Sholat istisqa dilakukan untuk meminta hujan.
Ketika musim kemarau, sebagian wilayah biasanya akan dilanda kekeringan. Warga pun berharap akan segera turun hujan.
Bagi umat Islam ketika meminta hujan disunnahkan dengan sholat istisqa dua rakaat, lalu memohon doa turun hujan. Berikut beberapa bacaan doa yang dapat dipanjatkan untuk memohon turun hujan
Pertama,
وعن أنبي رضي الله عنه ( أن رجلا داخل المسجد يوم الجمعة، والتي صلى الله عليه وسلم قائم الطب فقال يا رسول الله هلكت الأموال وانقطعت السبل فادع الله عز وجل يُعلنا فَرَفَعَ يَدَيْهِ، ثُمَّ قَالَ: اللَّهُمَّ أَغِتْنَا اللَّهُمَّ أَعْثَنَا ) فَذَكَرَ الحَدِيثَ، وَفِيهِ الدُّعَاءُ بِإِمْسَاكِهَا مُتَفَقُ عليم
Dari Anas bahwa ada seorang laki-laki masuk ke masjid pada hari Jum’at di saat Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam berdiri memberikan khutbah, lalu orang itu berkata: Ya Rasulullah, harta benda telah binasa, jalan-jalan putus, maka berdoalah kepada Allah agar Dia memberikan kita hujan. Lalu beliau mengangkat kedua tangannya dan berdoa: “Ya Allah turunkanlah hujan pada kami, ya Allah turunkanlah hujan kepada kami.” Lalu dia meneruskan hadits itu dan didalamnya ada doa agar Allah menahan awan itu. Muttafaq Alaihi.
Kedua,
وعن أنبي: ( أن عمر رضي الله عنه كان إذا فجعلوا يستشفي بالعباس بن عبد المطلب وقال اللهم إنا كنا لمستشفى اليان سينا السفينا، ولا تتوسل البلد يعم نينا فَاسْقِنَه فَيُسْقَوْنَ ) رود
الْبُخَارِيُّ
Dari Anas bahwa Umar Radliyallaahu ‘anhu bila orang-orang ditimpa kemarau ia memohon hujan dengan tawasul (perantaraan Abbas Ibnu Abdul Mutholib, la berdoa: Ya Allah, sesungguhnya kami dahulu memohon hujan kepada-Mu dengan perantaraan Nabi kami, lalu Engkau beri kami hujan, dan sekarang kami bertawasul kepada-Mu dengan paman Nabi kami, maka berilah kami hujan. Lalu diturunkan hujan kepada mereka. Riwayat Bukhari.
Ketiga,
وغن انبر قال: ( أصابنا ولكن مع رسول الله – صلى الله عليه وسلم نظر قَالَ فَخَره توند على أصابه من النظر وقال إنه حبيل عَهم بربها ) زود مُسلِم
Dari dia Radliyallaahu ‘anhu bahwa dia berkata: Kami bersama Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam pernah kehujanan, lalu beliau membuka bajunya sehingga badan beliau terkena hujan. Beliau bersabda: “Sesungguhnya hujan ini baru datang dari Tuhannya.” Riwayat Muslim.
Ketiga,
وعن عائشة رضي الله عنها أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان إذا رأى المعرقل ( اللهم
ما نافعا ) أخرجة
Dari ‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bila melihat hujan, beliau berdoa: “Ya Allah curahkanlah hujan yang bermanfaat.”
Keempat,
وَعَنْ سَعْدٍ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم دَعَا فِي الِاسْتِسْقَاءِ: (اللَّهُمَّ جَلَّلْنَا سَحَابًا كثيف، قصيقا، فالوقد ضحوة المجرْنَا مِنْهُ رَنا القطار سجلا يا ذا الجلال والاكرام ) رواه أبو
عَوَانَةَ فِي صَحِيحِه
Dari Sa’ad Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam berdoa sewaktu memohon hujan: “Ya Allah ratakanlah bagi kami awan yang tebal, berhalilintar, yang deras, berkilat, yang menghujani kami dengan rintik-rintik, butir-butir kecil yang banyak siramannya, wahai Dzat yang Maha Agung dan Mulia. Riwayat Abu Awanah dalam kitab shahihnya.
Kelima,
وَعَن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال ( خرج سُلَيْمَانُ عَلَيْهِ السلام يستسقي قرأى نملة مستلقية على ظهرها رافعة قويتهَا إِلَى السَّمَاءِ تَقُولُ اللَّهُمَّ إِنَّا خَلَقَ من خلقان ليس بنا على عن سقبا، فقال الجعوا لقد سقِيتُمْ بِدَعْوَةِ غَيْرَكُمْ) رَوَاهُ أَحمد
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Nabi Sulaiman pernah keluar untuk memohon hujan, lalu beliau melihat seekor semut terlentang di atas punggungnya dengan kaki- kakinya terangkat ke langit seraya berkata: “Ya Allah kami adalah salah satu makhluk-Mu yang bukan tidak membutuhkan siraman airmu. Maka Nabi Sulaiman berkata: Pulanglah, kamu benar-benar akan diturunkan hujan karena doa makhluk selain kamu.”