Makna “Al-Baqiyaat As-Sholihaat”

Bismillahirrahmanirrahim.

Di dalam surah Al-Kahfi ayat 46, Allah Ta’ala berfirman,

ٱلۡمَالُ وَٱلۡبَنُونَ زِينَةُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَٱلۡبَٰقِيَٰتُ ٱلصَّٰلِحَٰتُ خَيۡرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابٗا وَخَيۡرٌ أَمَلٗا

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi al-baqiyaat as-sholihaat (amal kebajikan yang terus-menerus) itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al-Kahfi: 4)

Ada dua penjelasan para ulama tentang makna al-baqiyaat as-sholihaat pada ayat ini:

Pertama, al-baqiyaat as-sholihaat adalah bacaan zikirberupa tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir.

“SUBHANALLAH WAL HAMDULILLAH WA LAA ILAAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR”

Keterangan ini bersumber dari sejumlah ulama, di antaranya:

Pertama: Abdullah bin Abbas –radhiyallahu ‘anhuma

Ibnu Katsir rahimahullah menukil keterangan dari Ibnu Abbas tentang makna al-baqiyaat as-sholihaat,

قال ابن عباس : الباقيات الصالحات هي سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله والله أكبر

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Al-baqiyaat as-sholihaat adalah bacaan zikir ‘subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallallah wallahu akbar.’”

Kedua: Utsman bin Affan –radhiyallahu ‘anhu

Di dalam riwayat Imam Ahmad rahimahullah, yang bersumber dari Al-Harits Maulanya Utsman. Pada suatu hari, Al-Harits bertanya kepada sahabat Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu,

فما الباقيات الصالحات؟

Apa yang dimaksud al-baqiyaat as-sholihaat?

Sahabat Utsman radhiyallahu ‘anhu menjawab,

هي لاإله إلا الله، وسبحان الله، والحمدلله، والله أكبر، ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم

Maksudnya adalah bacaan laa ilaaha illallallah, wa subhanallah, walhamdulillah, wallahu akbar, walaa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adhiim.”

Di dalam riwayat dari sahabat Utsman terdapat tambahan bacaan “walaahaulawalaaquwwatailla billahil ‘aliyyil adhiim.”

Ketiga: Qotadah dan Hasan Al-Bashri rahimahumallah

Beliau berdua menerangkan makna al-baqiyaat as-sholihaat adalah bacaan zikir laa ilaahaillallahwallahu akbar,walhamdulillah, wa subhaanallah. (Tafsir Ibnu Katsir, pada tafsir surah Al-Kahfi ayat 46)

Jika kita perhatikan keterangan dari Ibnu Abbas, Utsman, Qotadah, dan Hasan Al-Basri di atas, bacaan zikir al-baqiyaat as-sholihaat berbeda-beda urutannya. Ada menyebut bacaan tasbih (subhanallah) di awal, ada yang bacaan tahlil (laa ilaaha illallah) di awal. Ini menunjukkan bahwa urutan zikir al-baqiyaat as-sholihaat tidak baku, ia boleh berubah-ubah. Yang penting isinya adalah bacaan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir, atau boleh ditambahkan bacaan “walaahaulawalaaquwwatailla billahil ‘aliyyil adhiim”,sebagaimana riwayat ‘Utsman.

Kedua, al-baqiyaat as-sholihaat adalah salat lima waktu.

Tafsiran ini bersumber dari Ibnu Abbas dan Amr bin Surohbil. (Tafsir At-Thabari)

Ketiga, al-baqiyaat as-sholihaat adalah seluruh amal saleh.

Abdurrahman bin Zaid mengatakan,

هي الأعمال الصالحة كلها

Al-baqiyaat as-sholihaat maksudnya adalah seluruh amal saleh.” (Tafsir Ibnu Katsir)

Keterangan ini juga bersumber dari sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Beliau radhiyallahu ‘anhuma mengatakan,

إنها كل عمل صالح من قول وفعل يبقى في الآخرة

Maksudnya adalah semua amal saleh, baik yang berupa ucapan ataupun perbuatan, pahalanya akan langgeng di akhirat.(Tafsir Al-Qurtubi)

Penafsiran ini dikuatkan oleh Ibnu Jarir At-Thobari dan diaminkan oleh Al-Qurtubi rahimahumallah. Beliau menegaskan di dalam kitab tafsir beliau,

وَهُوَ الصَّحِيحُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ، لِأَنَّ كُلَّ مَا بَقِيَ ثَوَابُهُ جاز أن يقال له هذا

Inilah pendapat yang tepat, insyaallah. Karena setiap perbuatan yang pahalanya langgeng sampai ke akhirat boleh disebut sebagai al-baqiyaat as-sholihaat (amal saleh yang tersimpan pahalanya).

Kemudian beliau menukil sebuah nasihat seorang ulama,

الْحَرْثُ حَرْثَانِ فَحَرْثُ الدُّنْيَا الْمَالُ وَالْبَنُونَ، وَحَرْثُ الْآخِرَةِ الْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ، وَقَدْ يَجْمَعُهُنَّ اللَّهُ تَعَالَى لِأَقْوَامٍ.

Ladang itu ada dua, ladang dunia adalah harta dan anak keturunan, kemudian ladang akhirat adalah al-baqiyaat as-sholihaat. Terkadang Allah kumpulkan dua ladang ini pada hamba-hambaNya.” (Tafsir Al-Qurtubi, pada tafsir surah Al-Kahfi ayat 46)

Sekian. Wallahu a’lam bis showab.

***

Penulis: Ahmad Anshori

Sumber: https://muslim.or.id/75492-makna-al-baqiyaat-as-sholihaat.html