Bully itu Sifat dan Perilaku Jahiliyah, Jangan Wariskan ke Anak Kita

Bully atau perundungan terus menghiasi pemberitaan di tengah generasi kita. Di sekolah, madrasah, pesantren hingga di tengah masyarakat rasanya bully seolah diabsahkan. Tidak hanya di di dunia nyata, tetapi kini juga merambah ke dunia maya. Bahkan, bullying di dunia maya dinilai lebih berbahaya karena dapat menjangkau korban di mana saja dan kapan saja dan bersifat meluas.

Sadarkah kita umat Islam, sejatinya bully adalah perilaku dan karakter masyarakat jahiliyah. Masyarakat Jahiliyah tetapi memang telah punah, tetapi beberapa sifat dan kebiasaannya tetap melekat di sebagian umat Islam. Peringatan ini tidak mengada-ngada karena Nabi pun sudah pernah memperingatkan umat Islam.

Menghina dan membanggakan diri sendiri dan keturunannya adalah salah satu sifat jahiliyah. Rasulullah sangat melarang perilaku tersebut. Dalam sebuah hadist, Nabi menegor sahabat yang telah membully dengan cara menghina ibunya. Nabi bersabda : Wahai Abu Dzar, apakah engkau telah menghina ibunya? Sesungguhnya engkau masih memiliki (sifat) Jahiliah.

Nabi memang telah datang ke masyarakat jahiliyah dan menghapus sistem tatanan itu. Namun, Nabi mengakui sifat dan perilaku jahiliyah masih ada di sebagian umatnya. Karena itulah Nabi memperingatkan : “Ada empat perkara khas jahiliyah yang masih melekat pada umatku dan mereka belum meninggalkannya: (1) membanggakan jasa (kelebihan atau kehebatan) nenek moyang; (2) mencela nasab (garis keturunan); (3) menisbatkan hujan disebabkan oleh bintang tertentu; dan (4) meratapi mayit.” (HR. Muslim No. 1851).

Mencela berdasarkan keturunan adalah tidak menghargai sifat harkat dan martabat manusia. Itulah ciri karakter jahiliyah. Membully orang lain dengan berdasarkan kelemahan, kekurangan dan hal lain yang dapat mengancam jati diri kemanusiaannya adalah karakter jahiliyah.

Karena itulah, jangan wariskan pola dan perilaku seperti ini kepada generasi muda kita. Al-Quran telah sangat tegas : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (al-Hujurat:11).

Inilah etika yang diajarkan Islam untuk menjauhkan diri dari karakter dan sifat jahiliyah. Bully merusak perilaku dan mental anak-anak muda. Mereka lebih tergerus nilai karena mengadopsi kultur yang jauh dari nilai-nilai agama dan keluhuran budaya bangsanya. Mari lindungi anak-anak dari sifat dan karakter jahiliyah ini.

ISLAMKAFFAH