Track record atau bahasa Indonesianya rekam jejak perlu kita perhatikan. Kalau sudah baik, lanjutkan. Kalau belum, perbaiki. Ada pelajaran yang menarik dari kisah 2 orang yang sama-sama terjebak di lautan, yang satu selamat, yang satu celaka, karena track record mereka.
Kisah pertama adalah seorang yang dilemparkan ke lautan karena hasil undian. Muatan kapal yang dianikinya terlalu penuh dan seisi kapal sepakat untuk mengundi siapa yang harus keluar dari kapal alias diterjunkan ke laut. Tiga kali undian, semuanya menunjuk hasil yang sama, Nabi Yunus alaihissalam. Akhirnya beliau dilemparkan ke lautan dan ditelan oleh seekor ikan yang sangat besar. Kala terjepit itu, Yunus berdoa dan Allah mengabulkannya. seraya berfirman:
فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
“Seandainya dia tidak termasuk orang-orang yang mengingat Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari kiamat” (Qs as Shaffaat: 143-144)
Allah selamatkan Yunus ‘alaihissalam karena track record-nya, “kaana minal musabbihiin” (dulu dia termasuk orang yang sering mengingat Allah).
Kisah kedua adalah kisah seorang raja yang sedang mengejar musuhnya. Raja itu bernama Firaun dan musuhnya adalah Nabi Musa ‘alaihi salam. Pengejaran sampai ke tepi laut, Allah izinkan Musa dan kaumnya melewati lautan dengan terbelahnya lautan, Firaun tetap mengejar. Musa sudah sampai ujung lautan, Firaun dan pasukannya masih di tengah. Allah tutup jalan lautan, tenggelamlah Firaun dan pasukannya yang masih ada di tengah. Di tengah kegalauannya dan ketika nyawanya hampir melayang, Firaun baru ikrarkan keimanan kepada Allah dan mengaku sebagai muslim, tapi Allah tolak seraya berfirman:
آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ
“Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan” (Qs Yunus: 91)
Allah enggan selamatkan Firaun karena track record-nya, “Qad ‘ashaita min qoblu wa kunta minal mufsidiin” (Dulu kamu orang yang durhaka dan bikin kacau di sana sini).
Hikmah ini bisa dibaca dalam Jami’ul Ulum wal Hikam dalam penjelasan hadits ke 19 ketika membahas bagian wasiat Rasulullah kepada Ibnu Abbas, “Ingatlah Allah ketika engkau dalam keadaan lapang, Allah akan mengingatmu ketika kamu dalam keadaan sempit” dan itulah pesan dari kisah Yunus ‘alaihisalam dan Firaun, ingatlah Allah di waktu kita lapang, sehat, gagah dan berkecukupan. Balasannya, Allah akan ingat kita di waktu kita sempit, sakit, lemah, banyak hutang, Allah akan mengingat kita dengan pertolonganNya.
Penulis: Amrullah Akadhinta, ST.
© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/19856-awas-track-record-kita.html