Hikmah Pagi: Lima Pondasi Utama Syukur

Syukur merupakan tingkatan paling tertinggi dari keimanan. Ia merupakan bagian dari iman. Iman itu terbagi dua, setengahnya syukur dan setengah lagi adalah kesabaran.

Rasa syukur dibangun atas lima pondasi utama :

– Ketundukan seorang hamba kepada pemberi nikmat

– Mencintai-Nya

– Mengakui nikmat-Nya

– Menyanjung-Nya

– Tidak menggunakan nikmat untuk sesuatu yang hal yang di murkai Sang pemberi nikmat.

Nikmat itu tidak hanya terbatas dengan makan dan minum saja seperti persepsi kebanyakan orang, tetapi nikmat itu banyak sekali dan tak terbatas. Setiap gerak, nafas, itu merupakan nikmat Allah yang tidak di ketahui kecuali Allah semata.

Seorang bertanya kepada Ibnu Taimiyah? Bagaimana kedaanmu pagi ini? Pada pagi ini saya mendapatkan dua nikmat yang saya tidak tahu mana yang lebih utama, dosa – dosa yang tertutupi, sehingga tiada seorang pun yang bisa mencelaku, dan nikmat yang ditiupkan Allah kepada hati seorang hamba yang tidak bisa dilampau oleh pengetahuanku. (Lihat: Sahirul Layaly Fi Riyadlil Jannah, Hal. 278-279).

Rasulullah Bersabda,

إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِي الْمَالِ وَالْخَلْقِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ مِمَّنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ وفي رواية انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ

Apabila seorang dari kalian memandang orang lain diberikan kelebihan harta dan bentuk fisik, hendaklah ia memandang orang yang lebih rendah darinya dimana ia diberi kelebihan atasnya, dalam riwayat lain dikatakan: Pandanglah orang yang berada di bawah kalian (dalam hal keduniaan) dan janganlah kalian memandang orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan nikmat yang Allah berikan terhadap kalian. (HR. Bukhari dalam al-Jam’ Baina Shohihain, Jilid: 3/170).

Semoga Allah menjaga kita semuanya dan menjadikan kita hamba yang senantiasa bersyukur, Aamien Allahumma Aamien.

BINCANG SYARIAH