dan an-Nas) dan al-Fatihah sebanyak tujuh kali (dari setiap suratnya) maka majlisnya akan dijaga hingga Jum’at berikutnya”.
Kedua, dileburnya dosa di antara dua Jum’at dan akan dijaga (dari melakukan dosa).
وأخرج سعيد بن منصور عن مكحول قال: “من قرأ فاتحة الكتاب والمعوذتين وقل هو الله أحد سبع مرات يوم الجمعة قبل أن يتكلم كفر عنه ما بين الجمعتين وكان معصوما”
“Sa’id bin Manshur mengeluarkan hadits dari Makhul, berkata: “Barangsiapa membaca al-Fatihah, mu’awwidzatain (al-Falaq dan an-Nas) dan al-Ikhlas (Qul huwaLlahu ahad) sebanyak tujuh kali pada hari Jum’at (setelah shalat Jum’at) sebelum ia membicarakan (hal dunia) maka akan dilebur dosa di antara dua Jum’at dan ia akan dijaga dari melakukannya”.
Ketiga, akan dijaga hartanya beserta anak-anaknya sampai Jum’at berikutnya. Sebagaimana Humaid bin Zanjawih dalam Fadhail al-A’mal meriwayatkan sebagai berikut:
وأخرج حميد بن زنجويه في فضائل الأعمال عن ابن شهاب قال: “من قرأ قل هو الله أحد والمعوذتين بعد صلاة الجمعة حين يسلم الإمام قبل أن يتكلم سبعا سبعا كان مضمونا هو وماله وولده من الجمعة إلى الجمعة”
“Humaid bin Zanjawih dalam Fadhail al-A’mal mengeluarkan hadits dari Ibnu Syihab, berkata:
“Barangsiapa membaca al-Ikhlas (Qul huwaLlahu ahad) dan mu’awwidzatain (al-Falaq dan an-Nas) setelah shalat Jum’at setelah Imam salam sebelum berbicara (hal dunia) sebanyak tujuh kali setiap suratnya maka ia, hartanya serta anaknya berada dalam tanggungan (dijaga) dari Jum’at tersebut hingga Jum’at berikutnya”.
Dari ketiga riwayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan keutamaan membaca surat-surat tersebut dengan memenuhi beberapa syarat yaitu: membacanya sebanyak tujuh kali untuk setiap suratnya, membaca sebelum membicarakan persoalan dunia.
Dalam redaksi lain dari riwayat Anas bin Malik terdapat syarat lain yaitu “sebelum menekuk kakinya” atau dalam artian belum berubah dari posisinya saat shalat.
Demikian, keutamaan membaca amalan surat al-Ikhlas, muawwidzatain dan al-Fatihah setelah shalat Jum’at. Wallahu a’lam.