Lima Metode Ajaran Tasawuf Menurut Imam An-Nawawi

Tasawuf merupakan aliran dalam Islam yang lebih mengutamakan soal-soal keperibadatan dan membersihkan hati dari segala sifat-sifat yang tercela. Berikut penjelasan terkait lima metode ajaran tasawuf menurut Imam An-Nawawi.

Oleh sebab itu, para pelaku tasawuf haruslah orang-orang yang bersih hatinya, suci perbuatannya dari hal-hal yang syubhat dan yang diharamkan, serta tidak tergiur dengan gemerlapnya dunia.

Untuk sampai kepada ajaran tasawwuf yang telah ditempuh oleh para sufi, seseorang harus mengetahui terlebih dahulu motode ajaran-ajaran tasawwuf. Ada beberapa ajaran pokok yang bisa membantu sekaligus menuntun tujuan seseorang untuk mencapai ajaran tasawuf.

Imam Nawawi dalam karyanya Risalah Al-Maqoshid fit Tauhid wal Ibadah wa Ushulut Tasawwuf (Juz, 1, Hlm. 20) menegaskan:

أصول طريق التصوف خمسة: تقوى الله في السر والعلانية، اتباع السنة في الأقوال والأفعال، الإِعراض عن الخلق في الإِقبال والإِدبار، الرضى عن الله في القليل والكثير، الرجوع إِلى الله في السراء والضراء

Pokok pokok metode ajaran tasawwuf ada lima: Taqwa kepada Allah di dalam sepi maupun ramai, mengikuti sunnah di dalam ucapan dan perbuatan, berpaling dari makhluk di dalam penghadapan maupun saat mundur, ridlo kepada Allah dari pemberianNya baik sedikit ataupun banyak dan selalu kembali pada Allah saat suka maupun duka.

Lima Metode Ajaran Tasawuf Menurut Imam An-Nawawi

Selanjutnya Imam An-Nawawi menjabarkan bagaimana caranya untuk merealisasikan metode ajaran tasawwuf yang telah disebutkan di atas. Untuk merealisasikannya Imam An-Nawawi mengajukan beberapa syarat yang harus ditempuh, apabila syarat itu tidak bisa ditempuh, maka kita belum sampai kepada ajaran tasawwuf yang sesungguhnya. Adapun syaratnya sebagai berikut:

Pertama, untuk mencapai ketakwaan kita harus mempunyai sifat wara’ (menghindari perkara yang diharamkan) Dan juga harus istiqamah dalam menjalankan kegiatan beribadah atau pengabdian kepada Allah SWT.

Kedua, mengikuti sunnah atau ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, dengan cara mempelajari hadis-hadis Nabi, menghafal dan mempraktekkan kandungannya, dan juga mencontoh perilaku atau akhlak Nabi Muhammad SAW.

Ketiga, berpaling dari makhluk, artinya ia selalu menyerahkan segala urusannya hanya kepada Allah SWT. Dan apabila diganggu oleh orang lain, ia berusaha untuk bersabar dan bertawakkal.

Keempat, ridha terhadap apa yang telah dianugerahi Allah baik banyak atau sedikit, dalam artian mempunyai sifat qanaah, yaitu, sikap merasa cukup atas segala nikmat yang telah diberikan dan selalu ridha atas hasil yang telah didapatkan.

Kelima, dalam keadaan suka atau duka ia selalu kembali kepada Allah. Dalam keadaan suka ia bersyukur, dalam keadaan duka, ia berlindung kepada Allah.

Demikian penjelasan 5 metode ajaran tasawuf menurut Imam An-Nawawi. Wallahu A’lam Bissawab.

BINCANG SYARIAH