Khotbah pertama
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ.
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ .
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى مَحَمَّدِ نِالْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى
فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Ma’asyiral Muslimin, jemaah Jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala telah memerintahkan kita untuk menjaga dan mengerjakan salat wajib pada waktunya masing-masing. Allah Ta’ala berfirman,
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
“Peliharalah semua salat dan salat wustha (salat Asar). Dan laksanakanlah (salat) karena Allah dengan khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 238)
Allah Ta’ala juga berfirman,
إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
“Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa’: 103)
Di dalam sebuah hadis, Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu berkata,
سَأَلْتُ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: أيُّ العَمَلِ أحَبُّ إلى اللَّهِ؟ قالَ: الصَّلاةُ علَى وقْتِها
“Aku pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang amal apakah yang paling dicintai oleh Allah. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Salat pada waktunya.” (HR. Bukhari no. 527 dan Muslim no. 85)
Jemaah yang semoga senantiasa berusaha menunaikan salat pada waktunya.
Jika memperhatikan dan mengamati kondisi masjid-masjid kaum muslimin di zaman ini, maka akan kita dapati adanya penurunan kualitas dalam hal salat berjemaah. Lebih parahnya, penurunan dan keteledoran ini juga sering terjadi pada salat yang paling utama di sisi Allah Ta’ala, yaitu salat Subuh di hari Jum’at dan salat Subuh di waktu lainnya, padahal Nabi pernah bersabda,
أَفْضَلُ الصَّلواتِ عندَ اللهِ صَلاةُ الصُّبحِ يومَ الجُمُعةِ في جَماعَةٍ
“Salat yang paling utama di sisi Allah adalah salat Subuh hari Jumat secara berjemaah.” (HR. Abu Nuaim di dalam Hilyatu Al-Auliya’ 7: 207 dan Al-Baihaqi di dalam Syu’ab A-Imaan no. 3045, disahihkan Syekh Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 1119)
Nabi shallallahu alaihi wasallam juga bersabda,
وَلَوْ يَعْلَمُونَ ما في العَتَمَةِ والصُّبْحِ لَأَتَوْهُما ولو حَبْوًا.
“Seandainya mereka mengetahui apa yang terkandung dalam salat ‘atamah (yakni salat Isya) dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 625 dan Muslim no. 1914)
Jemaah Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala,
Begitu banyak kabar gembira dan keutamaan yang Allah Ta’ala dan Nabi-Nya berikan dan khususkan bagi mereka yang menjaga salat Subuh pada waktunya, baik itu berjemaah bagi laki-laki ataupun di rumah masing-masing bagi perempuan.
Mereka yang senantiasa melaksanakan salat Subuh adalah orang-orang pilihan yang diberi petunjuk oleh Allah Ta’ala untuk melakukan kebaikan. Mereka menjawab panggilan Allah ini dengan penuh pengharapan akan pahala dan keutamaan. Mereka itulah orang-orang yang cocok dan sesuai dengan kriteria mukmin yang Allah Ta’ala sebutkan di dalam firman-Nya,
فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ * رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ * لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ
“(Cahaya itu) di rumah-rumah yang di sana telah diperintahkan Allah untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya, di sana bertasbih (menyucikan) nama-Nya pada waktu pagi dan petang. Orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat), (mereka melakukan itu) agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas.” (QS. An-Nur: 36-38)
Wahai mereka yang istikamah melaksanakan salat Subuh, bergembiralah engkau dengan pahala besar yang sedang menantimu, serta kebaikan dan rezeki yang akan selalu mengikutimu!
Bergembiralah wahai kaum muslimin sekalian, jika kita termasuk orang-orang yang menjaga salat Subuh pada waktunya, sesungguhnya para malaikat akan menyaksikan kita. Allah Ta’ala berfirman,
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
“Laksanakanlah salat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula salat) Subuh. Sungguh, salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra: 78)
Dalam riwayat Bukhari, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan,
يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ باللَّيْلِ ومَلَائِكَةٌ بالنَّهَارِ، ويَجْتَمِعُونَ في صَلَاةِ الفَجْرِ وصَلَاةِ العَصْرِ، ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ، فَيَسْأَلُهُمْ وهو أعْلَمُ بهِمْ: كيفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي؟ فيَقولونَ: تَرَكْنَاهُمْ وهُمْ يُصَلُّونَ، وأَتَيْنَاهُمْ وهُمْ يُصَلُّونَ.
“Para Malaikat di malam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat salat Subuh dan salat Asar. Kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (menuju Allah). Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui tentang keadaan para hamba-Nya, ‘Bagaimana keadaan hamba-hamba-Ku saat kalian tinggalkan?’ Mereka menjawab, ‘Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan salat, dan kami mendatangi mereka juga sedang dalam keadaan sedang salat.’ (HR. Bukhari no. 555 dan Muslim no. 632)
Sungguh merupakan sebuah kebanggaan tersendiri, saat para malaikat bersaksi di hadapan Allah Ta’ala untuk kita, bergembiralah dengan kebaikan yang diiringi dengan kebaikan ini.
Bergembiralah saudara-saudaraku sekalian, jika kita termasuk salah satu hamba yang melaksanakan salat Subuh secara berjemaah, karena pahalanya seperti salat tahajud sepanjang malam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَن صَلَّى العِشَاءَ في جَمَاعَةٍ فَكَأنَّما قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ، وَمَن صَلَّى الصُّبْحَ في جَمَاعَةٍ فَكَأنَّما صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
“Barangsiapa yang salat Isya berjemaah, maka seolah-olah dia telah salat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang salat Subuh berjemaah, maka seolah-olah dia telah salat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)
Hanya dengan beberapa menit melaksanakan salat Subuh, Allah Ta’ala akan menuliskan bagi kita pahala salat semalam suntuk sedang kita di malam itu terlelap di atas kasur-kasur kita. Sungguh keutamaan yang besar dari Allah Ta’ala untuk mereka yang melaksanakan salat Subuh secara berjemaah.
أقُولُ قَوْلي هَذَا وَأسْتغْفِرُ اللهَ العَظِيمَ لي وَلَكُمْ، فَاسْتغْفِرُوهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ، وَادْعُوهُ يَسْتجِبْ لَكُمْ إِنهُ هُوَ البَرُّ الكَرِيْمُ.
Khotbah kedua
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ.
Ma’asyiral mukminin yang dimuliakan Allah Ta’ala.
Sungguh begitu banyak kabar gembira dan keutamaan yang Allah Ta’ala berikan kepada orang-orang yang melaksanakan salat Subuh, menandakan bahwa salat Subuh ini merupakan perkara krusial bagi seorang muslim.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahkan memberikan jaminan surga bagi siapa saja yang melaksanakannya. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَن صَلَّى البَرْدَيْنِ دَخَلَ الجَنَّةَ
“Barangsiapa yang mengerjakan salat bardain (yaitu salat Subuh dan Asar), maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)
Jemaah yang dimuliakan Allah Ta’ala, bukan hanya dalam aspek akhirat saja, salat Subuh bahkan memiliki pengaruh besar terhadap rasa semangat seseorang di hari tersebut. Dengan melaksanakannya, tubuh seseorang akan menjadi segar dan bersemangat. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyebutkan,
“Setan mengikatkan tiga ikatan pada tengkuk salah seorang di antara kalian ketika dia sedang tidur. Pada tiap ikatannya, setan membisikkan, ‘Malam masih lama, maka lanjutkanlah tidurmu!’ Jika orang itu bangun lalu berzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla (membaca doa), maka terlepaslah satu ikatan. Jika (setelah bangun) dia berwudu, maka terlepaslah ikatan kedua. Jika setelah itu dia menunaikan salat, maka semua ikatan itu pun terlepas, sehingga dia menyongsong pagi hari dengan ceria, penuh semangat. Namun, jika tidak demikian, maka dia akan memasuki waktu pagi hari dengan jiwa yang jelek dan malas.” (HR. Bukhari no. 1142 dan Muslim no. 776)
Jemaah yang senantiasa dilindungi Allah Ta’ala,
Yang terakhir, seorang hamba yang bangun untuk melaksanakan salat Subuh di pagi hari, ia berkesempatan untuk melaksanakan salat sunah dua rakaat yang keutamaannya melebihi dunia ini dan seisinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
رَكْعَتَا الفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَما فِيهَا
“Dua rakaat (sebelum salat) fajar (Subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725)
Sungguh, sebuah keutamaan besar yang hanya bisa diraih oleh mereka yang bangun dini hari untuk melaksanakan salat Subuh.
Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita semua untuk bisa bangun di pagi hari dan melaksanakan salat Subuh ini secara berjemaah. Semoga Allah Ta’ala senantiasa meneguhkan diri kita untuk melaksanakan salat Subuh yang penuh kemuliaan ini.
Ya Allah, mudahkanlah kami dan keluarga kami untuk menjalankan perintah-Mu, jauhkanlah diri kami dan keluarga kami dari api neraka yang azabnya pedih.
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،
اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
***
Penulis: Muhammad Idris, Lc.
© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/79550-teks-khotbah-jumat-kabar-gembira-bagi-mereka-yang-menjaga-salat-subuh.html