Bulan Rajab merupakan bulan yang sangat mulia. Tak bisa dipungkiri, bulan Rajab dinanti oleh umat Islam. Pasalnya di dalamnya terdapat pelbagai kemuliaan. Salah satu kemuliaan bulan Rajab adalah dikabulkan oleh Allah segala doa dan hajat hamba-Nya.
Imam Al-Ghazali dalam kitab Mukasyafatul Qulub, halaman 270 menjelaskan bahwa term Rajab merupakan bentuk masdar at-tarjib. Kata Rajab ini kata Imam Al-Ghazali memiliki banyak sekali nama.
Pertama nama lain dari bulan Rajab adalah at-ta’zim. Yang berarti kemuliaan. Dinamakan demikian, pasalnya bulan ini adalah bulan mulia. Doa akan dikabulkan saat meminta pada Allah.
Yang kedua, nama Rajab juga dijelaskan pula memiliki arti sebagai al-Ashab (pencurahan). Pasalnya, pada bulan Rajab rahmat Allah diturunkan pada orang-orang yang bertaubat.
Ketiga, Rajab disebut juga dengan al-Asham (yang tuli), karena dalam bulan itu tidak didengar suara peperangan. Bulan Rajab itu termasuk di antara bulan haram. Yang diberarti diharamkan untuk berperang.
Keempat, dijelaskan juga bahwa Rajab merujuk pada nama sebuah sungai. Yang air suangai itu lebih putih dari susu. Pun airnya, lebih manis dari madu. Yang lebih dingin darip es. Kata Imam Ghazali, orang yang akan minum dari yang tidak akan meminumnya kecuali orang yang berpuasa di bulan Rajab.
Nabi Muhammad bersabda:
رجب شهر الله، وشعبان شهري، ورمضان شهر أمتي
Artinya; Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Famadlan adalah bukan umatku”.
Pada sisi lain, Ahli isyarah berkata bahwa term Rajab itu terdiro dari tiga huruf, yakni; ra’, jim dan ba (ر-ج-ب). Yang setiap huruf tersebut memiliki makna yang berbeda.
Kata Imam Ghazali, huruf ra berarti rahmatullaah (rahmat Allah). Adapun huruf jim, memiliki makna jurmul ‘abdi wa jinayatuhu (dosa dan pelanggaran hamba). Terakhir huruf ba berarti birrullaah (kebaikan Allah).
Hal ini sebagaimana Allah berfirman:
اجعل جرم عبدي بين رحمتي وبري
“Aku menjadikan dosa hamba-Ku di anatara rahmat dan kebaikan-Ku.”.
Demikian penjelasan kemuliaan bulan Rajab menurut Imam Ghazali. Semoga bermanfaat.